Warning BMKG DIY: Masih Ada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 22 Mei

Warning BMKG DIY: Masih Ada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 22 Mei

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 19 Mei 2025 14:36 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. Pemotor mengenakan jas hujan saat melintas di sekitar kampus UGM, Sleman, Senin (10/5/2025)
Ilustrasi cuaca ekstrem. Pemotor mengenakan jas hujan saat melintas di sekitar kampus UGM, Sleman, Senin (10/5/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Belakangan ini cuaca ekstrem melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). BMKG memprakirakan cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung hingga 22 Mei mendatang.

"Terpantau sampai tanggal 22 Mei masih ada potensi cuaca ekstrem," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, saat dihubungi detikJogja, Senin (19/5/2025).

Hal itu tak lepas dari hasil analisis dinamika atmosfer terkini. BMKG mengidentifikasi adanya suhu muka laut baik dalam skala harian maupun mingguan di sekitar perairan Jawa terpantau relatif hangat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suhu perairan yakni 28 C hingga 31 C, dengan anomali suhu muka laut berkisar antara 0.0 sampai dengan +1.0 C. Kondisi ini mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer sehingga mendukung pertumbuhan awan," jelasnya.

Warjono menjelaskan, terdapat juga pola sirkulasi angin di Samudera Hindia. Terutama di sekitar Sumatera dan Maluku yang berdampak langsung ke wilayah DIY.

ADVERTISEMENT

"Pola sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Sumatera dan di sekitar perairan Maluku yang menyebabkan adanya perlambatan kecepatan angin di sebagian besar wilayah Jawa termasuk DIY. Hal ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY," urainya.

Selain itu, kelembapan udara di wilayah DIY serta labilitas atmosfer secara umum bervariasi pada kategori sedang hingga kuat.

"Ini mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif bersifat lokal dan tidak merata di wilayah DIY," jelasnya.

Mempertimbangkan hal tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi di antaranya berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang ataupun sambaran petir terutama bagi masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. Masyarakat diimbau waspada," pungkasnya.




(afn/rih)

Hide Ads