Tanggal 6 Juni 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Idul Adha-Hari Lahir Sukarno

Tanggal 6 Juni 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Idul Adha-Hari Lahir Sukarno

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 06 Jun 2025 10:37 WIB
Kalender Hijriah Juni 2025
Kalender Juni 2025. (Foto: Dok. Bimas Islam Kemenag RI)
Jogja -

Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 6 Juni 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Raya Idul Adha. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air merayakan Peringatan Hari Lahir Sukarno. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.

Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 6 Juni 2025 adalah hari Jumat dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Jumat Wage, 9 Besar 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 H.

Lantas, tanggal 6 Juni 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 6 Juni 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 6 Juni 2025 seperti Hari Raya Idul Adha hingga Peringatan Hari Lahir Sukarno. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

1. Hari Raya Idul Adha

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen paling sakral bagi umat Islam di seluruh dunia. Tanggal ini diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya sebagai bentuk kepatuhan kepada perintah Tuhan. Perayaan ini biasanya diawali dengan sholat Idul Adha yang dilaksanakan secara berjamaah, baik di masjid maupun di lapangan terbuka.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, prosesi penyembelihan hewan kurban menjadi inti dari perayaan. Umat Muslim menyembelih sapi, kambing, atau domba dan membagikan dagingnya kepada mereka yang membutuhkan. Tradisi ini menumbuhkan rasa solidaritas dan memperkuat nilai kepedulian sosial di tengah masyarakat. Tidak hanya di negara mayoritas Muslim, perayaan ini juga berlangsung di berbagai belahan dunia dengan komunitas Muslim yang aktif.

Pada tahun 2025, Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan tanggal 6 Juni. Penetapan ini berdasarkan kalender Hijriah yang berbeda dengan kalender masehi, sehingga tanggal peringatannya berubah setiap tahunnya. Umat Islam menyambut hari ini dengan penuh khidmat dan sukacita, mempererat tali persaudaraan antar sesama.

2. Hari Bahasa Rusia

Bahasa Rusia memiliki hari peringatannya sendiri dan jatuh setiap tanggal 6 Juni. Ini bukan tanpa alasan. Tanggal ini dipilih karena merupakan hari kelahiran penyair besar Rusia, Alexander Pushkin, yang dianggap sebagai pelopor bahasa sastra modern Rusia. Peringatan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap warisan sastra dan budaya yang ditinggalkan oleh Pushkin.

PBB melalui UNESCO menjadikan Hari Bahasa Rusia sebagai bagian dari kampanye keberagaman bahasa resmi yang digunakan dalam lembaga internasional tersebut. Bahasa Rusia sendiri adalah salah satu dari enam bahasa resmi di PBB. Oleh karena itu, tanggal ini menjadi simbol penting bagi para penutur bahasa Rusia di berbagai negara, tidak hanya di Rusia, tetapi juga di negara-negara pecahan Uni Soviet dan komunitas Rusia di seluruh dunia.

Di berbagai tempat, peringatan dilakukan melalui pembacaan puisi, pementasan sastra, dan diskusi budaya. Pemerintah Rusia dan lembaga budaya turut menyelenggarakan acara yang melibatkan pelajar, akademisi, serta pencinta sastra. Dengan begitu, semangat melestarikan bahasa Rusia tetap menyala dan terus diwariskan ke generasi berikutnya.

3. Hari Hama Sedunia

Di bidang pertanian, tanggal 6 Juni diperingati sebagai Hari Hama Sedunia. Peringatan ini tidak hanya untuk menyadarkan akan bahaya hama bagi tanaman pangan, tetapi juga untuk mendorong pengendalian yang ramah lingkungan. Hama seringkali menjadi momok serius karena dapat merusak hasil panen dan mengancam ketahanan pangan global.

Lembaga-lembaga pertanian, universitas, dan organisasi lingkungan mengambil peran penting dalam memperingati hari ini. Kegiatan edukasi dan kampanye penyuluhan banyak dilakukan di tingkat lokal maupun nasional. Petani diajak untuk mengenal metode pengendalian hama terpadu agar tidak hanya bergantung pada pestisida kimia. Hal ini menjadi bagian dari transformasi menuju pertanian berkelanjutan.

Namun, Hari Hama Sedunia tidak hanya bicara soal bahaya. Di balik itu, juga ada ajakan untuk lebih memahami ekosistem secara utuh. Tidak semua serangga yang ada di sawah atau ladang adalah musuh. Edukasi yang tepat bisa membantu petani membedakan antara hama dan serangga yang justru berguna. Dengan pendekatan ini, peringatan ini membangun kesadaran akan pentingnya keseimbangan alam.

4. Hari Atap Hijau Sedunia

Sebagai respons terhadap perubahan iklim dan urbanisasi, dunia memperingati Hari Atap Hijau Sedunia setiap tanggal 6 Juni. Atap hijau, atau taman di atas bangunan, menjadi simbol dari upaya pelestarian lingkungan di tengah kota yang padat dan panas. Konsep ini tidak sekadar menambah estetika, tetapi juga memberikan manfaat ekologis yang nyata.

Peringatan ini umumnya dipusatkan di kota-kota besar di mana pembangunan beton mendominasi lanskap. Organisasi lingkungan dan pemerintah kota mendorong warganya untuk menerapkan atap hijau di rumah, kantor, atau gedung publik. Manfaatnya meliputi penurunan suhu bangunan, peningkatan kualitas udara, serta pengurangan air hujan yang langsung mengalir ke permukaan jalan.

Kampanye kesadaran dilakukan melalui pameran, workshop desain atap hijau, dan tur ke bangunan yang sudah menerapkannya. Dengan begitu, masyarakat bisa melihat langsung dampaknya dan terdorong untuk ikut menerapkan solusi hijau ini. Di masa depan, Hari Atap Hijau Sedunia diharapkan menjadi momentum untuk menyatukan arsitektur dan alam dalam satu harmoni.

5. Peringatan Hari Lahir Sukarno

Tanggal 6 Juni juga merupakan hari penting dalam sejarah Indonesia. Dikutip dari laman resmi Kemdikbud RI, pada hari inilah Bung Karno sang proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia dilahirkan. Peringatan Hari Lahir Sukarno menjadi waktu untuk mengenang perjuangannya dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Ia bukan hanya tokoh politik, tetapi juga pemikir yang gagasannya masih relevan hingga kini.

Di Indonesia, berbagai lembaga pendidikan dan instansi pemerintahan kerap mengadakan diskusi, seminar, dan kegiatan kebudayaan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa Sukarno. Beberapa tempat yang memiliki keterkaitan historis dengan beliau, seperti Blitar dan Surabaya, menjadi pusat ziarah dan peringatan. Generasi muda diajak untuk mengenal lebih dekat pemikiran dan cita-cita beliau tentang kemanusiaan dan kebangsaan.

Peringatan ini juga membawa pesan penting bahwa sejarah bukan sekadar masa lalu. Melalui jejak langkah Bung Karno, bangsa Indonesia bisa belajar tentang keberanian, visi, dan kepemimpinan. Maka 6 Juni tidak hanya menjadi angka di kalender, tetapi juga hari untuk merefleksikan arah masa depan bangsa melalui nilai-nilai yang ditinggalkannya.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 6 Juni 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/apu)

Hide Ads