6 Cara Mengasah Pisau yang Benar agar Tajam, Bisa untuk Potong Daging Kurban

6 Cara Mengasah Pisau yang Benar agar Tajam, Bisa untuk Potong Daging Kurban

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 05 Jun 2025 09:54 WIB
click here for other catering and buffet pictures
Ilustrasi mengasah pisau. (Foto: Getty Images/iStockphoto/wakila)
Jogja -

Cara mengasah pisau yang benar agar tajam adalah hal yang sangat penting terutama bagi siapa saja yang sering menggunakan pisau untuk memotong bahan, seperti daging kurban. Ketajaman pisau memengaruhi hasil potongan dan kenyamanan saat bekerja. Oleh karena itu, mengetahui langkah-langkah mengasah pisau dengan tepat menjadi kunci untuk menjaga kualitas pisau dan hasil potongannya.

Pisau yang tajam sangat diperlukan dalam memotong daging agar pekerjaan menjadi lebih cepat dan hasil potongan lebih rapi. Pisau yang tajam juga membuat pekerjaan menjadi lebih aman karena kita tidak perlu menggunakan tenaga berlebih yang berisiko membuat pisau tergelincir. Dengan pisau yang selalu tajam, proses pemotongan daging menjadi efisien dan hasil potongannya lebih berkualitas.

Agar kamu bisa mengasah pisau dengan baik dan benar, simak penjelasan lengkap mengenai cara mengasah pisau yang benar agar tajam berikut ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, pisau akan selalu siap digunakan untuk memotong daging kurban dengan hasil terbaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Mengasah Pisau yang Benar agar Tajam

Nah, di bawah ini adalah 6 langkah mengasah pisau yang dirangkum dari buku Materi Diklat Pra Asesmen Butcher Jilid II tulisan Lutfia Hanim M serta Hardi.

1. Pilih Pisau yang Berkualitas Tinggi dan Tajam

Sebelum mulai mengasah, pastikan pisau yang digunakan memiliki kualitas tinggi. Pisau yang biasa dipakai untuk memotong daging kurban harus memiliki bilah yang keras dan tahan lama. Bilah pisau dengan kekerasan di atas HRC 53 sangat dianjurkan karena dapat mempertahankan ketajaman dalam waktu lama.

ADVERTISEMENT

Pisau yang berkualitas rendah biasanya sulit diasah tajam dan cepat tumpul walau sudah diasah berkali-kali. Maka dari itu, penting memilih pisau dengan bilah yang kuat dan tahan lama supaya proses mengasah menjadi lebih efektif serta hasilnya memuaskan.

Pisau yang tajam dan berkualitas tidak hanya mempermudah pekerjaan tapi juga lebih aman digunakan. Saat pisau tajam, tenaga yang diperlukan lebih sedikit sehingga penggunanya dapat mengontrol lebih baik dan menghindari kecelakaan. Oleh sebab itu, memilih pisau yang tepat adalah langkah pertama yang sangat krusial sebelum mengasah agar hasil akhirnya maksimal.

2. Gunakan Batu Asah dengan Grit yang Sesuai

Untuk mengasah pisau dengan benar, gunakan batu asah yang tepat sesuai kondisi pisau. Batu asah memiliki berbagai tingkat kekasaran atau grit yang berbeda. Batu asah kasar dengan grit sekitar 120 digunakan untuk pisau yang sangat tumpul atau untuk menghilangkan kerusakan seperti sumbing pada bilah pisau. Jika pisau hanya sedikit tumpul, gunakan batu asah dengan grit sedang antara 220 hingga 700 untuk mengembalikan ketajaman mata pisau secara normal.

Batu asah halus dengan grit 800 sampai 1200 dipakai untuk menajamkan pisau yang sudah cukup tajam namun ingin ditingkatkan lagi ketajamannya tanpa membuat pisau cepat aus. Sedangkan batu asah dengan grit sangat halus yaitu 4000 ke atas digunakan untuk mengilapkan dan membuat mata pisau sangat tajam sampai tahap maksimal. Pemilihan batu asah yang sesuai dengan kondisi pisau sangat penting supaya pisau bisa tajam dengan optimal dan tidak cepat rusak.

3. Basahi Batu Asah Sebelum Menggunakan

Salah satu hal penting saat menggunakan batu asah adalah menjaga batu tetap basah selama proses pengasahan. Batu asah yang kering dapat menyebabkan kerusakan pada bilah pisau maupun batu itu sendiri.

Oleh karena itu, basahi batu asah terlebih dahulu dengan air, kemudian selama proses mengasah, batu harus tetap dalam kondisi basah. Air berfungsi sebagai pelumas yang membantu mengurangi gesekan berlebihan dan menjaga agar logam dari pisau yang tergerinda tidak menempel dan membuat proses pengasahan menjadi lancar.

Membersihkan batu asah dengan sabun juga dapat dilakukan secara berkala supaya batu tetap bersih dan efektif digunakan. Dengan batu asah yang selalu bersih dan basah, ketajaman pisau dapat tercapai dengan lebih sempurna dan pisau lebih awet.

4. Lakukan Pengasahan dengan Sudut yang Konsisten

Saat mengasah pisau, penting menjaga sudut kemiringan pisau yang konsisten terhadap batu asah. Sudut yang disarankan biasanya berkisar antara 20 sampai 25 derajat pada kedua sisi mata pisau.

Dengan sudut yang stabil, mata pisau dapat terbentuk dengan sempurna dan ketajamannya merata. Sudut yang berubah-ubah dapat menyebabkan bilah pisau menjadi tidak rata dan cepat tumpul kembali.

Teknik mengasah yang benar adalah menggerakkan pisau sepanjang batu asah dari pangkal ke ujung pisau dengan tekanan yang cukup tapi tidak berlebihan. Tekanan yang terlalu kuat dapat merusak pisau dan batu asah, sedangkan tekanan terlalu ringan tidak efektif dalam mengasah. Oleh sebab itu, kontrol tekanan saat mengasah juga sangat penting agar mata pisau terbentuk dengan baik dan tahan lama.

5. Gunakan Butcher Steel untuk Merapikan Tepi Pisau

Setelah menggunakan batu asah, mata pisau biasanya masih memiliki sisa logam yang disebut burr. Burr ini harus dihilangkan supaya pisau benar-benar tajam dan rapi. Butcher steel atau sharpening steel digunakan untuk merapikan dan meluruskan tepi mata pisau setelah diasah. Cara penggunaannya adalah dengan menggesekkan mata pisau pada steel beberapa kali secara bergantian antara sisi kiri dan kanan.

Penggunaan butcher steel tidak berfungsi untuk menajamkan pisau yang sudah tumpul, tetapi lebih kepada meluruskan dan mempertahankan ketajaman pisau setelah digunakan. Dengan perawatan menggunakan butcher steel secara rutin, ketajaman pisau bisa bertahan lebih lama sebelum perlu diasah kembali menggunakan batu asah.

6. Jaga Kebersihan dan Kelembapan Peralatan Setelah Mengasah

Setelah selesai mengasah, sangat penting menjaga kebersihan pisau dan peralatan pengasah. Pisau harus dibersihkan dari sisa-sisa logam atau minyak dan dikeringkan agar tidak berkarat. Batu asah juga harus dibersihkan dan dikeringkan supaya tidak cepat rusak dan tetap efektif untuk pengasahan berikutnya. Butcher steel yang sudah digunakan harus dijaga kebersihannya dari karat dan dikeringkan dengan lap kering.

Merawat pisau dan alat pengasah dengan baik tidak hanya menjaga ketajaman pisau, tetapi juga memperpanjang usia alat-alat tersebut sehingga bisa digunakan secara optimal dalam jangka waktu lama. Kebiasaan membersihkan dan merawat peralatan juga akan membuat proses mengasah berikutnya lebih mudah dan hasilnya tetap maksimal.

Larangan Mengasah Pisau di Hadapan Hewan Kurban

Dikutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh Hambali, dalam tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar, terdapat anjuran khusus terkait pengasahan pisau. Pisau yang digunakan harus sangat tajam agar proses penyembelihan berjalan cepat dan mengurangi rasa sakit pada hewan.

Namun, mengasah pisau ini tidak boleh dilakukan di hadapan atau di dekat hewan yang akan disembelih. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan dalam hadits:

"Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Larangan ini bertujuan agar hewan kurban tidak merasa takut atau stres sebelum disembelih. Hewan yang tenang akan membuat proses penyembelihan lebih lancar dan menghindari kerusakan pada daging.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mempersiapkan pisau dengan mengasahnya terlebih dahulu di tempat yang terpisah dari lokasi hewan, sehingga hewan tetap nyaman dan tidak terganggu oleh suara atau gerakan saat pengasahan pisau. Dengan mengikuti tata cara ini, penyembelihan bisa dilakukan secara syar'i.

Jadi, sudah siap mengasah pisau untuk menyambut Hari Raya Idul Adha, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(sto/rih)

Hide Ads