Hujan lebat mengguyur Kabupaten Sleman siang hingga sore tadi. Dampaknya, sejumlah wilayah dilaporkan terjadi banjir luapan.
Pantauan detikJogja pukul 17.44 WIB, banjir luapan terjadi di Jalan Stadion, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Akses jalan kemudian terputus akibat genangan air di kedua lajur jalan.
Genangan air tersebut terjadi sepanjang sekitar hampir 100 meter. Kedalaman genangan bervariasi hingga yang paling dalam sekitar paha orang dewasa. Selain itu, tampak arus air cukup kuat sehingga jalan tidak memungkinkan dilewati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat sekitar kemudian menutup jalan dari dua arah dengan bambu agar tidak banyak kendaraan yang terjebak genangan lalu mogok. Meski demikian, beberapa kendaraan masih nekat melintas.
Selain kendaraan, tampak juga beberapa warga yang berjalan kaki menembus derasnya arus air. Luapan tersebut selain membanjiri jalan juga ada yang sampai masuk ke rumah warga.
Azis (38) salah satu warga bilang genangan itu muncul setelah hujan lebat yang mengguyur dari jam 13.00 WIB siang tadi. Dia bilang, air datang dari arah utara dengan debit yang cukup besar.
![]() |
"Itu hujan angin dari jam 1 sampai jam 4. Itu air dari atas sudah nggak bisa lewat paritnya," kata Azis ditemui detikJogja di lokasi jalan tergenang, Ngemplak, Sleman, Jumat (16/5/2025).
Dia bilang, baik pejalan kaki maupun pengendara kesulitan melewati banjir. Selain genangan yang dalam, arus air juga deras.
"Itu arusnya deras, mau nyeberang susah. Iya airnya ada yang sampai masuk ke rumah warga," jelas dia.
Menurutnya, kejadian ini bukan kali pertama. Belum lama ini juga terjadi banjir luapan dari saluran air tersebut.
"Kemarin sempat banjir juga tapi nggak sampai yang parah seperti ini," ujarnya.
Kejadian banjir juga terjadi di daerah Wonolelo, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. Luapan air menggenangi sekitar 20 rumah warga.
![]() |
"Ada sekitar 20 an rumah tergenang, ketinggian semata kaki hingga selutut orang dewasa," kata Dwi Erdhian saat dihubungi detikJogja petang ini.
Dwi menjelaskan, awalnya sekitar pukul 13.30 WIB hingga 14.30 WIB terjadi hujan deras. Saat itu jalanan masih aman belum banjir.
"Setelah itu cuma gerimis, tapi sungai-sungai sekitar desa meluap, bahkan air dari sawah utara desa meluap semua. Tumpah semua ke desa saya. Drainase dan sungai di desa saya meluap semua tidak bisa menampung air," ujarnya.
Dia bilang, kemungkinan besar banjir tersebut merupakan air kiriman dari daerah Klidon di sebelah utara kampungnya. Meski air tersebut masuk ke sungai, namun kondisi sungai tidak mampu menampung debit air yang besar.
"Menurut saya penyebab banjir karena kiriman dari Klidon Jalan Besi Jangkang dan daerah sekitar di utara desa saya. Sungai tidak mampu menampung air sehingga meluap memenuhi sawah dan jalan jalan," ujarnya.
"Banyak pembangunan rumah rumah baru dan perumahan yang menutup permukaan sungai untuk dijadikan jalan kemungkinan juga berpengaruh," imbuh dia.
Dwi melanjutkan, daerahnya memang beberapa kali timbul genangan saat hujan lebat. Namun, sebelumnya tidak pernah sampai masuk rumah warga.
"Sudah beberapa kali, tapi makin kesini makin parah, biasanya nggak sampai masuk rumah. Ini hampir semua warga rumahnya kebanjiran," ujarnya.
Hingga petang ini, air di kampungnya masih belum surut. Meski debit air telah berkurang.
![]() |
Dihubungi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro bilang pihaknya masih melakukan pendataan wilayah terdampak hujan lebat.
"Iya ini banjir dilaporkan di beberapa wilayah, Ngemplak, Maguwoharjo. Saat ini kami masih di lapangan melakukan penanganan. Data segera nanti kami sampaikan," ujar Bambang.
Bambang bilang, kejadian banjir di Sleman ini tak lepas dari curah hujan yang begitu tinggi. Sehingga saluran air dan sungai meluap karena tak bisa menampung debit air.
"Karena cuacanya ekstrem, membawa air banyak. Ya seperti yang disampaikan oleh BMKG," pungkasnya.
(afn/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi