Menko PMK Pratikno Sebut Pemerintah Siapkan Rekayasa Cuaca Saat Nataru

Menko PMK Pratikno Sebut Pemerintah Siapkan Rekayasa Cuaca Saat Nataru

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 19 Des 2024 14:11 WIB
Menko PMK Pratikno di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, Kamis (19/12/2024).
Menko PMK Pratikno di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, Kamis (19/12/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan risiko bencana hidrometeorologi cukup tinggi pada Natal dan tahun baru. Pratikno menyebut akan ada operasi modifikasi cuaca.

"Intinya bahwa satu, kita, pemerintah mencoba berusaha untuk mengurangi volume hujan yang begitu ekstra luar biasa berat di daratan. Oleh karena itu, ada TMC, ada rekayasa cuaca agar air-air, mendung-mendung itu banyak diturunkan di laut sebelum masuk ke daratan," kata Pratikno saat ditemui di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, Kamis (19/12/2024).

Modifikasi cuaca nantinya akan diberlakukan di berbagai wilayah. Terutama di Jawa dan Sulawesi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu dilakukan di Jawa Barat, ya, di Jawa Tengah juga Jawa Timur. Nanti juga yang di Sulawesi Selatan juga kita antisipasi," ujarnya.

Rekayasa itu, lanjut Pratikno, dilakukan untuk memperlancar arus lalu lintas saat libur Natal tan tahun baru.

ADVERTISEMENT

"Nah, itu juga makanya kita berusaha untuk mereduksi. Makanya kita juga sudah antisipasi kemungkinan jalur-jalur Nataru, Natal dan tahun baru. Penyeberangan, itu seandainya ombak besar, kita sudah antisipasi itu juga menggunakan kapal yang lebih besar dan lain-lain," katanya.

"Kita juga memberikan penekanan memang jalur Nataru harus lebih disiapkan lebih lebih seriuslah ya," imbuh dia.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk mengecek infrastruktur fisik. Seperti memastikan agar drainase tidak tersumbat dan mengecek kondisi early warning system (EWS).

"Selain infrastruktur fisik, kebutuhan petugas, dan sosialisasi masyarakat, nah, ini semuanya yang harus disatukan untuk mengantisipasi bencana. Memang ini bencana yang nggak bisa dihindari, ini kondisi global," pungkas dia.




(ams/ahr)

Hide Ads