Pasar Rakyat Kampung Srawung dibuka di lahan bekas SPBU Sagan Sleman. Pasar rakyat ini telah dibuka sejak 8 Maret-15 April 2024.
Pasar rakyat ini berlokasi di Jalan Colombo, Sagan, Caturtunggal, Depok, Sleman, tepatnya di seberang jalan sisi selatan Hotel MM UGM. Koordinator Lapangan Pasar Rakyat Kampung Srawung Febri Yudistira menyampaikan tahun 2024 merupakan pembukaan perdana pasar rakyat ini.
"Memang ini tahun pertama, yang pertama kali juga untuk kita. Kemungkinan bisa diajukan di tahun tahun yang akan datang," ucap Febri kepada detikJogja saat ditemui di lokasi, Jumat (15/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar Rakyat Kampung Srawung ini digelar dengan menggandeng Ketua Ekonomi Kreatif Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemilihan lokasi di eks SPBU Sagan ini karena pertimbangan lokasi dan akses yang mudah serta dekat dengan kampus-kampus.
"Karena pasar rakyat itu identik dengan kuliner dan harga yang terjangkau, lalu tujuan selanjutnya adalah untuk meningkatkan taraf penghasilan UMKM yang ada di DIY. Karena UMKM di sini dari berbagai daerah, ada yang dari Sleman, Wates, Kulon Progo, dan daerah Jogja lainnya," ucap Febri.
Pasar Rakyat Kampung Srawung ini pun diramaikan dengan berbagai wahana permainan. Para pengunjung bisa mencoba wahana seperti trampolin, komedi putar, kereta mini, kora-kora, bianglala, pecah balon, lempar gelang, ombak banyu, mini coaster, kolam ikan, edukasi mewarnai, heli putar, gelinding, dan istana balon.
Para pengunjung pasar malam bisa masuk secara gratis. Namun, untuk menikmati wahana permainan tersebut dipatok tarif seharga Rp 10.000 per orang.
![]() |
Pasar Rakyat Kampung Srawung juga menghadirkan beragam lapak kuliner seperti jajanan dimsum, cumi bakar, basreng, takoyaki, baso aci, es teh, es jeruk baby, dan kuliner lainnya. Harga kuliner-kuliner di sana bervariasi mulai dari ribuan sampai puluhan ribu.
Pantauan detikJogja di lokasi pada Jumat (15/3) pukul 18.34, Pasar Rakyat Kampung Srawung masih cukup sepi pengunjung.
Febri menyampaikan puncak kepadatan pengunjung baru bisa dirasakan usai setelah salat tarawih. Intensitas jumlah pengunjung disebut bisa mencapai lebih dari 300-400 orang per hari.
"Semakin hari semakin ramai, karena di fyp di Instagram (dan) Tiktok sudah melambung tinggi," tambahnya.
Febri berharap pasar rakyat ini bisa berlanjut. Dia berharap para pedagang di Pasar Rakyat Kampung Srawung bisa full senyum meraup cuan selama Ramadan.
"Harapannya juga pedagangnya full senyum, mendapatkan hasil yang maksimal, dan semuanya sukses," ucapnya.
Harapan serupa juga disampaikan salah satu pedagang di sana, Abiyan (20). Abiyan senang bisa menambah pemasukan selama Ramadan.
"Ya senang dengan adanya pasar rakyat ini, saya sebagai freelance jadi ada kerjaan di bulan Ramadan. Semoga semakin rame karena bulan puasa, boleh di-publish lagi tentang adanya pasar rakyat ini," ucap Abiyan kepada detikJogja di lokasi.
Salah satu pengunjung pasar rakyat, Rudi (30) mengaku senang dengan adanya pasar rakyat ini. Namun, dia sedikit kecewa karena saat berkunjung ada lapak kuliner yang belum buka.
"Ini pertama kali saya ke sini, cukup seneng ya karena mengenang memori kembali masa dulu. Cuma karena saya ke sini agak kecepetan, jadi sedikit kecewa, belum banyak yang buka stand makanannya. Mungkin jika saya datang di waktu yang pas, pasti lebih enak sih," ucap Rudi kepada detikJogja di lokasi.
Artikel ini ditulis oleh Agnest Aprillia dan Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi