Ramai di media sosial antrean truk sampah di Ganjuran, Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, yang oleh Panewu (Camat) setempat disebut milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja. DLH Jogja pun angkat bicara mengenai hal ini.
Kepala DLH Kota Jogja, Sugeng Darmanto, awalnya mengaku tidak menjalin kerja sama dengan pihak swasta di Pundong. Ia mengaku menjalin kerja sama dalam hal pengelolaan sampah dengan pihak swasta yang berada di desa lain di Bantul.
"Kita nggak kerja sama dengan Pundong tapi kerja sama dengan pihak lain, kan mereka berizin. Kan tidak semua pihak bisa punya izin tentang pengelolaan (sampah)," jelasnya saat ditemui wartawan di gedung DPRD Kota Jogja, Kamis (4/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait adanya truk sampah di Pundong yang disebut milik DLH Kota Jogja, Sugeng mengaku hal tersebut merupakan kesalahan teknis dari pihak swasta yang bekerja sama dengan pihaknya.
"Ya karena kesalahan teknis (ada truk DLH Kota Jogja di Pundong), kan kita kerja sama dengan swasta itu dalam pengelolaan, nah pengelolaannya seperti apa kan dari mereka bukan dari kami," ungkapnya.
Sebelumnya, postingan berisi foto dan video truk pengangkut sampah mengantre di Ganjuran, Srihardono, Pundong, Bantul, ramai di media sosial. Panewu (Camat) Pundong menyebut truk sampah itu bukan milik Pemkab Bantul.
Panewu Pundong, Vita Yuliatun mengatakan peristiwa tersebut terjadi Selasa (2/7) sore. Sedangkan dirinya mengaku baru mendapatkan informasi pada petang harinya.
"Setelah itu saya ke lokasi tapi situasinya gelap, sepi, dan tidak ada rumah. Karena itu saya pulang dan malam hari ditelepon Pak Lurah dan Pak Aman ditunggu di rumah Pak Dukuh Ganjuran," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (3/7).
"Ternyata memang ada pembuangan di situ dan dibakar kalau malam itu," lanjut Vita.
Vita kemudian melakukan pertemuan dengan Lurah Srihardono, Lurah Panjangrejo, Dukuh Ganjuran, hingga konsultan terkait sampah. Pasalnya, sampah itu berada di Kalurahan Srihardono yang berbatasan dengan Kalurahan Panjangrejo, dan yang terkena dampak adalah warga Panjangrejo.
"Hasilnya ternyata (pembuangan sampah) sudah sejak TPA Piyungan tutup, tapi dulu masih berskala kecil sehingga warga tidak terdampak. Nah, ternyata kemarin yang empat truk ke situ setelah saya klarifikasi truk itu milik DLH Kota (Jogja)," ujarnya.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan