Renungan Harian Katolik Hari Ini 17 Oktober 2025 dan Bacaannya: Rasa Takut

Renungan Harian Katolik Hari Ini 17 Oktober 2025 dan Bacaannya: Rasa Takut

Santo - detikJogja
Jumat, 17 Okt 2025 04:00 WIB
Renungan Katolik
Renungan harian Katolik. (Foto: Gianna B/Unsplash)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 17 Oktober 2025 merupakan Peringatan Wajib St. Ignasius dr Antiokhia. Dengan orang kudus Santo Ignasius dari Antiokia, Uskup dan Martir. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.

Mengangkat tema tentang rasa takut, mari simak renungan Katolik hari Jumat, 17 Oktober 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Harry Setianto SJ. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini Jumat, 17 Oktober 2025

Bacaan Liturgi 17 Oktober 2025

Bacaan 1 Rm. 4:1-8;

  • Rm 4:1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
  • Rm 4:2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
  • Rm 4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
  • Rm 4:4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
  • Rm 4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
  • Rm 4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
  • Rm 4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
  • Rm 4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

Mazmur Mzm. 32:1-2,5,11;

  • Mzm 32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
  • Mzm 32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu!
  • Mzm 32:5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela.
  • Mzm 32:11 Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!

Bacaan Injil Luk. 12:1-7;

  • Luk 12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
  • Luk 12:2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
  • Luk 12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.
  • Luk 12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
  • Luk 12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
  • Luk 12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,
  • Luk 12:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

BcO Yer. 7:1-20

  • Yer 7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada Tuhan, bunyinya:
  • Yer 7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan!
  • Yer 7:3 Beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
  • Yer 7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan,
  • Yer 7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
  • Yer 7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
  • Yer 7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
  • Yer 7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
  • Yer 7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
  • Yer 7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
  • Yer 7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman Tuhan.
  • Yer 7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
  • Yer 7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman Tuhan, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
  • Yer 7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
  • Yer 7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."
  • Yer 7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
  • Yer 7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
  • Yer 7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
  • Yer 7:19 Hati-Kukah sebenarnya yang mereka sakiti, demikianlah firman Tuhan, bukankah hati mereka sendiri, sehingga mereka menjadi malu?
  • Yer 7:20 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguhnya, murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan tercurah ke tempat ini, ke atas manusia, ke atas hewan, ke atas pohon-pohonan di padang dan ke atas hasil tanah; amarah itu akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam."

ADVERTISEMENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus dengan jelas menuntun kita untuk melihat ketakutan yang kita simpan di dalam hati. Mungkin mengejutkan bahwa Dia tidak menyangkal keberadaan rasa takut kita. Sebaliknya, Yesus menunjukkan dengan jelas apa yang patut kita takuti dan apa yang tidak perlu kita takuti.

Dia terlebih dahulu berbicara tentang ketakutan yang paling mendasar, yaitu ketakutan akan kematian. Betapa tegas terdengar di telinga kita bahwa kita tidak perlu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi tidak dapat berbuat lebih lagi. Bukankah itu sudah cukup menakutkan?

Kita memandang hidup sebagai sesuatu yang sangat berharga, namun Yesus mengundang kita untuk "mati" terhadap ketakutan akan kematian supaya kita bisa merasakan kebebasan sejati. Melalui kuasa kebangkitan-Nya, kematian telah kehilangan sengatnya karena ia tidak lagi berkuasa atas kita yang percaya.

Yesus memanggil kita untuk mengenal kebebasan yang telah Dia menangkan bagi kita. Namun, ada lagi yang lebih dalam. Dengan kasih yang sempurna, Dia menghadapi kejahatan dan menantang kita untuk mengenal tanggung jawab dari kehendak bebas kita.

Dia tidak berkata agar kita mengabaikan semua ketakutan. Yang perlu kita takuti adalah kemerdekaan dan kuasa kita untuk berkata "tidak" kepada kasih, kebenaran, dan hidup-Nya. Menurut Yesus, apa yang seharusnya kita takuti? Segala sesuatu yang memisahkan kita dari kasih-Nya.

Selain itu, tidak ada yang perlu ditakuti! Karena itu, Yesus yang datang untuk menyembuhkan setiap orang sakit menegaskan betapa dalamnya kita dikasihi, bahkan setiap helai rambut di kepala kita pun dihitung.

Betapa sering kita bertanya-tanya apakah Allah memahami kita? Apakah Allah tahu apa yang sedang kita alami? Dia menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang tidak diketahui atau tidak dikasihi-Nya. Kedalaman kasih ini, yang jauh lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan, adalah dasar dari keinginan-Nya agar kita jangan takut.

Undangan bagi kita hari ini adalah membawa semua ketakutan kita kepada Yesus, sebab segala sesuatu sudah diketahui dan dikasihi-Nya. Di tengah ketakutan-ketakutan sehari-hari yang hendak Dia redakan, Dia meminta kita untuk menyerahkan itu semua kepada-Nya.

Kita perlu memohon rahmat agar mampu membawa seluruh ketakutan kita ke hadapan-Nya. Dia rindu untuk menyembuhkan segala ketakutan kita dengan kasih-Nya.

Doa Penutup

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat suciMu, berkat kesaksian jaya para martirMu yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius dari Antiokhia yang mancapai keluhuran abadi karena penderitaannya.

Maka kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa. Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini Jumat, 17 Oktober 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads