Bacaan Doa Kafaratul Majelis dan Tata Cara Mengamalkannya

Bacaan Doa Kafaratul Majelis dan Tata Cara Mengamalkannya

Anindya Milagsita - detikJogja
Selasa, 26 Nov 2024 16:12 WIB
Muslim woman in a headscarf praying and a prayer beads in the background
Ilustrasi doa kafaratul majelis. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sarbinaz Mustafina)
Jogja -

Sebelum menutup sebuah acara biasanya kaum muslim membaca doa kafaratul majelis. Sebagai panduan bagi kaum muslim, berikut akan dipaparkan bacaan doa kafaratul majelis lengkap dengan keutamaan dan tata caranya.

Dikutip dari buku 'Sapu Jagat Keberuntungan' oleh Ahmad Mudzakir, SPd, MSi, dijelaskan bahwa kafaratul majelis adalah sebuah doa yang dibaca oleh kaum muslim saat mengikuti sebuah perkumpulan atau pertemuan yang sering kali disebut sebagai majelis. Kemudian dijelaskan juga bahwa doa kafaratul majelis merupakan sebuah doa yang memohon ampunan kepada Allah SWT.

Hal tersebut dikarenakan adanya kekhawatiran bahwa selama mengikuti sebuah pertemuan, terdapat dosa yang muncul akibat hal-hal tertentu. Baik itu berkaitan dengan pembicaraan, tindakan, maupun perbuatan yang tidak disengaja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, doa kafaratul majelis menjadi salah satu hal yang sering kali tidak terlewatkan untuk dibacakan pada setiap majelis. Lantas bagaimanakah bacaan doa kafaratul majelis yang perlu dipahami oleh setiap muslim? Temukan penjelasannya berikut ini.

Keutamaan Doa Kafaratul Majelis

Sebelum mencermati bacaan doanya, terlebih dahulu mari memahami terlebih dahulu keutamaan doa kafaratul majelis. Ibnu Basyar dalam bukunya 'Menjadi Bijak dan Bijaksana 5' menjelaskan bahwa terdapat salah satu hadits yang berisikan tentang kafaratul majelis. Hal tersebut berkaitan dengan bacaan istighfar yang termasuk dalam kafaratul majelis.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Hibban, Abu Dawud, dan al-Hakim bahwa Rasulullah bersabda:

"Siapa pun yang duduk dalam satu majelis (perkumpulan orang) lalu di dalamnya banyak perkataan yang sia-sia atau (perdebatan). Kemudian, sebelum bangkit dari majelis, ia membaca (istighfar), 'Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhaadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaiik-Maha Suci Engkau Ya Allah dan aku memuji-Mu dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan, melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.' Oleh karena itu, ia akan diampuni segala kesalahan yang diperbuat selama berada di majelis itu" (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Hibban, Abu Dawud, dan al-Hakim).

Sementara itu, mengacu dari buku '52 Kultum Favorit Untuk Muslimah' oleh Zakiah Nur Jannah dan Noor Hafild, dijelaskan bahwa doa kafaratul majelis atau penutup majelis merupakan sebuah akhir yang dapat dibaca oleh kaum muslim sebelum meninggalkan majelis. Terkait dengan hal ini, terdapat sebuah riwayat dari Aisyah r.a., yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW senantiasa mengakhiri majelis dengan mengucapkan doa kafaratul majelis.

Melalui sebuah riwayat, Aisyah r.a. Menyampaikan:

يَا رَسُولُ اللَّهِ أَرَاكَ مَا تَجْلِسُ (مَجْلِسًا) وَلَا تَتْلُوْ قُرْآنًا وَلَا تُصَلَّى صَلَاةَ إِلَّا خَتَمَتْ بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ

Ya Rasulullah aroka ma tajlisu (majlisan) au wala tatluu qur'anan wala tusholli sholatan illa khotamat bihaulail kalimat.

Artinya: "Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidak duduk di sebuah majelis, atau membaca Al-Quran, atau sholat, kecuali engkau senantiasa mengakhirinya dengan satu kalimat tersebut."

Kemudian dijelaskan bahwa Rasulullah SAW turut menyampaikan sabdanya terkait dengan ucapan Aisyah r.a. tersebut. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

نَعَمْ مَنْ قَالَ خَيْرًا خَتَمَ لَهُ طَابَعَ عَلَى ذَلِكَ الْخَيْرِ وَمَنْ قَالَ شَرًّا كُنَّ لَهُ كَفَّارَةً سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Na'am man qola khoiron khotama lahu thoba'a 'ala dzalikal khoiri waman qola syarron kunna lahu kaffarotan subhanaka wa bihamdika la ilaha illa anta asyaghfiruka waatubu ilaika.

Artinya: "Benar. Barang siapa yang ketika di majelis berkata-kata baik, maka ia akan dimudahkan untuk merutinkan kebaikan tersebut. Dan barang siapa yang berkata buruk, maka kalimat ini menjadi penebus atau kaffarah baginya. Kalimat tersebut adalah:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta. astaghfiruka wa atubu ilaik.

Artinya: 'Maha Suci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu)'." (HR. An-Nasa'i dalam Amal Al-Yaum wal-Lailah no. 273).

Bacaan Doa Kafaratul Majelis

Dihimpun dari buku 'Zikir Dan Doa' karya Muhammad Ibnu Sapruddin, berikut bacaan doa kafaratul majelis lengkap dengan artinya yang dapat diamalkan oleh kaum muslim.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu an lâ ilaha illa Anta, astaghfiruka wa'atûbu ilaika.

Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah aku memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah dengan benar kecuali Engkau, aku meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu."

Tata Cara Mengamalkan Doa Kafaratul Majelis

Lantas bagaimana cara mengamalkan doa kafaratul majelis? Terdapat waktu yang dianjurkan bagi setiap muslim untuk mengamalkan doa kafaratul majelis. Seperti diungkap dalam buku 'The Secret of Istighfar' karya Majdi Muhammad asy-Syahawi, bahwa doa kafaratul majelis dapat diamalkan setelah sebuah majelis ditutup.

Dijelaskan bahwa Rasulullah SAW senantiasa mengucapkan istighfar setelah sholat. Tidak hanya itu, setelah mengikuti majelis perkumpulan Rasulullah SAW juga tidak pernah terlewatkan untuk membaca istighfar berupa doa kafaratul majelis.

Mengenai doa kafaratul majelis yang dibaca sebagai penutup majelis juga diungkap oleh Arfiani dalam bukunya 'Buku Pintar 50 Adab Islam' bahwa bacaan doa tersebut merupakan sebaik-baiknya penutup majelis. Hal ini dikarenakan doa tersebut diharapkan dapat menjadi kafarat atau penghapus bagi hal-hal yang dilakukan oleh orang yang hadir dalam majelis tersebut. Terutama yang berkaitan dengan kesalahan atau kekeliruan selama mengikuti majelis tersebut.

Demikian penjelasan bacaan doa kafaratul majelis lengkap dengan keutamaan dan tata caranya. Semoga informasi ini membantu.




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads