Pande pisau di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan Kota Blitar ramai dikunjungi pembeli menjelang Hari Raya Idul Adha. Tak hanya melayani pembelian, tetapi pelanggan juga dapat menggunakan jasa service pisau.
detikJatim mendatangi pande pisau bernama Nisoku. Sejumlah pekerja tampak sibuk membuat berbagai jenis pisau. Mulai dari pisau dapur, pisau besar untuk keperluan pertanian, pisau kecil senjata personel TNI/Polri hingga katana.
"Sebenarnya basic kami ada di pisau militer, tapi sekarang menyesuaikan permintaan pasar. Mulai dari pisau dapur, pisau sembelih sampai pisau pertanian. Tapi yang jelas dari dulu fokusnya ke pisau," kata anak Pemilik Nisoku, Rama Abhitah Siswinarto kepada detikJatim, Jumat (5/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada momen Idul Adha, Rama menyebut permintaan pisau sembelih dan pisau potong cukup banyak. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak saat sebelum pandemi Covid-19. Selain melayani pembelian pisau baru, Nisoku juga menyediakan service pisau.
"Kalau penjualan tidak banyak, mungkin sekitar 50 pcs. Biasanya kalau mendekati Idul Adha malah banyak yang service, mungkin ada sekitar 100 pcs lebih untuk pisau sembelih," jelasnya.
Harga pisau sembelih mulai Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta lebih. Ukurannya mulai dari 30 cm panjang bilah sampai dengan 50 cm. Sementara saat Idul Adha, pisau potong menjadi primadona pembeli.
"Kalau pas momen seperti ini pisau potong yang jadi primadona, pas untuk motong daging kambing. Harganya mulai Rp 135.000, dengan kualitas premium," katanya.
Rama menyebut pembeli pisau Nisoku tak hanya berasal dari Blitar. Namun telah menjangkau seluruh Indonesia. Bahkan sempat dijual sampai dengan di Brunei Darussalam dan Malaysia.
"Kalau penjualan sudah ke seluruh Indonesia, karena ayah saya sudah produksi sejak 1999. Jadi setiap hari produksi, dengan memanfaatkan teknologi tepat guna misalnya mesin tempa," pungkasnya.
(auh/abq)