Besok, Rabu (28/5) menjadi batas tenggat waktu pengosongan bangunan di Tegal Lempuyangan, Bausasran, Danurejan, Kota Jogja, sesuai surat peringatan dari PT KAI. Namun sampai hari ini, warga masih bergeming dan tidak ada satu pun yang berkemas.
Pantauan detikJogja di Tegal Lempuyangan siang tadi, aktivitas warga masih berlangsung seperti biasa. Tidak terlihat aktivitas berkemas dari warga Lempuyangan.
"Sampai sekarang belum ada yang kemas-kemas," ungkap Ketua RW 01 Anton Handriutomo saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan, Anton mengatakan, dalam surat peringatan dari PT KAI yang dikirimkan via aplikasi perpesanan WhatsApp, terdapat tambahan informasi mengenai PT KAI yang masih membuka dialog dengan warga.
Anton pun membacakan surat yang diterima warga melalui aplikasi WhatsApp itu. Inti pesannya sama persis dengan isi surat peringatan cetak yang ia terima. Namun menurutnya, ada tambahan kata-kata dari PT KAI.
"Dalam jangka waktu surat peringatan berjalan, KAI tetap membuka ruang komunikasi berkaitan dengan kompensasi yang pernah disampaikan pada saat pertemuan di aula kelurahan Bausasran. Apabila ada yang ingin ditanyakan, dipersilakan untuk komunikasi ke nomor ini," ucap Anton membacakan pesan dari PT KAI.
Atas dasar itu lah, Anton bilang, akan bermusyawarah dengan warga untuk membahas langkah selanjutnya. Hasil dari musyawarah itu akan disampaikan kepada KAI besok (28/5).
"Ini nanti sore baru seluruh warga akan berbicara apa keinginan warga sesungguhnya. Pastinya kita akan sampaikan besok apa yang menjadi keinginan warga," ungkap Anton.
"Kalau di sini kan arahnya kompensasi. Tapi apakah kompensasi atau bertahan, kami baru akan bicarakan nanti sore. Jadi besok ketika kita diundang KAI, sudah dengan format yang pasti," sambungnya.
Terpisah, Manager Humas KAI Daop 6 Jogja, Feni Novida Saragih enggan memberikan statemen. Pihaknya masih menunggu hasil pembahasan secara internal dulu.
"Sementara masih menunggu pembahasan di internal dulu ya, terima kasih," ujarnya saat dihubungi, hari ini.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan