Beredar kabar bernarasi massa akan melakukan aksi di kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siang ini. Aksi ini sebagai buntut dari pernyataan politisi PSI Ade Armando yang menyinggung soal politik dinasti di DIY.
Kabar aksi massa tersebut beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp (WA). Tertulis massa menamakan diri Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman). Dalam keterangan tersebut, massa Paman Usman sebelum menuju Kantor DPW PSI DIY, akan berkumpul di parkiran belakang Pasar Bringharjo, Kota Jogja pukul 12.00 WIB. Mereka kemudian menuju kantor DPW PSI DIY dengan menaiki andong.
Pantauan detikJogja di kantor DPW PSI DIY, Jalan Miliran, Muja-muju, Umbulharjo, Kota Jogja, pukul 13.00 WIB belum ada massa yang sampai di lokasi. Namun sekitar puluhan aparat kepolisian tampak sudah bersiaga di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu beberapa pengurus DPW PSI DIY terlihat berada di dalam kantor. Tetapi Ketua DPW PSI DIY Kamaruddin tak terlihat. Belum ada keterangan resmi dari pihak DPW PSI DIY terkait kabar aksi massa ini, termasuk soal di mana Kamaruddin berada.
![]() |
Ade Armando Minta Maaf
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando meminta maaf usai menyinggung dinasti politik di Jogja. Dia menyampaikan permintaan maaf jika videonya menimbulkan kegaduhan.
Permintaan maaf itu disampaikan Ade melalui video yang diunggah di akun X miliknya, @adearmando61, Senin (4/12/203). Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.
"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando yang sudah mengizinkan video untuk dikutip, dilansir detikNews.
Dosen FISIP Universitas Indonesia itu berujar, dirinya mendengar kabar akan ada aksi tangkap dirinya di Jogja. Selain itu, muncul juga kabar bahwa kantor DPW PSI di Jogja bakal digeruduk massa.
Ade Armando menekankan bahwa apa yang disampaikannya merupakan sikap politik pribadinya.
"Saya sudah mendengar akan ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta, saya harus clear-kan, apa yang saya sampaikan di video saya tersebut adalah pandangan saya, sikap politik saya, ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik, maupun policy dari DPP PSI, dan DPW PSI Yogyakarta," jelasnya.
"Itu sepenuhnya pandangan saya, tapi karena itu mengikuti arahan dari DPP PSI, saya mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya pada segenap pihak bila ternyata video tersebut telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan," sambungnya.
Sementara itu saat dimintai konfirmasi secara langsung, Ade menyayangkan rencana massa menggeruduk kantor DPP PSI Jogja. Sebabnya, pernyataan yang dia unggah di X merupakan opininya.
"Saya menyayangkan kenapa ada rencana aksi geruduk kantor PSI di Yogya. Isi video yang diributkan itu sepenuhnya opini saya, sama sekali tidak mewakili PSI," imbuhnya.
Ade Armando Kritik BEM UI-UGM soal Politik Dinasti
Dilansir detikNews, Minggu (3/12), politisi PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.
Ade Armando menyebut BEM UI dan BEM UGM ironi lantaran, menurut dia, Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti. Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61.
Kata DPW PSI DIY soal Pernyataan Ade Armando
Komentar politikus PSI Ade Armando yang menyinggung politik dinasti di DIY menuai tanggapan. Ketua DPW PSI DIY Kamaruddin memastikan komentar Ade itu tak mewakili PSI.
Kamar, sapaannya, menegaskan jika PSI DIY selalu menghormati Keistimewaan DIY yang memiliki aturan hukum yang istimewa seperti UU Keistimewaan. Menurutnya, komentar Ade tersebut atas nama pribadi, bukan mewakili PSI.
"Ade Armando menyampaikannya melalui media sosial pribadi ya. Jadi memang bukan dalam ranah PSI," terang Kamar melalui keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (4/12).
"Meskipun Ade Armando sebagai caleg PSI, namun tidak masuk dalam kepengurusan organisasi parpol. Hari ini yang bersangkutan juga sudah meminta maaf kepada kita semua, warga di Yogyakarta," imbuhnya.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan