Polisi menangkap Agus Prasetyo (39) tega membunuh istrinya Watiyem (33) dengan linggis di Tamantirto, Kasihan, Bantul. Agus diduga emosi karena Watiyem minta cerai.
"Kalau motifnya belum ya, tapi dugaan sementara emosi karena korban ini tiba-tiba datang setelah lama berpisah. Infonya ingin bercerai dengan pelaku," jelas Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025).
Dari keterangan saksi, korban menemui suaminya pada Sabtu (1/2). Korban pun sempat menitipkan motornya ke rumah saksi Wiwik sebelum mencari suaminya yang pergi memancing itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Watiyem sudah beberapa tahun terakhir pisah rumah dengan suaminya. Dia pun tinggal dengan orang tuanya di Lendah, Kulon Progo.
"Jadi Wati ini sempat ditanya saksi, lalu dijawab, 'Saya mau ngabari tapi takut besok kaget kalau besok ada panggilan dari Pengadilan Agama, tapi aku malah diajak pulang'. Setelah itu korban dan pelaku pergi dari lokasi mancing," tuturnya.
Kasus ini terungkap karena motor korban yang dititipkan di rumah Wiwik tak kunjung diambil. Selama ini, rumah Wiwik memang dikenal sebagai tempat penitipan sepeda motor para pemancing.
"Sampai Minggu (2/2) tidak diambil motornya, lalu warga sempat melihat pelaku. Saat ditanya, bilang kalau Watiyem sudah pulang naik Grab. Lalu motor sempat ingin dibawa pelaku, tapi kunci tidak diberikan oleh yang dititipi," ujarnya.
Selang berganti hari, keluarga korban menghubungi salah satu tetangga pelaku untuk menanyakan keberadaan Watiyem. Namun disebutkan korban sudah tidak terlihat sejak Sabtu (1/1).
Bermodalkan kecurigaan ini, warga bersama Babinkamtibmas Tamantirto lalu mendatangi rumah pelaku. Hanya saja saat itu kondisinya sepi dan terkunci serta tercium bau tak sedap.
"Keluarga korban pagi ini datang ke rumah pelaku lalu bersama anggota Polsek Kasihan dan tetangga pelaku mendobrak rumah. Ternyata ada bau tak sedap, setelah ditelusuri dari arah dapur dan ternyata itu tubuh Watiyem," ujar Jeffry.
Tubuh Watiyem pun ditemukan dalam kondisi tertutup kain merah. Pada sisi dalamnya terbungkus kasur tipis warna merah tua. Sementara lapisan terluar diikat dengan ikatan kain warna cokelat.
"Dari keterangan tim Inafis, korban meninggal dalam kondisi tidak wajar karena ada luka di kepala. Selain itu sudah dalam keadaan membusuk, diduga sudah sekitar 2 sampai 3 hari kematiannya," ujarnya.
Saat ini jasad Watiyem sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda DIY. Sementara untuk Agus ditangkap di dekat rumahnya.
"Diamankan 1 kilometer dari rumahnya, lokasinya rumah temen atau nongkrong pelaku. Tidak ada melawan saat ditangkap," katanya.
4 Tahun Pisah Rumah
Sementara itu, salah teman korban, Wiwik, menyebut korban dan pelaku sudah pisah rumah bertahun-tahun. Sebab, Agus dikenal temperamen dan suka main tangan.
"Kesehariannya temperamen, pernah KDRT juga. Sudah pisah 4 tahun, karena KDRT. Agus tidak kerja dan setiap hari hanya mancing di sungai itu. Lalu istri juga kerap dianiaya sehingga minta pulang ke rumah orang tuanya," ujar Wiwik saat ditemui di rumahnya, Kasihan, Bantul.
Wiwik menyebut Watiyem datang menemui Agus untuk bercerai. Wiwik pun sempat mengingatkan Watiyem agar tak menemui Agus.
"Jadi dia ke sini itu mau minta uang ke suaminya untuk proses cerai di pengadilan. Sudah saya ingatkan, apa tidak takut di-KDRT lagi. Tapi akhirnya tetap nyusul ke sungai dan selang 1 jam sudah kembali berdua," katanya.
Keesokan harinya, Wiwik mengaku sempat bertemu dengan Agus dan menanyakan keberadaan Watiyem. Namun, kala itu, Agus mengaku istrinya pulang ke rumahnya di Lendah dengan ojek online.
"Mukanya sudah bingung, mau mancing balik ke arah rumah lalu balik lagi, dan tetap mancing akhirnya," ujar dia.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan