Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berpesan agar para abdi dalem harus selalu menjadi penjaga dan pelestari budaya.
Pesan ini disampaikan dalam Syawalan Abdi Dalem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Jogja, Selasa (7/5/204). Syawalan ini dihadiri abdi dalem dari Karaton Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.
"Supaya para abdi dalem kaprajan dan abdi dalem punakawan yang berbakti pada Karaton dan Pakualaman harus selalu menampilkan karakter satriya kaya yang dapat diteladani oleh para leluhur di Mataram. Selain itu, budaya Ngayogyakarta juga perlu dipupuk lebih baik dibandingkan warga lainnya agar dapat tumbuh dan menjadi amalan utama," ujar Sultan kepada para abdi dalem saat Syawalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sultan juga berpesan agar para abdi dalem dapat menjaga hubungan baik dengan sesamanya. Mampu menjaga baik sikap, lisan maupun tulisan dalam kehidupan bermasyarakat demi terwujudnya kehidupan yang harmonis.
"Saya dan Adipati Paku Alam X mempunyai kewajiban untuk mengikuti dan menaati perintah nenek moyang Mataram, mengikuti sabda Ngeksiganda Agung agar kita dapat mewujudkan adi warana amamangun karyenak tyasing sasama, untuk negeri di mana kita telah hidup di seluruh dunia," katanya.
Syawalan Abdi Dalem DIY diikuti oleh ratusan abdi dalem dari beragam jabatan, terdiri dari abdi dalem punakawan maupun kaprajan. Seluruhnya berasal dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman.
Di lokasi yang sama, Ketua Paguyuban Abdi Dalem DIY KRT Kusumanegara menuturkan total abdi dalem mencapai ribuan orang. Dia menyebut abdi dalem punakawan mencapai kisaran 2.500 orang sedangkan abdi dalem kaprajan sekitar 5.000 orang.
"Kalau abdi dalem kaprajan ini lebih banyak bisa tiga kali. Kalau kaprajan itu merupakan pegawai pemerintah, terdiri dari ASN, BUMN, TNI/Polri lebih dari 5.000 orang," ujar KRT Kusumanegara.
Kusumanegara menuturkan Sultan HB X menitipkan pesan penting kepada para abdi dalem. Utamanya adalah selalu melestarikan budaya. Selain itu juga menjadi pendorong budaya untuk kemajuan DIY.
"Selalu menjalin silaturahmi antar-abdi dalem dan antarwarga masyarakat itu yang utama. Sebagai penyangga budaya menjadi penjaga budaya, pelestari budaya, dan juga melestarikan budaya," tutur dia.
Terkait regenerasi abdi dalem, KRT Kusumanegara menuturkan saat ini sudah berjalan dengan baik. Dia menyebut saat ini warga yang mendaftar sebagai abdi dalem meningkat, dengan batas usia maksimal 40 tahun untuk abdi dalem Punakawan.
Minat tertinggi adalah abdi dalem Kawedanan Krida Mardawa. Perannya adalah melestarikan dan menampilkan kesenian klasik Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Baik di lingkungan dalam benteng karaton maupun di ruang publik.
"Khusus kawedanan krida mardawa yang membidangi kabudayan itu minatnya tinggi. Dibuka untuk mahasiswa jurusan tari, karawitan dan seterusnya. Justru mahasiswa tari dan pelajar dari sekolah menengah karawitan dan sekolah menengah musik," jelas dia.
(ams/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi