Bacaan Takbir Idul Adha Beserta Dzikir dan Doa di Hari Arafah

Bacaan Takbir Idul Adha Beserta Dzikir dan Doa di Hari Arafah

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 05 Jun 2025 16:31 WIB
Sejumlah bocah mengikuti pawai obor dan takbir keliling di Molosifat U, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (21/4/2023). Pawai yang diikuti oleh ratusan warga tersebut dilakukan dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1444 hijriah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/YU
Ilustrasi takbiran Idul Adha. Foto: ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin
Jogja -

Bacaan takbir Idul Adha sudah mulai dikumandangkan sejak hari Arafah atau 9 Dzulhijjah hingga akhir hari tasyrik di tanggal 13 Dzulhijjah. Bacaan dzikir juga mengiringi di sela-sela takbir tersebut.

Memperbanyak takbir pada Hari Raya Idul Adha merupakan anjuran dari Rasulullah SAW, seperti yang tercantum dalam hadits berikut ini:

زَيِّنُوا أَعْيَادَكُم بِالتَّكْبِيرِ
Artinya: "Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu seperti apakah bacaan takbir Idul Adha beserta dzikir dan doa khusus di hari Arafah? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Bacaan Takbir Idul Adha Beserta Dzikir

Dikutip dari laman resmi NU Online, lafadz takbir ini memiliki dasar dari para ulama terdahulu, salah satunya Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu Syarhul Muhadzdzab, yang menjelaskan bentuk takbir pendek. Di sisi lain, masyarakat umum cenderung menggunakan bentuk yang lebih panjang, yang oleh Imam An-Nawawi pun dianggap tidak menjadi persoalan.

ADVERTISEMENT

1. Takbir Idul Adha Versi pendek

Berikut adalah versi pendek dari takbir yang disebutkan langsung oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu Syarhul Muhadzdzab:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

2. Takbir Idul Adha Versi Panjang

Selain bacaan takbir versi pendek seperti di atas, ada pula bacaan takbir panjang yang sering dilantunkan umat Islam di Indonesia, yaitu:

Tulisan Arab:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Latin:
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil ḥamdu.

Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji hanya bagi Allah."

Redaksi takbir versi panjang ini memang tidak disebutkan langsung oleh Imam An-Nawawi, tetapi tidak ada larangan atasnya. Praktiknya juga tetap diperbolehkan.

3. Dzikir dalam Takbir Idul Adha

Dalam takbir Idul Adha, biasanya terdapat dzikir tambahan yang dibacakan. Dalam riwayat Rasulullah SAW dan disampaikan dalam oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW juga melantunkan dzikir ketika berada di bukit Shafa, sebagai bentuk pengagungan dan pemujaan kepada Allah SWT. Berikut ini bacaan dzikirnya.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ
لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ
لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi katsīrā, wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā,
lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhliṣīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn,
lā ilāha illallāhu waḥdah, ṣadaqa wa'dah, wa naṣara 'abdah, wa hazamal aḥzāba waḥdah,
lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya:
"Allah Maha Besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."

Doa di Hari Arafah

Dikutip dari buku Agar Hidup Selalu Berkah tulisan Habib Syarief Muhammad Alaydrus, berdoa pada hari Arafah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu, kita sebagai umatnya dianjurkan untuk meniru perbuatan baik tersebut.

Thalhah ibn Ubaidillah ibn Kariz RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik doa yang saya ucapkan dan juga oleh nabi-nabi sebelumku adalah:

لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
La ilaha illallah wahdahu là syarika lahu
(Tiada tuhan selain Allah Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya)."

Tidak hanya doa tersebut, dalam riwayat lain disebutkan, "Doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah Saw. pada hari Arafah adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
La ilaha illallah wahdahu là syarika lahu lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir
(Tiada tuhan selain Allah Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan, dan kepunyaan-Nya segala pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu)." (HR Al-Tirmidzi [5/572])

Keutamaan Berdoa pada Hari Arafah

Menurut Abu Qalbina dalam buku Doa-Doa Mustajabah, berdoa sejatinya merupakan amalan yang selayaknya dilakukan kapan pun, baik pagi, siang, sore, maupun malam. Dalam doa, seorang hamba bisa bermuhasabah atas segala yang telah ia kerjakan, sembari memohon bimbingan dan pertolongan dari Allah SWT. Doa menjadi kekuatan yang menyertai langkah kehidupan manusia, makhluk yang penuh dengan misteri dan keterbatasan.

Salah satu waktu yang paling tepat untuk memanjatkan doa adalah Hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Hari ini merupakan puncak dari ibadah haji, di mana para jamaah berkumpul di Padang Arafah, sebuah tempat yang diyakini sebagai tempat pertemuan pertama Nabi Adam dan Hawa setelah diturunkan ke bumi. Suasana yang khusyuk dan penuh harap membuat hari ini menjadi momen yang sangat istimewa untuk berdoa.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa tidak ada hari yang lebih utama daripada Hari Arafah. Pernyataan ini menjadi dorongan bagi umat Islam untuk berlomba-lomba memanfaatkan Hari Arafah sebagai kesempatan emas dalam mengadu kepada Allah, menyampaikan segala harapan, permohonan, dan mimpi yang mereka miliki. Bahkan, bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji sekalipun, Hari Arafah tetap menjadi waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak doa dan juga berpuasa, sebagai bentuk kedekatan diri kepada Allah SWT.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai bacaan takbir Idul Adha, beserta dzikir dan doa di hari Arafah. Semoga bermanfaat!




(par/apu)

Hide Ads