Hadits Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Amalan Sunnah yang Keutamaannya Luar Biasa

Hadits Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Amalan Sunnah yang Keutamaannya Luar Biasa

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 05 Jul 2025 13:00 WIB
Ilustrasi puasa Asyura
Ilustrasi buka puasa (Foto: Fuad Hasim/detikcom)
Jakarta - Keutamaan puasa Tasua dan Asyura disebutkan dalam sejumlah hadits. Sebagaimana diketahui, kedua puasa tersebut dikerjakan setiap 9-10 Muharram.

Anjuran puasa Tasua dan Asyura mengacu pada hadits berikut,

"Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10." (HR Al Khallal dengan sanad yang bagus dan dipakai hujjah oleh Ahmad)

Mengutip dari Syarah Riyadhus Shalihin Imam Nawawi yang Disyarah Musthafa Dib al Bugha terjemahan Misbah, puasa Tasua menjadi pembeda dengan bangsa Yahudi yang hanya mengerjakan puasa di hari Asyura. Karenanya, muslim disunnahkan berpuasa pada 9 Muharram.

Hadits Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Berikut beberapa keutamaan puasa Tasua dan Asyura berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang dinukil dari buku Panduan Muslim Sehari-hari tulisan Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El Sutha.

1. Dosanya yang Setahun Lalu Dihapus

Muslim yang mengerjakan puasa Asyura akan dihapuskan dosanya setahun yang lalu. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits berikut,

"Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

2. Terbaik Kedua setelah Ramadan

Puasa pada bulan Muharram menjadi yang terbaik kedua setelah Ramadan. Artinya, puasa Tasua dan Asyura memiliki kemuliaan yang luar biasa meski tergolong amalan sunnah.

Berikut hadits Nabi SAW yang berasal dari Abu Hurairah RA,

"Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?", kemudian Rasulullah menjawab, "Yaitu salat di tengah malam." Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?", dan Rasulullah bersabda, "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

3. Diganjar 10 Ribu Pahala Orang Berhaji

Menurut kitab Fadha 'Ilul Quqat (Edisi Indonesia) oleh Imam Baihaqi yang diterjemahkan Muflih Kamil, puasa pada hari Asyura diganjar pahala setara 10 ribu orang pergi haji. Ini disebutkan dari hadits dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi SAW bersabda,

"Barang siapa berpuasa pada hari Asyura, ditulis untuknya pahala ibadah enam puluh tahun termasuk di dalamnya ibadah puasa dan salatnya; barang siapa berpuasa pada hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu malaikat; barang siapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala yang setara dengan pahala seribu orang yang haji dan umrah; barang siapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu mati syahid; barang siapa berpuasa Asyura sesungguhnya ia seperti orang yang memberi makan seluruh orang fakir dari umat Muhammad SAW dan membuat mereka semua kenyang; barang siapa membelai anak yatim dengan tangannya pada hari Asyura, maka akan diberikan untuknya untuk setiap rambut satu derajat di surga."

Berdasarkan keterangan kitab tersebut, hadits di atas pada sanadnya terdapat beberapa perawi yang tidak dikenal atau majhul.

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Tahun 2025

Mengacu pada Kalender Hijriah Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI, berikut jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025.

Puasa Tasua (9 Muharram 1447 H): Sabtu, 5 Juli 2025
Puasa Asyura (10 Muharram 1447 H): Minggu, 6 Juli 2025

Niat Puasa Tasua dan Asyura

1. Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ تَاسُعَةَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yauma tasu'ata sunnatan lillâhi ta'âla.

Artinya: "Saya berniat puasa Tasua sunnah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَأَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yauma 'asyûrâ-a sunnatan lillâhi ta'âla.

Artinya: "Saya berniat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta'ala."


(aeb/lus)

Hide Ads