- Jadwal Gerhana Bulan Total Maret 2025 1. Gerhana Penumbra Dimulai 2. Gerhana Sebagian Dimulai 3. Gerhana Total Dimulai 4. Puncak Gerhana (Totalitas Maksimal) 5. Gerhana Total Berakhir 6. Gerhana Sebagian Berakhir 7. Gerhana Penumbral Berakhir
- Gerhana Bulan Total Maret 2025 Bisa Dilihat di Mana Saja? A. Wilayah yang Dapat Melihat Gerhana Bulan Total B. Wilayah yang Hanya Dapat Melihat Gerhana Bulan Sebagian
- Apakah Gerhana Bulan Total Maret 2025 Bisa Dilihat di Indonesia?
- Mengapa Bulan Menjadi Merah saat Gerhana?
Tahukah kamu detikers, akan ada gerhana bulan total Maret 2025 dalam waktu dekat ini? Peristiwa astronomi ini bisa dibilang cukup jarang terjadi, sehingga akan menjadi hal yang menarik, terutama bagi para astrophile.
Berdasarkan catatan USA Today, gerhana bulan total terakhir kali terjadi pada 8 November 2022 lalu. Artinya, sudah lebih dari dua tahun, kita tidak menyaksikan gerhana tersebut. Tidak heran jika banyak yang menantikannya.
Lantas, gerhana bulan total Maret 2025 bisa dilihat di mana saja dan kapan waktunya? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Gerhana Bulan Total Maret 2025
Dikutip dari laman resmi NASA, gerhana bulan total akan terjadi pada 14 Maret 2025. Gerhana ini akan berlangsung dalam beberapa tahapan berikut ini.
1. Gerhana Penumbra Dimulai
Bulan memasuki bayangan luar (penumbra) bumi. Perubahan cahaya pada bulan sangat halus dan sulit diamati dengan mata telanjang. Peristiwa ini akan berlangsung pada waktu berikut:
- Pacific Daylight Time (PDT): 13 Maret, 20:57
- Eastern Daylight Time (EDT): 13 Maret, 23:57
- Coordinated Universal Time (UTC): 14 Maret, 03:57
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 10:57
2. Gerhana Sebagian Dimulai
Bulan mulai memasuki umbra (bayangan inti) bumi. Terlihat seperti sebagian bulan mulai tertutup bayangan gelap. Peristiwa ini akan berlangsung pada waktu berikut:
- PDT: 13 Maret, 22:09
- EDT: 14 Maret, 01:09
- UTC: 14 Maret, 05:09
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 12:09
3. Gerhana Total Dimulai
Seluruh permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi. Bulan tampak berwarna merah tembaga atau jingga karena cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer bumi. Peristiwa ini akan berlangsung pada waktu berikut:
- PDT: 13 Maret, 23:26
- EDT: 14 Maret, 02:26
- UTC: 14 Maret, 06:26
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 13:26
4. Puncak Gerhana (Totalitas Maksimal)
Ini adalah momen ketika gerhana mencapai titik puncaknya, dengan warna merah paling intens di permukaan bulan. Peristiwa ini akan berlangsung pada waktu berikut:
- UTC: 14 Maret, 06:58
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 13:58
5. Gerhana Total Berakhir
Bulan mulai keluar dari umbra bumi, warna merah perlahan memudar. Peristiwa ini akan berlangsung pada waktu berikut:
- PDT: 14 Maret, 00:31
- EDT: 14 Maret, 03:31
- UTC: 14 Maret, 07:31
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 14:31
6. Gerhana Sebagian Berakhir
Bayangan gelap di permukaan bulan semakin berkurang hingga hanya tersisa penumbra. Peristiwa ini akan berlangsung pada waktu berikut:
- PDT: 14 Maret, 01:47
- EDT: 14 Maret, 04:47
- UTC: 14 Maret, 08:47
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 15:47
7. Gerhana Penumbral Berakhir
Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan bumi, menandai berakhirnya gerhana. Peristiwa ini akan berlangsung pada waktu berikut:
- PDT: 14 Maret, 03:00
- EDT: 14 Maret, 06:00
- UTC: 14 Maret, 10:00
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 17:00
Gerhana Bulan Total Maret 2025 Bisa Dilihat di Mana Saja?
Berdasarkan data yang dihimpun dari laman Time and Date, gerhana bulan total pada Maret 2025 akan dapat disaksikan di berbagai wilayah di dunia. Wilayah yang dapat melihat setidaknya sebagian dari gerhana ini mencakup Eropa, sebagian besar Asia, sebagian besar Australia, sebagian besar Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Arktik, dan Antartika.
A. Wilayah yang Dapat Melihat Gerhana Bulan Total
Beberapa kota besar di dunia yang dapat menyaksikan setidaknya sebagian dari gerhana bulan total ini antara lain:
- Afrika: Casablanca (Maroko)
- Eropa: Dublin (Irlandia), Lisbon (Portugal)
- Amerika Utara: Honolulu (Hawaii, AS), New York (AS), Los Angeles (AS), Toronto (Kanada), Chicago (AS), Washington DC (AS), San Francisco (AS),
- Mexico City (Meksiko)
- Amerika Selatan: SΓ£o Paulo (Brasil), Buenos Aires (Argentina), Rio de Janeiro (Brasil), Lima (Peru), Santiago (Chili), AsunciΓ³n (Paraguay)
- Oseania: Auckland (Selandia Baru), Suva (Fiji)
B. Wilayah yang Hanya Dapat Melihat Gerhana Bulan Sebagian
Selain itu, beberapa kota hanya dapat melihat gerhana bulan sebagian, seperti:
- Afrika: Khartoum (Sudan), Johannesburg (Afrika Selatan), Lagos (Nigeria), Algiers (Aljazair)
- Eropa: London (Inggris), Paris (Prancis), Berlin (Jerman), Roma (Italia), Madrid (Spanyol), Wina (Austria), Athena (Yunani), Kopenhagen (Denmark), Warsawa (Polandia)
- Asia dan Australia: Tokyo (Jepang), Seoul (Korea Selatan), Sydney (Australia), Melbourne (Australia), Brisbane (Australia), Ankara (Turki), Kairo (Mesir)
Apakah Gerhana Bulan Total Maret 2025 Bisa Dilihat di Indonesia?
Sayangnya, gerhana bulan total pada 14 Maret 2025 tidak dapat disaksikan di Indonesia karena seluruh fase gerhana terjadi saat siang hingga sore hari sehingga bulan berada di bawah cakrawala Indonesia. Berdasarkan waktu di Jakarta, tahapan gerhana adalah sebagai berikut:
- Gerhana penumbral dimulai: 14 Maret, 10:57 WIB (tidak terlihat di Indonesia)
- Gerhana sebagian dimulai: 14 Maret, 12:09 WIB (tidak terlihat di Indonesia)
- Gerhana total dimulai: 14 Maret, 13:26 WIB (tidak terlihat di Indonesia)
- Puncak gerhana: 14 Maret, 13:58 WIB (tidak terlihat di Indonesia)
- Gerhana total berakhir: 14 Maret, 14:31 WIB (tidak terlihat di Indonesia)
- Gerhana sebagian berakhir: 14 Maret, 15:47 WIB (tidak terlihat di Indonesia)
- Gerhana penumbral berakhir: 14 Maret, 17:00 WIB (tidak terlihat di Indonesia)
Jika ingin menyaksikan fenomena ini, masyarakat di Indonesia harus menunggu gerhana bulan berikutnya yang terjadi di waktu dan lokasi yang memungkinkan pengamatan. Masih menurut catatan Time and Date, gerhana bulan total yang bisa diamati di Indonesia diperkirakan terjadi pada Minggu, 7 September 2025 mendatang.
Mengapa Bulan Menjadi Merah saat Gerhana?
Dikutip dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), gerhana bulan total terjadi saat matahari, bumi, dan bulan sejajar, sehingga bulan sepenuhnya tertutup oleh bayangan bumi (umbra). Namun, bulan tidak akan gelap seluruhnya, melainkan warnanya berubah menjadi merah, sehingga dikenal dengan istilah 'blood moon'.
Bulan tampak merah saat gerhana bulan total karena pengaruh atmosfer bumi terhadap cahaya matahari. Cahaya matahari sebenarnya terdiri dari berbagai warna, tetapi setiap warna memiliki sifat yang berbeda. Warna biru lebih mudah tersebar saat melewati atmosfer, sedangkan warna merah dapat menembus lebih jauh.
Ketika matahari tinggi di langit pada siang hari, cahaya biru tersebar ke segala arah, membuat langit tampak biru. Namun, saat matahari terbenam atau terbit, cahaya harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal. Cahaya biru akan tersebar lebih jauh, sementara cahaya merah tetap terlihat, sehingga langit tampak kemerahan.
Saat gerhana bulan total terjadi, bulan berada dalam bayangan bumi. Meskipun cahaya matahari langsung terhalang, sebagian cahaya masih dapat melewati atmosfer bumi. Cahaya yang berhasil mencapai bulan adalah cahaya yang telah disaring oleh atmosfer, di mana warna biru tersebar dan warna merah tetap. Akibatnya, permukaan bulan terlihat merah-oranye, seolah-olah semua cahaya matahari terbit dan terbenam di dunia dipantulkan ke bulan.
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap tentang gerhana bulan total Maret 2025, tetapi tidak bisa dilihat dari Indonesia. Semoga bermanfaat!
(par/sip)