Pemerintah Siapkan Rekayasa Cuaca Saat Natal dan Tahun Baru, Cek Lokasinya

Pemerintah Siapkan Rekayasa Cuaca Saat Natal dan Tahun Baru, Cek Lokasinya

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 19 Des 2024 15:57 WIB
Menko PMK Pratikno di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, Kamis (19/12/2024).
Menko PMK Pratikno di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, Kamis (19/12/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan akan ada operasi rekayasa cuaca saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berikut lokasi yang akan dilakukan rekayasa cuaca.

Pratikno mengatakan rekayasa cuaca itu sebagai langkah antisipasi bencana hidrometeorologi. Dia bilang rekayasa cuaca utamanya dilakukan di pulau Jawa.

"Itu dilakukan di Jawa Barat, ya di Jawa Tengah, juga Jawa Timur. Nanti juga yang di Sulawesi Selatan juga kita antisipasi," kata Pratikno saat ditemui wartawan di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, Kamis (19/12/2024).

"Intinya satu, kita, pemerintah mencoba berusaha untuk mengurangi volume hujan yang begitu ekstra luar biasa berat di daratan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekayasa itu, lanjut Pratikno, dilakukan untuk memperlancar arus lalu lintas saat libur Natal dan tahun baru.

"Nah, itu juga makanya kita berusaha untuk mereduksi. Makanya kita juga sudah antisipasi kemungkinan jalur-jalur Nataru, Natal dan tahun baru, penyeberangan, itu seandainya ombak besar, kita sudah antisipasi itu juga menggunakan kapal yang lebih besar dan lain-lain," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat waspada terhadap potensi cuaca buruk pada momen libur Natal dan tahun baru. Dia mengatakan beberapa wilayah harus waspada terhadap ancaman cuaca ekstrem.

"Ya terutama di wilayah Jawa, kemudian Bali, dan juga ada di beberapa wilayah di Sumatera ini perlu waspada," kata Dwikorita saat ditemui wartawan di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, Kamis (19/12).

Dwikorita meminta wisatawan atau pemudik yang menggunakan jalur laut juga harus waspada. Terutama di beberapa perairan dari Sumatera hingga NTT.

"Ya terutama di Samudra Hindia yang harus diwaspadai di laut Samudra Hindia, di sebelah barat Sumatera, kemudian di selatan Selat Sunda, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, ini perlu diwaspadai," kata dia.

Dwikorita menyebut BMKG saat ini sudah bekerja sama dengan kementerian terkait dan BNPB serta pemerintah daerah. Dia bilang langkah antisipasi sudah diambil sejak November.




(dil/ams)

Hide Ads