Dalam sejarahnya, puasa Asyura pernah diwajibkan oleh Nabi Muhammad SAW. Syariat ini ada sebelum kewajiban puasa Ramadhan turun. Diambil dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, Ibnu Umar RA berkata:
"Nabi SAW dahulu puasa Asyura dan memerintahkan manusia agar berpuasa pula. Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan, puasa Asyura ditinggalkan." (HR Bukhari no 1892 dan Muslim no 1126)
Adapun puasa Tasua tanggal 9, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam belum pernah mengerjakannya. Beliau baru berniat untuk puasa Tasua, tetapi sebelum waktunya tiba, sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Kedua puasa ini kemudian rutin dikerjakan umat Islam sampai sekarang. Selain karena mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, pahala puasa Tasua dan Asyura juga besar. Belum tahu? Cek selengkapnya di bawah ini, yuk!
Pahala Puasa Tasua dan Asyura
Keutamaan dan pahala puasa Tasua-Asyura bisa ditinjau dari beberapa sisi, sebagai berikut:
1. Terletak pada Bulan Muharram
Disadur dari buku Risalah Hadis-Hadits Bulan Muharram oleh Abdullah bin Shalih al-Fauzan, Muharram adalah bulan yang padanya, disunnahkan banyak puasa sunnah. Amalan ini adalah yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Ψ£ΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨΩΨ±ΩΩΩ ΩΨ ΩΩΨ£ΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§Ψ©Ω Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ±ΩΩΨΆΩΨ©Ω Ψ΅ΩΩΩΨ§Ψ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ
Artinya: "Puasa paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sholat paling utama sesudah sholat fardhu, ialah sholat malam." (HR Muslim no 1163)
2. Muharram Adalah Bulan Suci
Melakukan amal ibadah pada bulan-bulan suci/haram, termasuk Muharram, insya Allah akan diganjar pahala berlipat. Namun, jika yang dikerjakan adalah maksiat, dosanya pun menjadi lebih besar.
Dikutip dari laman NU Jombang, Imam al-Baghawi berkata:
Ψ§ΩΨΉΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ§ΩΩΨΩ Ψ£ΩΨΉΩΨΈΩΩ Ω Ψ£ΩΨ¬ΩΨ±ΩΨ§ ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ£ΩΨ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΨΩΨ±ΩΩ ΩΨ ΩΩΨ§ΩΨΈΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨΉΩΨΈΩΩ Ω Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ ΩΨ§ Ψ³ΩΩΩΨ§ΩΩΩΩΩ
Artinya: "Amal saleh lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram. Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya."
3. Puasa Asyura Menghapus Dosa Setahun Lalu
Khusus puasa Asyura, Nabi Muhammad SAW menerangkan bahwa keutamaannya adalah menghapus dosa kecil selama setahun berlalu. Beliau bersabda:
ΩΩΨ΅ΩΩΩΨ§Ω Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ£ΩΨΩΨͺΩΨ³ΩΨ¨Ω ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΨͺΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩ
Artinya: "Puasa Asyura aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa satu tahun yang lalu." (HR Muslim no 1162)
Dengan begitu, puasa Tasua dan Asyura memang insya Allah memiliki pahala yang besar. Oleh karenanya, detikers mesti bersiap-siap mengerjakan. Memangnya, tanggal berapa puasa Tasua dan Asyura 2025?
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025
Dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Berdasar acuan ini, maka 9 dan 10 Muharram akan bertepatan dengan Sabtu-Minggu, 5-6 Juli 2025.
Di sisi lain, Muhammadiyah yang mulai mengimplementasikan Kalender Hijirah Global Tunggal (KHGT) memiliki tanggalan berbeda. Berpatokan dengan kalender tersebut, 1 Muharram 1447 H menurut Muhammadiyah jatuh sehari lebih awal, yakni Kamis, 26 Juni 2025. Alhasil, 9-10 Muharram versi Muhammadiyah bertepatan dengan Jumat-Sabtu, 4-5 Juli 2025.
Guna memudahkan detikers, berikut ini jadwal puasa Tasua dan Asyura versi pemerintah:
- Sabtu, 5 Juli 2025/9 Muharram 1447 H: Puasa Tasua
- Minggu, 6 Juli 2025/10 Muharram 1447 H: Puasa Asyura
Adapun versi Muhammadiyah adalah:
- Jumat, 4 Juli 2025/9 Muharram 1447 H: Puasa Tasua
- Sabtu, 5 Juli 2025/10 Muharram 1447 H: Puasa Asyura
Hukum Puasa Asyura Hari Sabtu
Apabila mengikuti penanggalan Muhammadiyah, maka detikers akan mengerjakan puasa Asyura pada hari Sabtu. Bagaimana hukumnya? Apakah boleh?
Dilihat dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, para ulama berselisih pendapat mengenai hukum puasa hari Sabtu. Sebagian mengatakan makruh dengan didasarkan hadits dari ash-Shamma' binti Busr bahwa Nabi SAW bersabda:
ΩΨ§ ΨͺΩΨ΅ΩΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΨ³ΩΩΨ¨ΩΨͺΩ Ψ₯ΩΩΨ§ ΩΩΩΩ ΩΨ§ Ψ§ΩΩΨͺΩΨ±ΩΨΆΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ ΩΩΨ₯ΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ£ΩΨΩΨ―ΩΩΩΩ Ω Ψ₯ΩΩΨ§ ΩΩΨ¬ΩΨ§Ψ‘Ω ΨΉΩΩΩΨ¨ΩΨ©Ω Ψ Ψ£ΩΩΩ ΨΉΩΩΨ―Ω Ψ΄ΩΨ¬ΩΨ±ΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΨΆΩΨΊΩΩΩ
Artinya: "Janganlah kalian berpuasa di hari Sabtu kecuali puasa yang Allah wajibkan. Jika kalian tidak memiliki makanan apapun selain kulit anggur atau batang kayu, hendaknya dia mengunyahnya." (HR Tirmidzi no 744, Abu Dawud no 2421, dan Ibnu Majah no 1726)
Ulama yang berpandangan puasa hari Sabtu tidak makruh beralasan karena hadits Shamma di atas goncang. Imam Malik dan Abu Dawud termasuk ulama yang mengingkari hadits di atas.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin memberi pendapat pertengahan, yakni:
- Bila puasanya wajib, seperti Ramadhan, maka tidak masalah.
- Bila puasa Sabtu digabung puasa hari Jumat, maka tidak masalah.
- Bila hari Sabtu bertepatan dengan hari-hari yang memang disyariatkan puasa, seperti Ayyamul Bidh, Arafah, dan Asyura, maka tidak masalah.
- Bila hari Sabtu termasuk kebiasaan hari seseorang untuk berpuasa, maka tidak masalah.
- Bila seseorang sengaja puasa hari Sabtu secara khusus, inilah yang dilarang jika hadits Shamma di atas shahih.
Terlepas dari perselisihan pandangan antara ulama, yang jelas, bila Asyura jatuh hari Sabtu, mengerjakan puasa Asyura diperbolehkan. Puasa seorang muslim tidak kemudian menjadi makruh sebagaimana keterangan Syaikh Utsaimin. Wallahu a'lam bish-shawab.
Nah, itulah pahala puasa Tasua dan Asyura yang secara berurutan diamalkan tanggal 9 dan 10 Muharram. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa