Pada saat Hari Raya Idul Adha tiba, umat Islam dianjurkan untuk mandi sunnah. Berhubung momen salah satu hari raya Islam tersebut kian dekat, detikers mesti segera memahami niat, tata cara, berikut waktu mandi Idul Adha.
Menurut penjelasan dalam buku Fikih Sunnah Hari Raya tulisan Sofyan Chalid bin Idham Ruray, salah satu riwayat yang menunjukkan anjuran mandi hari raya adalah:
Ψ³ΩΨ£ΩΩΩ Ψ±ΩΨ¬ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ: Ψ§ΨΊΩΨͺΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ₯ΩΩΩ Ψ΄ΩΨ¦ΩΨͺΩΨ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ: Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩΨ ΩΩΨ§ΩΩ : ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΨ¬ΩΩ ΩΨΉΩΨ©ΩΨ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©ΩΨ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨΩΨ±ΩΨ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ·ΩΨ±Ω
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Seseorang bertanya kepada Ali RA tentang mandi. Maka beliau berkata: 'Mandilah setiap hari kalau mau.' Maka orang itu berkata: 'Maksudku mandi yang dianjurkan?' Beliau berkata: 'Mandi di hari Jumat, hari Arafah, Idul Adha, dan Idul Fitri.'" (HR Baihaqi dalam Irwaaul Ghalil, 1/177)
Di samping mandi, umat Islam juga disunnahkan berpakaian bagus, memakai wewangian, dan lain sebagainya untuk memperbagus diri. Ibnu Qudamah dalam kitabnya mengutip perkataan Imam Malik rahimahullah: "Saya mendengar ahli ilmu, mereka mensunnahkan seorang memakai minyak wangi dan pakaian bagus pada setiap hari raya." (Al-Mughni 2/228)
Lalu, seperti apa niat mandi Idul Adha tersebut? Baca pembahasan ringkasnya yang telah detikJogja siapkan di bawah ini!
Niat Mandi Idul Adha
Disadur dari NU Online, umat Islam mesti secara khusus meniatkan mandi Idul Adha. Hal ini bertujuan untuk membedakannya dengan mandi-mandi biasa. Di samping itu, pada dasarnya memang setiap amal harus dilandasi niat.
Lebih lanjut, dikutip dari buku 71 Doa Harian: Disertai Doa-Doa Ibadah Lengkap oleh KHM Yusuf Chudlori, berikut ini bacaan Arab, Latin, dan arti niat mandi Idul Adha:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΨΆΩΨΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab Latin: Nawaitu sunnatal-ghusli li'idil-adha lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat mandi sunnah Idul Adha karena Allah Ta'ala."
Bisa juga memakai versi lebih ringkasnya, yakni:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΨΆΩΨΩΩ
Arab Latin: Nawaitu sunnatal ghusli li 'Idil Adlha
Artinya: "Saya niat sunnah mandi Idul Adha."
Sebagai catatan, hukum melafalkan niat masih menjadi perselisihan di kalangan ulama. Yang jelas, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan lafal niat. Sebab, jikalau pernah, tentu lafal-lafal dari Nabi SAW sudah ditemukan dari riwayat shahih. Wallahu a'lam bish-shawab.
Tata Cara Mandi Sunnah Idul Adha
Dikutip dari buku Fiqih Dasar untuk Pemula yang disusun oleh tim dosen Universitas al-Imam dan diterjemahkan Nor Kandir, cara mandi yang sempurna adalah:
- Membaca basmalah dan membasuh kedua tangan hingga ruas tangan, sebelum memasukkannya ke bejana air, disertai niat.
- Menghilangkan kotoran yang menempel di jasad.
- Berwudhu seperti hendak sholat.
- Membasuh kepala 3 kali.
- Membasuh bagian kanan tubuh 3 kali, lalu bagian kiri juga 3 kali.
- Meratakan air ke semua badan. Pastikan seluruh anggota badan yang sulit dijangkau air juga terkena.
- Membasuh kedua telapak kaki.
Sementara itu, berdasar penjelasan dalam buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, cara yang mencukupi adalah mengguyurkan air ke seluruh badan. Tentunya, dengan didahului niat terlebih dahulu. Dasarnya adalah hadits Maimunah:
ΩΩΨΆΩΨΉΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ο·Ί ΩΩΨΆΩΩΨ‘Ω Ψ§ΩΩΨ¬ΩΩΩΨ§Ψ¨ΩΨ©ΩΨ ΩΩΨ£ΩΩΩΨ±ΩΨΊΩ ΨΉΩΩΩΩ ΩΩΨ―ΩΩΩΩΩΨ ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ Ω ΩΨ±ΩΩΨͺΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩ Ψ«ΩΩΩΨ§Ψ«ΩΨ§Ψ Ψ«ΩΩ ΩΩ ΨͺΩΩ ΩΨΆΩΩ ΩΨΆΩΨ ΩΩΨ§Ψ³ΩΨͺΩΩΩΨ΄ΩΩΩΨ ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩ ΩΩΨ°ΩΨ±ΩΨ§ΨΉΩΩΩΩΩΨ Ψ«ΩΩ ΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ§ΨΆΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ§Ψ‘Ω ΨΉΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ£ΩΨ³ΩΩΩΨ Ψ«ΩΩ ΩΩ ΨΊΩΨ³ΩΩΩ Ψ¬ΩΨ³ΩΨ―ΩΩΩΨ ΩΩΨ£ΩΨͺΩΩΩΨͺΩΩΩ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΨ―ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ±ΩΨ―ΩΩΩΨ§Ψ ΩΩΨ¬ΩΨΉΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨΆΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ¨ΩΩΩΨ―ΩΩΩΩΩ
Artinya: "Rasulullah SAW menyiapkan air untuk mandi junub. Beliau menuangkan air ke kedua tangan lalu mencuci tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian, beliau berwudhu, beristinsyaq, dan membasuh wajah serta kedua lengan. Setelah itu, beliau mengguyurkan air ke kepala dan memandikan badan. Lalu aku datang membawakan handuk, tetapi beliau tidak menginginkannya. Beliau menyeka air dengan kedua tangan beliau." (HR Bukhari no 249 dan Muslim no 317)
Waktu Mandi Idul Adha
Dalam buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya oleh R Syamsul B dan M Nielda, dijelaskan bahwa mandi sunnah Idul Adha mulai dilakukan sejak pertengahan malam. Jadi, bukan dimulai setelah fajar menyingsing.
Hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan orang zaman dahulu yang tinggal di desa. Mereka harus bersiap-siap sejak pagi buta agar sempat mengikuti sholat Id di kota. Apabila dibatasi setelah fajar, tentu akan menyulitkan karena waktunya menjadi terbatas.
Lebih lanjut, disadur dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrahman al-Juzairi, mandi sunnah ini disunnahkan untuk setiap muslim, bukan orang-orang yang akan berangkat sholat Id saja. Pasalnya, mandi ini disunnahkan karena Hari Raya Idul Adha, bukan sholat Id.
Demikian pembahasan lengkap mengenai mandi Idul Adha, mulai dari niat hingga waktu melakukannya. Semoga membantu detikers menunaikan anjuran ini, ya!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi