- Daftar 38 Rumah Adat Indonesia per Provinsi 1. Krong Bade (Nanggroe Aceh Darussalam) 2. Balai Batak Toba (Sumatra Utara) 3. Selaso Jatuh Kembar (Riau) 4. Belah Bubung (Kepulauan Riau) 5. Gadang (Sumatra Barat) 6. Kajang Lako (Jambi) 7. Bubungan Lima (Bengkulu) 8. Limas (Sumatra Selatan) 9. Panggung (Bangka Belitung) 10. Nuwou Sesat (Lampung) 11. Baloy (Kalimantan Utara) 12. Panjang (Kalimantan Barat) 13. Lamin (Kalimantan Timur) 14. Betang (Kalimantan Tengah) 15. Baanjung (Kalimantan Selatan) 16. Sulah Nyanda (Banten) 17. Kebaya (DKI Jakarta) 18. Jolopong (Jawa Barat) 19. Joglo (Jawa Tengah) 20. Joglo (DI Yogyakarta) 21. Joglo (Jawa Timur) 22. Walewangko/Pewaris (Sulawesi Utara) 23. Dulohupa (Gorontalo) 24. Tambi (Sulawesi Tengah) 25. Boyang (Sulawesi Barat) 26. Tongkonan (Sulawesi Selatan) 27. Banua Tada (Sulawesi Tenggara) 28. Rumah Adat Bali 29. Dalam Loka (Nusa Tenggara Barat) 30. Musalaki (Nusa Tenggara Timur) 31. Baileo (Maluku) 32. Sasadu (Maluku Utara) 33. Mod Aki Aksa (Papua Barat) 34. Honai (Papua) 35. Honai (Papua Pegunungan) 36. Kaki Seribu (Papua Barat Daya) 37. Emawa (Papua Tengah) 38. Gotad (Papua Selatan)
Terdapat 38 provinsi Indonesia yang punya rumah adatnya masing-masing. Tak jarang, rumah adat ini juga jadi destinasi wisata masyarakat dari luar kota. Lantas, apa saja ke-38 rumah adat Indonesia tersebut?
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan 1945-1988 oleh Dr Aman, pada mulanya, sebagai hasil rapat kedua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Indonesia punya delapan provinsi. Lambat laun, jumlah tersebut terus berkembang hingga 38 provinsi.
Masing-masing dari 38 provinsi Indonesia tersebut punya keunikan dan ciri khasnya. Ciri khas yang dimaksud bisa ditinjau dari segi upacara adat, pakaian adat, maupun rumah adat. Nah, berikut ini penjelasan ringkas tentang 38 rumah adat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar 38 Rumah Adat Indonesia per Provinsi
Diringkas dari buku Rumah Adat Nusantara oleh Intania Poerwaningtias dan Nindya K Suwarto, berikut ini 38 rumah adat Indonesia untuk masing-masing provinsi:
1. Krong Bade (Nanggroe Aceh Darussalam)
Rumah adat milik orang aceh adalah krong bade. Rumah ini berbentuk panggung dengan ketinggian 2,5 sampai 3 meter. Rumah ini terdiri atas ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang.
2. Balai Batak Toba (Sumatra Utara)
Tampak seperti kerbau yang sedang berdiri, rumah balai batak toba adalah rumah adat di Sumatra Utara. Rumah ini berbentuk panggung dan terbagi menjadi dua bagian, yakni jabu parsakitan (tempat penyimpanan barang) dan jabu bolon (rumah keluarga besar tanpa sekat).
3. Selaso Jatuh Kembar (Riau)
Sejatinya, rumah adat ini tidak dipakai untuk tempat tinggal, tetapi digunakan sebagai balai pertemuan adat. Bagian atapnya dihiasi ukiran berupa flora dan fauna. Tiang, dinding, dan lantainya terbuat dari kayu, sedangkan atap dari rumbia.
4. Belah Bubung (Kepulauan Riau)
Namanya berasal dari atap rumah ini yang terbuat dari bambu atau bumbung dan tampak seperti terbelah dua. Rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat adat melayu.
5. Gadang (Sumatra Barat)
Selanjutnya, ada rumah gadang asal Sumatra Barat. Rumah ini punya bentuk persegi panjang dan membesar ke atas. Ciri khasnya adalah atap yang melengkung tajam dan sebuah tangga di bagian depan.
6. Kajang Lako (Jambi)
Rumah adat dari Jambi ini punya ukuran 9 x 12 meter dengan 30 tiang penyangga. Bahan utama pembuatan rumah kajang lako adalah kayu yang dipasang dengan teknik tumpu-sambung.
7. Bubungan Lima (Bengkulu)
Bukan rumah untuk tempat tinggal sehari-hari, bubungan lima dipakai untuk acara-acara adat, seperti pernikahan dan penyambutan tamu. Rumah bubungan lima termasuk tipe panggung dan dengannya, punya tangga masuk di bagian depan.
8. Limas (Sumatra Selatan)
Biasanya, rumah limas berukuran 400-1000 meter persegi dan sering digunakan untuk acara adat atau hajatan. Rumah ini disebut limas karena atapnya berbentuk limas.
9. Panggung (Bangka Belitung)
Selanjutnya, ada rumah panggung dari Bangka Belitung. Rumah ini punya atap tinggi dan miring. Sebelum bisa memasuki rumah induk, pengunjung harus menaiki dan melewati tangga serta beranda yang cukup luas.
10. Nuwou Sesat (Lampung)
Tergolong sebagai salah satu rumah panggung, rumah adat Lampung ini biasa dipakai tempat berkumpul warga. Karenanya, tidak mengherankan jika rumah ini punya ukuran besar.
11. Baloy (Kalimantan Utara)
Baloy adalah rumah adat yang terbuat dari kayu ulin. Menariknya, selain dipakai untuk tempat tinggal sehari-hari, rumah baloy juga menjadi tempat pertemuan adat atau pertunjukan kesenian.
12. Panjang (Kalimantan Barat)
Di Kalimantan Barat, rumah panjang dihuni oleh beberapa keluarga besar. Saking besarnya, ukuran rumah ini bisa mencapai 6 x 150 meter. Tidak main-main, rumah panjang juga punya terletak jauh di atas tanah, yakni setinggi 3-5 meter.
13. Lamin (Kalimantan Timur)
Lamin adalah rumah adat berukuran besar di Kalimantan Timur. Ciri khasnya adalah dinding yang dihiasi dengan ukiran-ukiran khas suku Dayak, biasanya berwarna kuning, hitam, dan putih.
14. Betang (Kalimantan Tengah)
Selanjutnya, ada rumah betang milik suku Dayak di Kalimantan Tengah. Rumah ini juga berbentuk panggung dan mampu menampung hingga 150 orang. Selain digunakan untuk tinggal, rumah ini juga dipakai untuk pertemuan adat.
15. Baanjung (Kalimantan Selatan)
Di Kalimantan Selatan, ada rumah baanjung. Jika dilihat dari samping, rumah ini tampak berbentuk segitiga. Lantai rumah baanjung bertingkat-tingkat sesuai dengan ruangannya.
16. Sulah Nyanda (Banten)
Rumah adat satu ini memakai bahan-bahan alam, seperti batu, bambu, kayu, dan ijuk. Alasnya memakai batu, lantainya dari bambu, dindingnya dari anyaman bambu, tiangnya dari kayu, dan atapnya dari bambu serta ijuk.
17. Kebaya (DKI Jakarta)
Merupakan ciri khas Betawi, kebaya adalah rumah adat di DKI Jakarta. Biasanya, di bagian terasnya, terdapat meja dan kursi untuk menerima tamu.
18. Jolopong (Jawa Barat)
Di Jawa Barat, sejatinya ada banyak rumah adat. Namun, yang paling terkenal adalah jolopong. Rumah adat satu ini berbentuk panggung dengan ketinggian 40-60 cm di atas permukaan tanah.
19. Joglo (Jawa Tengah)
Joglo adalah rumah adat Jawa Tengah yang berbentuk persegi panjang. Rumah ini dibagi menjadi tiga ruang utama, yakni pendopo, pringgitan, dan omah njero. Di rumah ini, jendela-jendela terletak di samping rumah.
20. Joglo (DI Yogyakarta)
Punya nama sama dengan rumah adat Jawa Tengah, joglo versi DIY punya sedikit perbedaan. Rumah joglo versi Jogja meniru bentuk bangsal kencono dari Keraton Ngayogyakarta.
21. Joglo (Jawa Timur)
Masih sama-sama punya rumah adat bernama joglo, rumah adat khas Jawa Timur ini tampak lebih sederhana dan simpel dibandingkan yang lain. Rumah ini terbagi menjadi dua ruang utama, yakni pendopo dan ruang belakang.
22. Walewangko/Pewaris (Sulawesi Utara)
Rumah adat walewangko punya bentuk panggung dengan tangga di sisi kiri-kanan pintu masuk. Rumah ini dibagi menjadi tiga bagian, lesar (beranda), sekey (untuk menerima tamu), dan pores (jarang dipakai)
23. Dulohupa (Gorontalo)
Bukan merupakan rumah tinggal, melainkan tempat musyawarah adat, dulohupa adalah rumah adat asal Gorontalo. Ciri khas rumah ini adalah atap berbentuk pelana yang bertumpuk dua.
24. Tambi (Sulawesi Tengah)
Kendati berbentuk panggung, rumah tambi tidak berdiri jauh dari permukaan tanah. Rumah ini punya atap berbentuk segitiga yang sekaligus berfungsi sebagai dinding luar. Rumah ini hanya punya satu ruangan saja, yakni lobona.
25. Boyang (Sulawesi Barat)
Boyang terbuat dari kayu dan termasuk rumah adat panggung. Untuk bisa memasukinya, detikers harus naik tangga yang ada di depan/belakang rumah.
26. Tongkonan (Sulawesi Selatan)
Tampak seperti kapal, rumah adat tongkonan adalah milik suku Toraja di Sulawesi Selatan. Rumah ini dibagi menjadi tiga tingkat, yakni rattiangbanau, kale banua, dan sulluk banua.
27. Banua Tada (Sulawesi Tenggara)
Rumah ini terbuat dari kayu, tetapi tidak memakai kayu sama sekali. Dulunya, yakni zaman Kerajaan Buton, rumah banua tada dibagi menjadi tiga jenis, yakni kamali, tare pata pale, dan tare talur pale.
28. Rumah Adat Bali
Di Bali, rumah adatnya tidak punya nama khusus. Rumah ini berbentuk kompleks yang dikelilingi tembok.
29. Dalam Loka (Nusa Tenggara Barat)
Rumah ini tersusun atas dua rumah panggung kembar yang disebut bala rea. Karakteristik khususnya adalah jumlah tiang sebanyak 99 buah yang melambangkan sifat-sifat Allah alias Asmaul Husna.
30. Musalaki (Nusa Tenggara Timur)
Salah satu rumah adat paling terkenal di Nusa Tenggara Timur adalah musalaki. Rumah ini menjadi tempat tinggal ketua adat dan biasa dipakai untuk kegiatan adat.
31. Baileo (Maluku)
Rumah baileo bukanlah tempat tinggal, melainkan wadah musyawarah warga, upacara adat, maupun kegiatan keagamaan. Rumah ini berbentuk panggung dan terbuka.
32. Sasadu (Maluku Utara)
Di Maluku Utara, rumah adatnya adalah sasadu. Rumah ini termasuk jenis rumah terbuka tanpa dinding dan pintu. Atapnya sendiri dibuat dari anyaman daun sagu, sedangkan lantainya dari semen.
33. Mod Aki Aksa (Papua Barat)
Rumah ini biasa dipakai untuk penduduk yang tinggal di pegunungan. Bahan-bahan alamlah yang digunakan untuk membangunnya.
34. Honai (Papua)
Selanjutnya, ada rumah adat papua yang bernama honai. Dindingnya berbentuk lingkaran dengan atap seperti setengah bola. Jika dilihat sekilas, rumah adat satu ini tampak seperti jamur.
35. Honai (Papua Pegunungan)
Rumah adat di wilayah Papua Pegunungan adalah honai. Rumah ini tidak punya jendela dan hanya diperlengkapi satu pintu kecil. Di tengah-tengah ruangan, terdapat tempat untuk menyalakan api unggun. Hal ini sangat cocok dengan kondisi alam Papua yang berupa pegunungan.
36. Kaki Seribu (Papua Barat Daya)
Diambil dari laman resmi Pemprov Papua Barat Daya, rumah adat Papua Barat Daya adalah rumah kaki seribu. Rumah ini multifungsi dan menjadi rumah besar bagi seluruh masyarakat Indonesia dan mancanegara.
37. Emawa (Papua Tengah)
Menurut jurnal bertajuk 'Emawa dan Owaada Suku Mee - Spirit Memanggil Kembali Sebuah Refleksi Teologis tentang Koinonia' oleh Reinardus Bhadar Agastya Rynanta dkk, suku Mee mendiami wilayah pegunungan tengah Papua bagian barat. Nah, rumah adat suku Mee adalah emawa.
38. Gotad (Papua Selatan)
Berdasar Jurnal Restorative Justice berjudul 'Penguatan Sistem Pemerintahan Adat dalam Pemberdayaan Masyarakat Adat Marind di Provinsi Papua Selatan' oleh Anton Johanis Silubun dkk, di antara suku yang mendiami Papua Selatan adalah Marind Anim.
Suku ini punya rumah adat khas yakni gotad. Rumah ini disebut juga sebagai rumah bujang yang ditinggali kaum lelaki sejak remaja. Di sekitar gotad, berdiri rumah keluarga (oram aha) atau rumah wanita yang lebih kecil ukurannya.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang 38 rumah adat tiap-tiap provinsi Indonesia. Semoga pembahasannya menambah wawasan detikers, ya!
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM