Ular king cobra merupakan salah satu jenis reptil berbisa paling mematikan di dunia. Satu gigitan ular ini pun bisa menyebabkan kematian pada manusia dengan waktu yang cukup cepat.
Lalu bagaimana penanganan saat tergigit ular king cobra?
"Penanganan kasus gigitan ular venomous apapun jenis ularnya pada dasarnya sama," kata akademisi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Slamet Raharjo, saat dihubungi detikJogja melalui pesan singkat, Senin (28/20/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menerangkan ada beberapa langkah penanganan kasus gigitan ular berbisa termasuk king cobra. Pertama, korban harus dikondisikan tenang dan jangan panik.
"Korban dikondisikan tenang, jangan panik. Posisikan duduk atau berbaring," ujarnya.
Selanjutnya, segera identifikasi area tergigit dengan cara memberi tanda. Semisal ditandai memakai spidol.
"Lakukan imobilisasi dengan pemasangan bidai atau soft bandage di area tergigit sampai sekitar 25 sentimeter di atas dan bawah area tergigit," ucapnya.
Slamet melanjutkan, korban harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat atau RS yang memiliki fasilitas untuk penanganan snake envenomtion dan tenaga medis yang sudah terlatih menangani kasus gigitan ular.
Perlu diketahui, gigitan king cobra dapat membunuh manusia dewasa dengan kurun waktu yang cepat. Oleh karena itu, pemberian antivenom monovalent king cobra sebisa mungkin dilakukan saat golden time atau kurang dari 6 jam setelah digigit sangat membantu menurunkan mortality rate.
"Venom king cobra sangat kuat, dapat menyebabkan kematian pada manusia dewasa berat 70 kilogram dalam waktu 6-8 jam sehingga harus ditangani dengan cepat dan tepat," katanya.
Hanya saja, di Indonesia saat ini belum memproduksi antibisa king cobra. Pemerintah masih mengimpor dari Thailand.
"Saat ini, Indonesia belum memproduksi antivenom king cobra. Namun Depkes (Kementerian Kesehatan) RI secara berkala mengimpor atau mendatangkan antivenom king cobra dari Thailand dan bisa dimanfaatkan untuk kasus gigitan king cobra di seluruh Indonesia. Stok antivenin king cobra milik Depkes disimpan di Depkes pusat atau Jakarta," pungkas dia.
(apu/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu