
Peranan Modifikasi Cuaca di Balik 'Hilangnya' Hujan di Jakarta
OMC yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu dinilai berhasil menekan intensitas hujan yang berakibat pada potensi banjir.
OMC yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu dinilai berhasil menekan intensitas hujan yang berakibat pada potensi banjir.
BNPB telah melakukan modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek dalam empat hari terakhir. BNPB menyebut intensitas hujan kini menurun signifikan.
BMKG prediksi curah hujan meningkat mulai 12 Juli 2025. Modifikasi cuaca dilakukan untuk mengurangi dampak hujan ekstrem di Jabodetabek.
BNPB tebar garam dari udara untuk redam hujan lebat. Operasi modifikasi cuaca ini dilakukan guna cegah banjir di Jawa Barat.
Sejumlah wilayah di Jabodetabek banjir akibat curah hujan tinggi. Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) bakal dilakukan dimulai dari Bogor.
Meski sudah memasuki musim kemarau, BMKG mencatat curah hujan di wilayah Jabodetabek masih tercatat sangat tinggi yang dikategorikan sebagai anomali.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni fokus mitigasi karhutla menjelang musim kemarau. OMC dan koordinasi dengan daerah jadi strategi utama.
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan menyatakan Provinsi Riau kini darurat kebakaran hutan dan lahan dengan 144 titik api yang terdeteksi.
BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk wilayah Jawa Barat. Operasi ini dilaksanakan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan biaya operasi modifikasi cuaca (OMC). Suharyanto mengatakan satu kali sorti penerbangan menelan biaya Rp 200 juta.