Sesosok mayat perempuan menggegerkan warga Karangjati, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Pasalnya, korban ditemukan terbungkus kain merah di rumah.
Usut punya usut, korban diketahui bernama Watiyem (33). Dia tewas setelah dibunuh suaminya sendiri, Agus Prasetyo (39).
Tetangga Curiga Gerak-gerik Agus
Watiyem dihabisi Agus di rumahnya. Di dalam rumah bercat hijau dan plester semen itu, jasad Wati ditemukan tertutup kain merah dengan bagian dalamnya dilapisi kasur tipis warna merah tua, dengan lapisan terluar diikat dengan kain warna cokelat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetangga Agus, Parno (49), mengungkapkan kondisi rumah itu tidak terawat. Khususnya semenjak Watiyem tidak lagi tinggal di sana beberapa tahun terakhir.
"Rumahnya itu memang tidak terawat. Pokoknya semenjak ditinggal istrinya, kondisi rumah sudah memprihatinkan," jelas Parno (49) saat ditemui di kediamannya, Kasihan, Bantul, Selasa (4/2/2025).
Parno mengaku curiga dengan Agus saat bertemu dengannya Minggu (2/2) pagi. Sebabnya, pelaku tiba-tiba membersihkan halaman rumahnya yang sehari-hari dikelilingi rumput setinggi betis orang dewasa.
"Sempat bersih-bersih rumah hari Minggu pagi. Itu kan rumputnya tinggi dan menutupi rumah. Hari Minggu bersihkan rumah, ditanya dan cuma dijawab iya. Tidak tanya banyak karena juga jaga-jaga karena memang agak temperamental, sehingga tidak berani tanya detail," ungkap Parno.
![]() |
Korban Tewas Dipukul Linggis
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menuturkan Agus membunuh istrinya menggunakan linggis.
"Dari pengakuan pelaku dipukul dengan linggis di kepala belakang. Hasil pemeriksaan Inafis juga memang ada luka pada kepala belakang akibat pukulan," ujar Jeffry.
Emosi karena Korban Minta Cerai
Polisi mengungkap dugaan sementara penyebab Agus nekat menganiaya istrinya menggunakan linggis hingga tewas. Agus diduga emosi karena Wati meminta bercerai.
"Kalau motifnya belum ya, tapi dugaan sementara emosi karena korban ini tiba-tiba datang setelah lama berpisah. Infonya ingin bercerai dengan pelaku," jelas Jeffry.
Apalagi dari keterangan saksi sekaligus sahabat korban Wiwik Setiyawati, terungkap Wati sempat menemui suaminya pada Sabtu (1/2). Saat itu, korban menitipkan sepeda motor ke rumah Wiwik sebelum mencari Agus yang sedang memancing.
Diketahui, Watiyem sudah beberapa tahun terakhir pisah rumah dengan suaminya. Dia pun tinggal dengan orang tuanya di Lendah, Kulon Progo.
"Jadi Wati ini sempat ditanya saksi, lalu dijawab, 'Saya mau ngabari tapi takut besok kaget kalau besok ada panggilan dari Pengadilan Agama, tapi aku malah diajak pulang'. Setelah itu korban dan pelaku pergi dari lokasi mancing," tuturnya.
Pernyataan Jeffry juga dikuatkan Parno yang notabene suami Wiwik. Parno berujar motor tersebut bukan motor Watiyem, melainkan kepunyaan juragannya yang korban pinjam untuk menemui suaminya.
"Itu motor juragannya dan itu pinjam. Keluarga di sana tidak tahu dan tahunya itu pamit kerja rumah bosnya. Lalu majikannya juga ikut mencari karena motornya belum dikembalikan," ujar Parno.
Cium Bau Tak Sedap dari Rumah Agus
Jeffry melanjutkan, kasus itu terungkap setelah motor milik majikan Watiyem tidak kunjung kembali ke pemiliknya. Selama ini, rumah Wiwik dikenal sebagai lokasi penitipan motor masyarakat yang hendak memancing.
"Sampai Minggu (2/2) tidak diambil motornya, lalu warga sempat melihat pelaku. Saat ditanya, bilang kalau Watiyem sudah pulang naik Grab. Lalu motor sempat ingin dibawa pelaku, tapi kunci tidak diberikan oleh yang dititipi," ujarnya.
Selang berganti hari, keluarga korban menghubungi salah satu tetangga pelaku untuk menanyakan keberadaan Watiyem. Namun disebutkan korban sudah tidak terlihat sejak Sabtu (1/1).
Keterangan itu juga diperkuat pengakuan Parno. Ketua RT setempat sempat mendatangi rumah Agus dan kediamannya untuk menanyakan motor yang dibawa Watiyem.
"Minggu malam Pak RT sudah ke sini, mau dibantu (Watiyem) mau pulang tidak, dan sudah curiga tapi tidak berani dobrak rumahnya," katanya.
Karena sudah curiga, warga bersama Bhabinkamtibmas Tamantirto mendatangi rumah Agus. Saat itu, kondisi rumah sepi dan terkunci, tetapi tercium bau tak sedap.
"Keluarga korban pagi ini datang ke rumah pelaku lalu bersama anggota Polsek Kasihan dan tetangga pelaku mendobrak rumah. Ternyata ada bau tak sedap, setelah ditelusuri dari arah dapur dan ternyata itu tubuh Watiyem," ujar Jeffry.
Pelaku dikenal sebagai sosok temperamental dan sering menyiksa istrinya. Simak di halaman berikut:
![]() |
Dikenal Temperamen-KDRT
Agus ditangkap polisi di dekat rumahnya.
"Diamankan 1 kilometer dari rumahnya, lokasinya rumah temen atau nongkrong pelaku. Tidak ada melawan saat ditangkap," kata Jeffry.
Kapolsek Kasihan, Kompol Suharno, mengatakan sempat heran saat jajarannya memeriksa Agus. Sebab pelaku tidak menunjukkan rasa bersalah atas kematian istrinya. Bahkan tidak ada penyesalan.
"Tadi saya sarankan periksa kejiwaan oleh Polres Bantul karena dia merasa tidak bersalah juga setelah kejadian. Tapi mengakui telah membunuh korban," katanya.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana pastikan Agus telah berstatus tersangka.
"Sudah tersangka dan sudah kami tahan di Polres. Salah satu buktinya adalah linggis yang digunakan untuk memukul kepala korban," ujar Jeffry.
Wiwik, sahabat Watiyem, mengungkapkan sosok Agus dikenal sering melakukan KDRT ke istrinya.
"Kesehariannya temperamen, pernah KDRT juga. Sudah pisah 4 tahun, karena KDRT. Agus tidak kerja dan setiap hari hanya mancing di sungai itu. Lalu istri juga kerap dianiaya sehingga minta pulang ke rumah orang tuanya," ujar dia.
Sifat Agus pun tak berubah meski Watiyem sedang hamil anak keduanya. Agus masih sering melakukan KDRT ke istrinya bahkan mengancam membunuh Watiyem.
"Pisah ranjang lalu anaknya dibawa ke Lendah dan pindah sekolah. Dulu waktu ribut larinya ke sini minta tolong, ada 10 kali. Dulu pas hamil kedua mau dilinggis, akhirnya sekarang dilinggis tenan iku," sesalnya.
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang