Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Minggu 11 Agustus 2024 merupakan hari Minggu biasa pekan biasa XIX; dengan orang kudus Santa Klara dari Asisi, Perawan. Santa Susana, Martir; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang makanan jiwa, mari simak renungan harian Katolik Minggu 11 Agustus 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Gaudensia Sihaloho KSSY, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Seri Amal Medan, Sumatera Utara. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 11 Agustus 2024
Bacaan Hari Ini
1Raj. 19:4-8;
1Raj 19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
1Raj 19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
1Raj 19:6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
1Raj 19:7 Tetapi malaikat Tuhan datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
1Raj 19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9;
Mzm 34:2 (34-3) Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Mzm 34:3 (34-4) Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
Mzm 34:4 (34-5) Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Mzm 34:5 (34-6) Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Mzm 34:6 (34-7) Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Mzm 34:7 (34-8) Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.
Mzm 34:8 (34-9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Mzm 34:9 (34-10) Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!
Ef. 4:30-5:2;
Ef 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Ef 4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Ef 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ef 5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
Ef 5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Yoh. 6:41-51.
Yoh 6:41 Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."
Yoh 6:42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?"
Yoh 6:43 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut.
Yoh 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Yoh 6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Yoh 6:46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.
Yoh 6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Yoh 6:48 Akulah roti hidup.
Yoh 6:49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
Yoh 6:50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
Yoh 6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
BcO Yun 1:1-17; 2: 10
Yun 1:1 Datanglah firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai, demikian:
Yun 1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Yun 1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan.
Yun 1:4 Tetapi Tuhan menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
Yun 1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
Yun 1:6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
Yun 1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
Yun 1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
Yun 1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan Tuhan, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
Yun 1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
Yun 1:11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
Yun 1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
Yun 1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
Yun 1:14 Lalu berserulah mereka kepada Tuhan, katanya: "Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, Tuhan, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
Yun 1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
Yun 1:16 Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi Tuhan serta mengikrarkan nazar.
Yun 1:17 Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Yun 2:10 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.
Renungan Hari Ini
Tema bacaan-bacaan hari ini tampaknya mengajak kita untuk merenungkan tentang makanan dan kehidupan. Bacaan pertama (1Raj. 19:4-8) mengisahkan tentang Elia yang sedang mengadakan perjalanan di padang gurun.
Ia merasa kelelahan dan ingin mati saja. Namun, malaikat membangunkan dia dan menyediakan makanan sampai dua kali, sehingga Elia sanggup melanjutkan perjalanan berkat kekuatan dari makanan itu.
Bacaan kedua (Ef. 4:30-5:2) mengajak kita untuk hidup dalam kasih sebagai anak-anak kesayangan Allah, sebab Yesus sendiri sudah mengasihi kita dengan menyerahkan nyawa-Nya. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengatakan bahwa Dia adalah roti hidup yang turun dari surga.
Makanan merupakan kebuTuhan pokok dan penopang utama kehidupan, sehingga menjadi salah satu hak asasi manusia. Namun, mirisnya, masih banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang mengalami kelaparan karena berbagai sebab, misalnya karena paceklik, bencana alam, peperangan, atau perampasan.
Kita mengetahui bahwa kelaparan menimbulkan efek yang buruk. Pertumbuhan fisik dan otak akan terganggu karenanya, yang pada akhirnya berujung pada kematian.
Sebagaimana tubuh kita membutuhkan makanan jasmani, jiwa kita juga membutuhkan makanan agar tetap hidup. Apa yang menjadi makanan atau santapan bagi jiwa kita?
Yesus memberikan diri-Nya sebagai roti hidup yang turun dari surga. Setiap orang yang makan dari roti itu akan hidup selama-lamanya. Namun, Yesus mengatakan satu syarat, yakni iman. Barangsiapa percaya, ia akan mempunyai hidup yang kekal.
Sebagai orang Katolik, kita bersyukur memiliki Sakramen Ekaristi yang memungkinkan kita menyantap tubuh dan darah Kristus sebagai santapan jiwa kita. Kita mengimani bahwa hosti yang kita sambut, yakni yang telah dikonsekrasi, adalah Kristus sendiri.
Selain itu, betapa bahagianya kita karena setiap hari kita bisa merayakan Ekaristi yang di dalamnya juga ada pewartaan sabda yang menghadirkan Allah sendiri.
Sama seperti tubuh akan kuat bila setiap hari kita menyantap makanan yang sehat, demikian juga jiwa akan kuat kalau setiap hari kita bisa menyantap roti dan anggur, serta sabda Allah, melalui perayaan Ekaristi.
Dalam Ekaristi, Yesus memecah-mecah dan membagi tubuh-Nya sendiri kepada kita yang percaya kepada-Nya. Dalam Ekaristi, kita merayakan pengurbanan dan pemberian diri Yesus untuk keselamatan seluruh umat manusia. Ketika menyantap tubuh-Nya, kita mengalami kesatuan dengan Kristus.
Dia sekarang hidup dalam diri kita, memberi kita kekuatan untuk menjadi serupa dengan-Nya, yakni mau mengurbankan diri dan membagi-bagi kehidupan kita melalui panggilan dan pelayanan yang dipercayakan kepada kita.
Dengan rela berkurban dan rela membagi hidup kita kepada orang yang kita layani, kita menghadirkan Kerajaan Allah.
Doa Penutup
Allah yang kekal dan kuasa, kami berani memanggil Engkau Bapa. Kuatkanlah semangat kami sebagai puteraMu, agar kami layak menerima warisan yang telah Kaujanjikan.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Minggu 11 Agustus 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka