Apakah Hewan Kurban Masuk Surga dan Jadi Tunggangan di Akhirat?

Apakah Hewan Kurban Masuk Surga dan Jadi Tunggangan di Akhirat?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 06 Jun 2025 13:04 WIB
Hewan kurban
Hewan kurban. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Terhitung mulai 10 Dzulhijjah, umat Islam akan menyembelih hewan kurban yang telah dipersiapkan saat Idul Adha. Ketika menyembelih atau menyaksikan prosesnya, mungkin timbul pertanyaan di benak detikers mengenai masuk tidaknya hewan kurban ke surga.

Pertanyaan ini memang pada tempatnya. Sebab, hewan kurban disembelih dalam rangka menjalankan ibadah sebagaimana Allah SWT perintahkan dalam al-Quran. Bahkan, tidak hanya 1 kali saja Allah SWT berfirman mengenai kurban ini.

Salah satu ayat yang menunjukkan perintah berkurban adalah al-Hajj ayat 34 dan 35. Dirujuk dari Quran Kementerian Agama, begini redaksi ayatnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ. الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Artinya: "Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) agar mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserahdirilah kepada-Nya. Sampaikanlah (Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati lagi taat (kepada Allah). [34] (Yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah, hati mereka bergetar, sabar atas apa yang menimpa mereka, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." [35]

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, sudah jelas bahwa hewan kurban disembelih bukan semata-mata karena dagingnya saja, melainkan juga sebagai bentuk ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya. Tentu saja, penyembelihan hewan kurban pun dilaksanakan sesuai syariat Islam.

Lantas, apakah hewan kurban masuk surga dan jadi tunggangan di akhirat? Simak pembahasan ringkasnya di bawah ini!

Hewan Kurban Masuk Surga atau Tidak?

Menurut penjelasan dalam buku "Qur'an & Answer: 101 Soal Keagamaan Sehari-hari" oleh Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur'an (PSQ), hewan adalah makhluk yang tidak mukalaf. Mereka tidak dikenai kewajiban, juga tidak mendapat larangan.

Artinya, hewan tidak mengenal konsep pahala dan dosa sebagaimana manusia. Penulis juga menyebut bahwa ia tidak mengetahui adanya ayat Al-Quran maupun hadits yang menerangkan hisab bagi hewan, termasuk hewan kurban. Wallahu a'lam bish-shawab.

Disadur dari laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), karena tidak adanya dalil eksplisit dalam Al-Quran maupun hadits shahih terkait pertanyaan ini, para ulama mencoba memberi pendekatan lain, yakni penafsiran berdasar teks syariat dan kaidah fikih.

Sebagai contoh, Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan bahwa hewan tertentu akan masuk Surga. Hewan yang memiliki peran dalam ketaatan kepada Allah menurut sang imam masuk kategori ini. Sementara itu, sudah dibahas ringkas di atas bahwasanya hewan kurban berperan sebagai 'jembatan' ketakwaan seorang muslim.

Di sisi lain, Syaikh Yusuf al-Qardhawi mengatakan bahwa hewan, meskipun tidak punya akal, tetap tunduk kepada perintah Allah. Oleh karena itu, bila kelak hewan kurban masuk surga, maka hal tersebut disebabkan penghargaan Allah terhadap makhluk yang membantu manusia menjalankan ketaatannya.

Akhir kata, mengenai masuk surga atau tidaknya hewan kurban, tidak dapat dipastikan karena ketiadaan dalil dalam Al-Quran maupun hadits. Namun, perlu dicatat bahwasanya hewan kurban masuk surga bukanlah hal yang mustahil. Wallahu a'lam bish-shawab.

Benarkah Hewan Kurban Jadi Tunggangan di Akhirat?

Salah satu pertanyaan lain yang sering didengar adalah benar tidaknya hewan kurban menjadi tunggangan manusia kelak di akhirat. Dilihat dari buku "Kendi Yang Retak" oleh Muhammad Fethulleh Gulen, haditsnya berbunyi:

"Perbaguslah hewan kurban kalian karena dia akan menjadi tunggangan kalian melewati sirath." (HR Dailami dalam Musnad al-Firdaus: 268)

Lebih lanjut, menurut penjelasan Gus Dewa dalam bukunya "Gus Dewa Menjawab", para ulama mengatakan hadits ini lemah, bahkan sangat lemah. Ibnu Shalah berkata mengomentarinya, "Hadits ini tidak dikenal, tidak pula tsabit (benar datang dari Nabi SAW)."

Dikutip dari buku "Fikih Kurban" yang ditulis oleh Ustadz Abu 'Abdil A'la Hari Ahadi, tidak ditemukan adanya satu pun riwayat shahih terkait jenis pahala yang didapat shohibul qurban. Abu Bakar Ibnul 'Arabi berkata:

"Tidak ada satu pun hadits shahih tentang keutamaan khusus pada ibadah kurban. Segelintir manusia meriwayatkan riwayat-riwayat yang ajaib tentang keutamaan berkurban tapi tidak ada yang shahih. Di antara riwayat tersebut ialah, 'Sesungguhnya hewan kurban ialah tunggangan kalian menuju surga'." (Aridhah al-Ahwadzi 6/288)

Dilansir detikHikmah, hadits tentang keutamaan kurban sebagai tunggangan juga beredar dengan sejumlah versi lain. Namun intinya sama, yakni menjadi kendaraan di akhirat.

Hadits ini dikatakan tidak shahih atau bahkan sangat dhaif oleh para ulama, seperti Syaikh al-Albani. Kelemahannya disebabkan seorang perawi bernama Yahya bin Ubaidillah bin Abdillah bin Mauhib al-Madani.

Mengenainya, Imam Ahmad menyebut tidak bisa dipercaya. Imam Muslim dan an-Nasa'i memilih meninggalkan riwayat dari Yahya. Adapun Ibnu Abi Hatim, mengatakan periwayatan Yahya sangat dhaif dan mungkar. Wallahu a'lam bish-shawab.

Demikian jawaban ringkas dari pertanyaan apakah hewan kurban masuk surga dan jadi tunggangan di akhirat. Semoga bisa mengobati perasaan ingin tahumu, ya, detikers!




(sto/apu)

Hide Ads