Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam setahun menurut kalender Hijriah. Kehadiran bulan ini dinantikan banyak kaum muslim karena terdapat Hari Raya Idul Adha. Selain merayakan hari raya, umat Islam pun sebaiknya mengingat nabi yang lahir di bulan Dzulhijjah. Salah satu caranya adalah dengan mencari tahu sejarah dan meneladaninya.
Berdasarkan penjelasan di dalam buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah tulisan Ida Fitri Shohibah, ada sejumlah peristiwa bersejarah di bulan Dzulhijjah. Peristiwa tersebut antara lain dibukanya kebaikan untuk para nabi, dikabulkannya permohonan Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan, diampuninya Nabi Adam, wafatnya Umar bin Khattab, hingga kelahiran sejumlah nabi.
Lantas, siapa saja nabi yang dilahirkan pada bulan Dzulhijjah? Mari kita simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi yang Lahir di Bulan Dzulhijjah
Berdasarkan penjelasan Nur Solikhin dalam Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, ada dua orang nabi yang lahir pada bulan Dzulhijjah yaitu Nabi Musa AS pada 5 Dzulhijjah dan Nabi Isa AS pada 4 Dzulhijjah. Mari kita simak sejarahnya!
1. Nabi Musa
Dikutip dari Menengok Kisah 25 Nabi & Rasul tulisan Ahmad Fatih, Nabi Musa AS lahir di tengah kekejaman Firaun yang sangat takut kehilangan kekuasaannya. Firaun pernah bermimpi melihat api dari arah Baitul Maqdis yang membakar Mesir tetapi tidak menyentuh kaum Bani Israil. Para ahli nujum menafsirkan bahwa akan lahir seorang anak laki-laki dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menggulingkan kekuasaan Firaun. Karena takut akan ramalan itu, Firaun memerintahkan pembunuhan terhadap semua bayi laki-laki Bani Israil.
Nabi Musa AS lahir dari pasangan Imran dan Yukabad yang hidup dalam kekhawatiran besar akibat perintah kejam tersebut. Untuk melindungi anaknya, mereka menyembunyikan kehamilan Yukabad dan ketika waktunya melahirkan, Imran membawa istrinya ke gua yang jauh dari pemukiman agar tidak diketahui para tentara Firaun. Kelahiran Musa AS pun berlangsung secara rahasia demi keselamatan jiwanya.
Setelah kelahiran Nabi Musa AS, ibunya merasa sangat cemas akan keselamatan putranya yang jika terus disembunyikan pun tetap berisiko ditemukan. Allah SWT kemudian memberikan ilham kepada Yukabad agar membuat peti dan menghanyutkan bayinya ke Sungai Nil. Kakak Musa AS diperintahkan untuk mengikuti dari kejauhan ke mana arus membawa peti tersebut demi memastikan keselamatan adiknya.
Peti yang membawa Musa kecil akhirnya ditemukan oleh istri Firaun yang bernama Asiyah. Ketika membuka peti tersebut, ia mendapati seorang bayi yang sangat menggemaskan dan menaruh rasa kasih kepadanya. Asiyah kemudian membawa bayi itu ke istana dan berniat mengangkatnya sebagai anak. Meskipun sempat ditolak oleh Firaun, akhirnya ia mengizinkan Asiyah membesarkan Musa AS sebagai anak angkat.
Setelah Musa AS dibawa ke istana, Asiyah mencari seorang perempuan yang bisa menyusui bayi tersebut. Namun, tidak ada satu pun wanita yang berhasil membuat Musa kecil tenang. Saat mendengar hal ini, kakaknya memberi tahu ibunya bahwa adiknya belum juga mau menyusu.
Dengan izin Allah, Yukabad akhirnya dipanggil dan berhasil menyusui Musa AS. Tanpa diketahui oleh siapa pun, bayi itu kembali dalam dekapan ibunya dan dirawat dengan penuh kasih sayang di istana musuh yang justru telah diperdaya oleh takdir Allah.
2. Nabi Isa
Dirangkum dari buku Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat Kubra tulisan Arsikum Almasyhudi, Nabi Isa AS lahir sekitar tahun 622 sebelum Hijrah yang kemudian dijadikan sebagai awal perhitungan tahun Masehi. Nabi Isa AS dilahirkan oleh seorang wanita suci bernama Maryam tanpa memiliki ayah. Hal ini merupakan bentuk kekuasaan Allah SWT yang menunjukkan bahwa Dia mampu menciptakan manusia dengan cara yang tidak biasa.
Sebagaimana Nabi Adam yang diciptakan tanpa ayah dan ibu, Nabi Isa AS diciptakan hanya melalui ibunya saja. Peristiwa ini menjadi ujian bagi manusia apakah mereka semakin percaya kepada Allah atau justru menjadi kafir dan menyimpang dengan menyebut Isa AS sebagai anak Tuhan.
Maryam adalah putri dari keluarga Imron yang dikenal saleh dan terhormat. Sejak kecil Maryam dipelihara oleh Nabi Zakariya AS. Ketika Maryam berada di tempat sunyi Malaikat Jibril datang menyampaikan kabar bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki yang suci. Maryam terkejut karena ia belum pernah disentuh oleh laki-laki mana pun. Namun Malaikat Jibril menjelaskan bahwa Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu dan menciptakan Isa AS hanya dengan kehendak-Nya.
Setelah Maryam mengandung, banyak orang mulai mempergunjingkan dan menuduhnya berbuat buruk. Maryam yang tidak kuat menghadapi fitnah dari orang-orang kampungnya akhirnya memilih mengasingkan diri ke tempat yang jauh. Di tempat itu ia merasa sangat sedih dan malu hingga berharap lebih baik mati sebelum melahirkan.
Ketika Maryam bersandar pada pohon kurma karena merasakan sakit hendak melahirkan, Allah SWT menghiburnya melalui Malaikat Jibril. Maryam diberi air dari sungai kecil di bawahnya dan pohon kurma itu menggugurkan buahnya untuk Maryam makan. Ia diperintahkan untuk tidak berbicara kepada siapa pun dan jika ada yang bertanya maka cukup menunjuk kepada bayinya karena ia telah bernazar untuk berpuasa tidak berbicara.
Setelah melahirkan Nabi Isa AS, Maryam kembali ke kampungnya sambil menggendong bayinya. Orang-orang mencemoohnya karena membawa anak tanpa ayah. Namun Maryam tetap tenang dan hanya memberi isyarat agar mereka bertanya kepada bayinya.
Atas izin Allah SWT bayi Isa AS berbicara dengan jelas bahwa ia adalah hamba Allah yang diberi kitab Injil dijadikan nabi dan diperintahkan untuk mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta berbakti kepada ibunya. Meskipun demikian sebagian orang tetap menyimpang dan menganggap Isa AS sebagai anak Tuhan bahkan Tuhan itu sendiri.
Demikianlah sejarah singkat mengenai nabi yang lahir di bulan Dzulhijjah. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka