Peternakan Babi di Plumutan Bantul Digeruduk Warga, Pemilik Ngaku Punya Izin

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 15 Apr 2025 17:12 WIB
Warga demo di peternakan babi, Plumutan, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, Selasa (15/4/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Puluhan warga mendatangi peternakan babi di Plumutan, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, karena terdampak bau yang timbul dari peternakan tersebut. Dukuh Plumutan mengatakan, jika Pemkab tidak bisa menyelesaikan, pihaknya bakal mengadu ke Pemda DIY.

Koordinator aksi, Sigit Afrianto mengatakan warga Plumutan sama sekali tidak bermaksud menzalimi pemilik peternakan babi. Dia bilang warga hanya menuntut hak agar lingkungan tempat tinggal mereka bersih dan terbebas dari bau yang tidak sedap.

"Bahkan warga itu selama ini masih berlaku santun kepada pemilik peternakan babi, tidak pernah kita sampai melakukan aksi anarkis terhadap keluarganya. Anaknya pun kita terima dengan baik," kata Sigit saat orasi di peternakan babi tersebut, Selasa (15/4/2025).

Sigit menegaskan bahwa warga mempermasalahkan bau yang timbul dari peternakan babi itu, tidak bermasalah dengan pemilik peternakannya. Sigit menyebut pemilik peternakan babi itu justru malah menutup diri, tidak bersosialisasi dengan warga, absen dari rapat RT.

"Padahal pemilik peternakan itu sudah jelas-jelas merugikan warga Plumutan khususnya RT 5 ini dengan bau yang tidak sedap dari peternakan babi," ujar Sigit.

"Kita sekali lagi mengingatkan kepada pemilik peternakan babi bahwa hidup di masyarakat apalagi di desa harus mengedepankan rasa tepa selira (tenggang rasa), merasakan keluhan tetangga, apalagi yang diakibatkan usaha tersebut," sambungnya.

Menurut Sigit, pada umumnya peternakan dalam skala besar berlokasi jauh dari pemukiman. Sedangkan peternakan babi di Plumutan ini berada di tengah pemukiman.

"Warga tidak melarang anda beternak babi, tapi warga tidak menginginkan peternakan babi ada di tengah pemukiman warga Plumutan. Silakan buat peternakan yang jauh dari pemukiman warga Plumutan, bisa menyewa lahan di tempat lain agar warga tidak terdampak. Itu adalah keadilan bagi semua," ucap dia.

Apabila pemilik peternakan tidak menggubris permintaan warga, Sigit menyebut akan ada aksi susulan.

"Tapi kalau permintaan warga itu tidak diindahkan, jelas kita akan tetap menolak peternakan babi di pemukiman kami, tutup dan pindah, tidak ada kompromi," tandasnya.

Sementara itu Dukuh Plumutan, Cahyo Rahmat Romadlon, mengaku sudah pernah mengadu ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul terkait dampak peternakan babi tersebut pada Oktober 2023. Saat itu, warga juga meminta solusi dari pemerintah.

"Intinya warga itu hanya mengeluh dampak dari peternakan itu. Karena sejak awal, dari rapat RT, komunikasi dari perwakilan tokoh kepada peternak tidak ada titik terang," kata Cahyo.

Sebelumnya, warga juga pernah mediasi dengan pemilik peternakan babi itu. Hasilnya, pemilik peternakan itu meminta waktu untuk membersihkan dampak bau tak sedap.

"Dulu Pak Nindarto minta waktu agar bisa bersih dan sebagainya. Tapi faktanya, hampir 3-4 tahun belum bisa mengatasi permasalahan tersebut," ujar Cahyo.

Cahyo menjelaskan, warga tidak melarang seseorang beternak, dengan catatan memperhatikan dampak ke lingkungan sekitar.

"Dulu saat mediasi sudah ada solusi, yaitu monggo kalau beternak tapi jangan di permukiman karena dampak bau yang dirasakan langsung oleh warga sekitar," kata Cahyo.

"Nah, kita sarankan monggo, silakan menyewa lahan di tempat lain di luar Plumutan. Intinya cuma biar warga tidak terkena dampaknya. Kalau tidak berdampak, tidak bau, warga tidak akan protes," imbuh Cahyo.

Cahyo menambahkan, pihaknya akan kembali mengadu ke pemerintah soal ini.

"Ya kita menuntut dari pihak yang berwenang. Intinya kalau dari Pemkab tidak bisa menyelesaikan, kita akan angkat ke Pemda DIY. Karena warga ingin mendapatkan titik terang, kalau terus dibiarkan kasihan warga," pungkasnya.

Pernyataan pemilik peternakan babi di halaman selanjutnya.




(dil/apu)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork