Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 18 Mei 2025 merupakan hari Minggu Paskah V; dengan orang kudus Santo Yohanes I, Paus dan Martir. Santo Venantius, Martir. Santo Feliks OFMCap, Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.
Mengangkat tema tentang keluarga, mari simak renungan Katolik hari Minggu 18 Mei 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh W Teguh Santosa SJ. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Minggu 18 Mei 2025
Bacaan Hari Ini
Kis. 14:21b-27;
- Kis 14:21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
- Kis 14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
- Kis 14:23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
- Kis 14:24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
- Kis 14:25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.
- Kis 14:26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
- Kis 14:27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
Mzm.145:8-9,10-11,12-13ab;
- Mzm 145:8 Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
- Mzm 145:9 Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
- Mzm 145:10 Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.
- Mzm 145:11 Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,
- Mzm 145:12 untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu.
- Mzm 145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Why. 21:1-5a;
- Why 21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
- Why 21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
- Why 21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
- Why 21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
- Why 21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Yoh. 13:31-33a,34-35
- Yoh 13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
- Yoh 13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
- Yoh 13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
- Yoh 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
- Yoh 13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
BcO Why. 18:21-19:10
- Why 18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
- Why 18:22 Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
- Why 18:23 Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
- Why 18:24 Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.
- Why 19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
- Why 19:2 sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
- Why 19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
- Why 19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
- Why 19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
- Why 19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
- Why 19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
- Why 19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
- Why 19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
- Why 19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Renungan Hari Ini
"Kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Perintah Yesus ini menegaskan bahwa ciri khas para murid-Nya adalah hidup saling mengasihi.
Bacaan Injil hari ini merupakan bagian dari nasihat Yesus pada saat perjamuan terakhir. Yesus mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Orang-orang berdosa pun tak luput dari sentuhan kasih-Nya. Yudas Iskariot yang ada dalam perjamuan itu juga dikasihi oleh-Nya, sebab Yesus adalah kasih.
Oleh sebab itu, semua orang diberi-Nya kesempatan untuk mengalami dan menerima kasih-Nya. Dalam ajaran iman kita, kasih Allah mencapai puncak-Nya dalam diri Yesus Kristus yang menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan abadi bagi kita.
Ajaran Yesus itu bergaung hingga kini karena banyak orang dari zaman ke zaman meneruskan dan menghidupi ajaran-Nya. Paus Fransiskus dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia (2016) menuliskan bahwa sukacita kasih yang dialami keluarga-keluarga juga merupakan sukacita Gereja.
Keluarga adalah lingkungan di mana hidup baru buah cinta kasih dilahirkan, juga disambut sebagai suatu karunia dari Allah. Karena keluarga adalah Gereja mini, Gereja adalah keluarga dalam hidup jemaat. Aspek-aspek yang sejajar dapat ditemukan dalam keduanya.
Dalam bacaan pertama (Kis. 14:21b-27), kita berjumpa dengan jemaat di Antiokhia sebagai suatu jemaat, Gereja, sekaligus keluarga. Dari jemaat inilah lahir tokoh-tokoh yang menjadi pelopor pewartaan akan Kristus, sehingga tersebar ke seluruh kawasan Laut Tengah.
Ia bagaikan rahim yang melahirkan pewarta-pewarta andal yang menggemakan kabar sukacita Injil. Hal ini terjadi karena para pelayan dan seluruh umat Antiokhia hidup seperti keluarga yang menghidupi semangat kasih.
Secara khusus, laku kasih ini bisa kita lihat dari tokoh Barnabas. Kualitas personal Barnabas tampak dalam kasus Saulus. Di awal pertobatannya, Saulus ditolak oleh para murid Yesus karena masa lalunya. Ia dipaksa pulang ke kampung halamannya di Tarsus.
Di sana, Saulus menjalani masa gelap selama 7 tahun menjadi tukang jahit tenda, sampai Barnabas menjemputnya untuk diajak melayani umat di Antiokhia. Dari sini, kita tahu bahwa Barnabas adalah seorang pribadi yang menggambarkan kasih Bapa.
Dengan penuh kasih, ia terbuka untuk menerima dan menghargai orang lain. Penulis Kisah Para Rasul mencatat karakternya sebagai orang yang baik, penuh dengan Roh Kudus, dan iman (Kis. 11:24).
Berkat Barnabas, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Inilah buah-buah yang dihasilkan kalau orang mempraktikkan laku kasih. Barnabas dan Saulus, yang kelak bernama Paulus, bersama-sama melayani umat di Antiokhia, dan dari situlah jemaat Kristen lahir (Kis. 11:26).
Jemaat Antiokhia juga mempraktikkan laku kasih dengan menunjukkan solidaritas ketika umat Kristen di Yerusalem mengalami kelaparan. Mereka mengadakan penggalangan dana sebagai bentuk solidaritas (Kis. 11:29).
Berkat Barnabas, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Inilah buah-buah yang dihasilkan kalau orang mempraktikkan laku kasih. Barnabas dan Saulus, yang kelak bernama Paulus, bersama-sama melayani umat di Antiokhia, dan dari situlah jemaat Kristen lahir (Kis. 11:26).
Jemaat Antiokhia juga mempraktikkan laku kasih dengan menunjukkan solidaritas ketika umat Kristen di Yerusalem mengalami kelaparan. Mereka mengadakan penggalangan dana sebagai bentuk solidaritas (Kis. 11:29).
Marilah kita membangun Gereja kita bagaikan keluarga.
Doa Penutup
Allah mahapengasih, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anakMu, karena kami percaya akan Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi.
Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari Minggu 18 Mei 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi