Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, konjungsi adalah pertemuan atau papasan semu antara dua benda langit atau lebih. Sementara itu, dikutip Royal Museums Greenwich, konjungsi terjadi ketika dua objek astronomi tampak berdekatan di langit.
Lebih lanjut, disadur In The Sky, bergeraknya bulan dan planet-planet di sepanjang ekliptika dengan kecepatan berbeda menyebabkan satu dengan lainnya akan berpapasan. Bulan yang bergerak cepat akan mengalami konjungsi dengan setiap planet kira-kira sebulan sekali.
Bagi detikers yang berminat menyaksikan konjungsi antara bulan dan Saturnus pada 25 Juli 2024 mendatang, simak informasi lengkap berikut ini.
Konjungsi Terjadi di Konstelasi Aquarius
Berdasar informasi dari laman Starwalk Space, konjungsi antara bulan dengan Saturnus akan terjadi di Konstelasi Aquarius. Apa itu?
Dirujuk dari Space, Aquarius termasuk satu dari 88 rasi bintang resmi menurut International Astronomical Union (IAU). Namanya berarti pembawa cangkir atau pembawa air sebagaimana terjemahan Aquarius dalam bahasa Latin.
Menariknya, Aquarius termasuk salah satu rasi bintang tertua dalam catatan sejarah. Sejarah mencatat, orang yang mengabadikan rasi ini adalah seorang astronom Yunani, Claudius Ptolemeus, pada abad kedua.
Di antara bintang-bintang penyusun rasi Aquarius adalah Delta Aquarii, Phi Aquarii, Sadalsuud, Al Bali, Sadalmelik, dan Zeta Aquarii. Adapun yang memiliki cahaya paling terang adalah Sadalsuud, atau juga dikenal dengan nama Beta Aquarii.
Konjungsi Bulan dan Saturnus, Bisa Dilihat Jam Berapa?
Peristiwa konjungsi bulan dan Saturnus dapat disaksikan dengan mata telanjang oleh masyarakat Indonesia. Dilansir In The Sky, fenomena ini bisa dilihat pada pukul 21.30 WIB 24 Juli 2024 di Yogyakarta saat ketinggiannya 11 derajat di atas cakrawala timur.
Kemudian, titik tertinggi kedua objek ini akan terjadi pada 25 Juli 2024 pukul 02.47 dini hari, 88 derajat di atas cakrawala utara. Inilah waktu terbaik untuk melihat konjungsi bulan dan Saturnus. Setelah mencapai titik tertinggi, saat fajar menyingsing, yakni sekitar pukul 05.22 WIB, keduanya akan menghilang di atas ufuk barat.
Para pecinta astronomi bisa melihat keduanya dengan mata telanjang maupun memakai teleskop. Kendati demikian, langit cerah dan visibilitas menuju langit yang tidak dihalangi juga harus terpenuhi.
Cara Melihat Konjungsi Bulan dan Saturnus
Berikut ini tata cara melihat konjungsi Bulan dan Saturnus:
- Periksa waktu konjungsi yang tepat sesuai lokasimu. Untuk wilayah Jogja, konjungsi bisa mulai disaksikan pada Rabu, 24 Juli 2024 pukul 21.30 WIB.
- Pilih tempat yang jauh dari polusi cahaya kota. Tempat-tempat di pedesaan atau pinggiran kota biasanya lebih ideal.
- Pastikan pandangan ke arah langit barat daya tidak terhalang oleh bangunan, pepohonan, atau rintangan lainnya.
- Meskipun konjungsi ini dapat dilihat dengan mata telanjang, teleskop atau binokular akan memberikan pandangan yang lebih jelas dan detail, terutama untuk melihat cincin Saturnus.
- Jika detikers memiliki teleskop, pastikan sudah familiar dengan cara menggunakannya dan telah menyiapkannya sebelumnya.
- Cek prakiraan cuaca untuk memastikan langit cerah pada malam konjungsi. Pasalnya, awan atau hujan dapat menghalangi pandangan.
- Cari Bulan terlebih dahulu karena lebih mudah terlihat, kemudian cari Saturnus yang akan berada di dekatnya. Saturnus biasanya terlihat sebagai titik terang yang tidak berkedip.
Nah, demikian informasi mengenai konjungsi bulan dengan Saturnus yang puncaknya akan terjadi pada 25 Juli 2024 mendatang. Semoga informasinya membantu.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa