Secara umum, Hari Tasyrik dapat diartikan sebagai tiga hari yang akan hadir setelah Idul Adha tiba. Biasanya Hari Tasyrik bisa diisi oleh kaum muslim dengan berbagai amalan yang masih berkaitan erat dengan Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban.
Lantas apa sajakah amalan yang dapat dikerjakan saat Hari Tasyrik? Sebagai salah satu panduan bagi kaum muslim, berikut uraian penjelasannya secara rinci mengenai amalan Hari Tasyrik beserta keutamaannya.
Apa Itu Hari Tasyrik?
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya Hari Tasyrik merupakan tiga hari yang hadir setelah Hari Raya Idul Adha. Menurut buku 'Puasa Wajib dan Sunah yang Paling Dianjurkan' karya Zainul Arifin, MPdI, pengertian Hari Tasyrik adalah tiga hari sesudah Hari Raya Idul Adha yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Kehadiran tiga hari yang berdekatan dengan hari raya ini dapat menjadi waktu bagi kaum muslim untuk merayakan kegembiraan. Pasalnya waktu tersebut berdekatan dengan hari raya kurban.
Sementara itu, dikatakan dalam buku 'Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah' oleh Abdul Wahid, Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari Tasyrik juga dapat disebut sebagai rangkaian dari Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban. Hal tersebut dikarenakan Hari Tasyrik hadir selama tiga hari berturut-turut setelah Idul Adha tiba.
Keutamaan Hari Tasyrik
Lantas apa keutamaan Hari Tasyrik? Masih merujuk dari buku yang sama, keutamaan Hari Tasyrik mengajak kaum muslim untuk bersukacita dalam menyambutnya. Dapat dikatakan bahwa Hari Tasyrik merupakan waktu bagi kaum muslim untuk berbahagia karena akan mendapatkan daging hewan kurban yang telah disembelih.
Terkait dengan suka cita Hari Tasyrik juga telah disampaikan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Artinya: "Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum" (HR. Muslim, Nomor 1141 dari Nubaisyah al Hudzali. Imam Nawawi rahimahullah memasukkan hadis ini di Shahih Muslim dalam Bab "Haramnya berpuasa pada Hari Tasyrik").
Sementara itu, keutamaan Hari Tasyrik lainnya juga dianggap sebagai salah satu hari yang paling agung di sisi Allah SWT. Hal ini senada dengan riwayat Abu Dawud yang disampaikan dalam buku 'Tanya & Jawab Bersama Nabi: Kitab Islam' oleh LingkarAlam. Abdullah bin Qurth menyampaikan tentang sabda Rasulullah SAW bahwa:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ قُرْطٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِ
Artinya: "Sesungguhnya hari-hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr (hari setelah Idul Adha)" (HR. Abu Dawud).
Amalan Hari Tasyrik
Sebagai salah satu waktu yang membuat kaum muslim bergembira dan dinilai sebagai hari-hari yang agung, terdapat sejumlah amalan yang dapat dikerjakan pada saat Hari Tasyrik. Sebagai panduan, berikut beberapa amalan Hari Tasyrik untuk dilakukan oleh setiap kaum muslim.
1. Banyak-banyak Berdzikir
Amalan Hari Tasyrik yang dapat dilakukan oleh kaum muslim adalah dengan memperbanyak dzikir. Hal ini seperti yang telah disampaikan dalam sebuah pendapat dari Imam Ahmad. Dikutip dari buku 'Antara Madzhab Hambali Dengan Salafi Kontemporer' By Syaikh Musthafa Hamdu 'Ullayan Al-Hambali, Imam Ahmad berkata bahwa:
"Ibnu Umar bertakbir pada dua hari raya," Kemudian Ibnu Rajab berkata dalam Al-Latha'if, "Dzikir kepada Allah Azza wa Jalla pada Hari Tasyrik itu dapat dilakukan dengan berbagai macam: di antaranya adalah berdzikir dengan melantunkan takbir setiap sholat wajib. Menurut pendapat jumhur ulama, hal ini dianjurkan sampai akhir Hari Tasyrik. Dalilnya adalah hadits marfu' dengan sanad yang lemah yang diriwayatkan dari Umar, Ali, dan Ibnu Abbas."
Sementara itu, anjuran untuk berdzikir di Hari Tasyrik juga telah disampaikan di dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya dalam Surat Al-Baqarah ayat 203 yang berbunyi:
۞ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۚ وَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ٢٠٣
Wadzkurullâha fî ayyâmim ma'dûdât, fa man ta'ajjala fî yaumaini fa lâ itsma 'alaîh, wa man ta'akhkhara fa lâ itsma 'alaihi limanittaqâ, wattaqullâha wa'lamû annakum ilaihi tuḫsyarûn.
Artinya: "Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan."
2. Makan dan Minum dengan Hati Gembira
Kemudian Hari Tasyrik juga dapat diisi oleh kaum muslim dengan amalan berupa makan dan minum dengan hati gembira. Terkait hal ini juga telah disampaikan dalam sebuah hadits riwayat Ahmad dan Al-Bazar. Melalui buku '5 Amalan Penyuci Hati' oleh Ali Akbar bin Aqil dan Abdullah Chris, dari Sa'ad bin Abi Waqqash berkata bahwa:
"Nabi SAW menyuruhku untuk berseru di hari-hari Mina, bahwa ia adalah hari-hari makan dan minum, tidak ada puasa di sana. Yakni Hari-hari Tasyrik" (HR. Ahmad dan Al-Bazar).
3. Tidak Berpuasa
Selanjutnya pada Hari Tasyrik, kaum muslim justru tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Terdapat larangan berpuasa di Hari Tasyrik dikarenakan ibadah tersebut dianggap hukumnya makrum hingga haram. Larangan puasa Hari Tasyrik didasarkan pada hadits riwayat Muslim yang disampaikan dalam buku 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Puasa, Zakat, dan Haji' karya Syamsul Rijal Hamid bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Hari-hari Tasyrik (yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berdzikir kepada Allah SWT" (HR. Muslim).
4. Menyembelih Hewan Kurban
Sementara itu, menyembelih hewan kurban juga termasuk sebagai salah satu amalan di Hari Tasyrik. Hal ini dikarenakan waktu penyembelihan kurban dapat dilakukan setelah sholat Idul Adha dilaksanakan dan akan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Fiqih Sunnah 3' oleh Sayyid Sabiq, para ulama menyampaikan pendapat waktu penyembelihan hewan kurban sampai pada Hari-hari Tasyrik. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
وَكُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ.
Artinya: "Semua Hari Tasyrik adalah waktu untuk menyembelih" (HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad).
Demikian tadi rangkuman amalan-amalan Hari Tasyrik beserta dengan keutamaannya yang perlu untuk diketahui kaum muslim. Semoga informasi ini bermanfaat.
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka