Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua, Boleh atau Tidak? Ini Jawabannya

Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua, Boleh atau Tidak? Ini Jawabannya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Sabtu, 05 Jul 2025 13:53 WIB
NIat Puasa Asyura
Ilustrasi niat puasa Asyura. (Foto: Fuad Hasyim/detikcom)
Solo -

Puasa Asyura adalah amalan sunnah yang dikerjakan setiap 10 Muharram. Sebelum puasa Asyura, biasanya umat Islam mengerjakan puasa Tasua pada tanggal 9 Muharram dahulu. Lantas, hukum puasa Asyura tanpa puasa Tasua boleh atau tidak?

Pertama-tama, perlu detikers ketahui bahwa puasa Tasua muncul untuk membedakan amalan umat Islam dengan agama lain. Diambil dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Ibnu Abbas RA berkata:

"Ketika Nabi SAW berpuasa Asyura, beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani?' Maka Rasulullah berkata, 'Kalau begitu, tahun depan, insya Allah, kita akan puasa bersama tanggal sembilannya juga.' Belum sampai tahun depan, beliau sudah wafat terlebih dahulu." (HR Muslim no 1134)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, apakah itu artinya boleh mengerjakan puasa Asyura tanpa Tasua? Berikut pembahasan lengkapnya yang telah detikJateng siapkan. Baca sampai tuntas untuk menjawab pertanyaan detikers, ya!

Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua

Dikutip dari NU Online, dalam mazhab Syafi'i, puasa Asyura tanpa Tasua boleh-boleh saja hukumnya. Syaikh Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi menulis dalam kitabnya, I'anatut-Thalibin:

ADVERTISEMENT

وفي Ψ§Ω„Ψ£Ω… Ω„Ψ§ Ψ¨Ψ£Ψ³ Ψ£Ω† ΩŠΩΨ±Ψ―Ω‡ (أي Ω„Ψ§ Ψ¨Ψ£Ψ³ Ψ£Ω† ΩŠΨ΅ΩˆΩ… Ψ§Ω„ΨΉΨ§Ψ΄Ψ± ΩˆΨ­Ψ―Ω‡

Artinya: "(Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya)."

Dengan begitu, puasa Asyura sah-sah saja dan keutamaanya dapat diraih, meskipun seorang muslim tidak menunaikan puasa Tasua sehari sebelumnya. Pun juga, meski hanya menunaikan puasa Asyura, bukan berarti seorang muslim berpuasa layaknya penganut agama lain.

Menurut keterangan dari detikHikmah, Syaikh Wahbah az-Zuhaili juga menyatakan puasa Asyura tanpa Tasua saja hukumnya tidak mengapa. Hanya saja, tentu lebih baik bila seorang muslim menunaikan keduanya agar sempurna sebagaimana sabda Rasulullah.

Apabila detikers misal berhalangan puasa tanggal 9, dapat mengganti dengan berpuasa pada tanggal 11-nya. Ini adalah pendapat ulama-ulama Syafi'iyyah dan Hanafiyyah. Namun sekali lagi, apabila hanya mampu berpuasa tanggal 10 saja, maka tidak masalah. Wallahu a'lam bish-shawab.

Keutamaan Puasa Asyura

Keutamaan pertama puasa Asyura adalah penghapusan dosa seorang muslim untuk setahun ke belakang. Nabi Muhammad SAW bersabda:

Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω عَاشُورَاَؑ Ψ£ΩŽΨ­Ω’Ψͺَسِبُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩΩƒΩŽΩΩ‘ΩΨ±ΩŽ Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ†ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨͺِي Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩŽΩ‡Ω

Artinya: "Puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no 1162)

Selain itu, puasa Asyura juga dilakukan pada bulan Muharram yang termasuk bulan haram/suci. Artinya, setiap amal kebaikan ataupun keburukan akan mendapat ganjaran lebih dibanding bulan-bulan biasa.

Insya Allah, mengerjakan puasa Asyura dan Tasua akan dibalas oleh Allah SWT dengan pahala besar. Apa lagi, Muharram adalah bulan yang padanya mengerjakan puasa sunnah begitu mulia. Bahkan, puasa sunnah Muharram hanya terletak satu tingkat di bawah Ramadhan saja.

Ψ£ΩŽΩΩ’ΨΆΩŽΩ„Ω Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ­ΩŽΨ±Ω‘ΩŽΩ…Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩΩ’ΨΆΩŽΩ„Ω Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„Ψ§ΩŽΨ©Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩΩŽΨ±ΩΩŠΨΆΩŽΨ©Ω Ψ΅ΩŽΩ„Ψ§ΩŽΨ©Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim no 1163)

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Muharram 2025

Puasa Asyura paling bagus dikerjakan tanggal 9, 10, dan 11 Muharram secara berurutan. Dengan demikian, selain mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, kemungkinan salah tanggal juga lebih kecil.

Tahun ini, menurut tanggalan pemerintah, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Berangkat dari acuan tersebut, maka jadwal puasa Tasua dan Asyura adalah:

  • Sabtu, 5 Juli 2025: Puasa sunnah Tasua 9 Muharram
  • Minggu, 6 Juli 2025: Puasa sunnah Asyura 10 Muharram
  • Senin, 7 Juli 2025: Puasa sunnah untuk melengkapi Asyura

Kebolehan mengerjakan puasa 11 Muharram tersebut didasarkan atas hadits Ibnu Abbas yang berbunyi, "Puasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya."

Nah, itulah penjelasan ringkas hukum puasa Asyura tanpa puasa Tasua. Semoga membantu!




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads