Siswi yang Bunuh Ibu Kandung di Medan Terungkap Masih Kelas 6 SD

Regional

Siswi yang Bunuh Ibu Kandung di Medan Terungkap Masih Kelas 6 SD

Finta Rahyuni - detikJogja
Rabu, 10 Des 2025 21:34 WIB
Siswi yang Bunuh Ibu Kandung di Medan Terungkap Masih Kelas 6 SD
Ilustrasi anak di Medan diduga membunuh ibunya sendiri. Foto: (Getty Images/ilbusca)
Jogja -

Siswi inisial AI (12) di Kota Medan, Sumatera Utara, yang diamankan polisi usai diduga membunuh ibu kandungnya sendiri, F (42), ternyata bukan murid SMP. Melainkan duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Dilansir detikSumut, pernyataan bahwa AI merupakan siswi SMP sebelumnya disampaikan kepala lingkungan setempat.

Kanit PPA Sat Reskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Sinaga, mengatakan AI masih Kelas 6 SD. Ia membenarkan usia bocah yang diduga berhadapan dengan hukum itu 12 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SD kelas 6," kata Dearma saat dimintai konfirmasi detikSumut, Rabu (10/12/2025).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan pantauan, AI sempat dibawa penyidik Polrestabes Medan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk menemui keluarganya. Setelah itu, dia kembali dibawa penyidik.

Jenazah F diketahui masih menjalani autopsi di RS Bhayangkara Medan. Sejumlah keluarga serta rekan korban berdatangan ke rumah sakit sejak siang tadi.

Dalami Motif

Polisi masih memeriksa motif AI yang nekat menghabisi ibunya. Pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan mengingat usianya yang masih di bawah umur.

"Masih didalami (soal motif)," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto.

Bayu belum memerinci luka yang dialami korban. Perwira menengah polri itu mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter.

"Nanti tunggu dokter ya (untuk jumlah luka)," sebutnya.

Berawal Cekcok

Insiden pembunuhan ini terjadi di Kecamatan Medan Sunggal. Warga sekitar, Uliansyah, bercerita awalnya AI dan F terlibat cekcok.

"Ribut mereka sejak pagi subuh tadi, belum tau masalahnya gara-gara apa," ujarnya.

Setelah terjadi keributan di dalam rumah, tiba-tiba datang satu unit mobil ambulans dan beberapa dokter.

"Datang mobil ambulans, beberapa warga sini penasaran. Rupanya sudah meninggal dunia, ibunya sudah berdarah-darah," ujar Uliansyah.

Kepala lingkungan setempat, Toni, juga melihat korban bersimbah darah saat diperiksa petugas medis.

"Saya lihat tadi ibunya sudah bersimbah darah, tangan kanannya luka, tapi tidak tahu luka karena apa. Pas saya tanya suaminya, suaminya jawab inilah anak-anak ini (anaknya yang melakukan dugaan pembunuhan)," kata dia.

Toni menambahkan, dari keterangan keluarga korban, AI diduga kesal karena ibunya memarahi kakaknya.

"Pelakunya anaknya (korban) yang paling kecil. (Informasi) dari bapaknya, semalam kakaknya itu dimarahi sama korban itu, entah kesindir atau apa," ungkap Toni.

Namun Toni belum mengetahui lebih lanjut mengenai hal itu.

"Bapaknya kan kita nggak bisa ngobrol banyak, bapaknya nangis terus," jelasnya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads