Rismon Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Agenda Politik di Balik Isu Ijazah Palsu

Rismon Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Agenda Politik di Balik Isu Ijazah Palsu

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 15 Jul 2025 19:59 WIB
Rismon Sianipar. (Rizky/detikcom)
Rismon Sianipar. (Rizky/detikcom). Foto: Rizky/detikcom.
Sleman -

Ahli forensik digital Rismon Sianipar angkat bicara soal pernyataan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang menilai ada agenda politik di balik isu soal ijazah palsu. Rismon meminta Jokowi agar tidak menghindar dari esensi awal munculnya isu ijazah ini.

"Kalau memang ada agenda politik, apa agenda politiknya? Jangan menghindar pada esensi," kata Rismon saat ditemui wartawan di Mapolda DIY, Selasa (15/7/2025).

Rismon bilang jika memang Jokowi merupakan lulusan UGM, harusnya sejak awal pasti bisa menunjukkan ijazah tersebut.

"Kalau memang Pak Jokowi lulusan UGM, lulusan UGM pasti bangga tanpa diminta pun pasti menunjukkan. Karena itu adalah kebanggaan seseorang yang bisa menuntaskan kuliahnya UGM. Karena banyak sekali orang gagal," ujarnya.

Dia menegaskan, tidak ada muatan politik dalam kasus ini. Sebab, sejak awal dirinya mengawal kasus ini berbasis fakta di lapangan dan kajian. Oleh karena itu, setelah kasus ini selesai dia akan kembali ke kampung halamannya.

"Setelah kasus ini selesai, saya akan kembali pulang kampung di Balige memancing di Danau Toba. Nggak ada intensi saya untuk menjadi apapun," pungkasnya.

Sebelumnya dilansir detikJateng, polemik ijazah palsu Jokowi kembali muncul usai Jokowi purnatugas pada Oktober 2024 lalu. Jokowi bahkan melaporkan lima orang terkait isu ijazah palsu tersebut.

"Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik. Di balik isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan," kata Jokowi saat ditemui wartawan di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (14/6).

Jokowi curiga agenda besar politik itu ingin menurunkan reputasi dirinya. Menurutnya, hal itu termasuk terkait isu pemakzulan Gibran.

"Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-down grade," ujar dia.

"Termasuk itu (isu pemakzulan) Jadi ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres, saya kira ada agenda besar politik," ucap Jokowi.

Meski demikian, Jokowi menyatakan dirinya merespons itu secara biasa saja.

"Ya buat saya biasa-biasa aja lah dan biasa, ya bisa," pungkasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(apl/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads