PSI DIY soal Ade Armando Singgung Politik Dinasti Jogja: Bukan Ranah PSI

PSI DIY soal Ade Armando Singgung Politik Dinasti Jogja: Bukan Ranah PSI

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 04 Des 2023 11:11 WIB
Ade Armando. (Silvia Ng/detikcom).
Foto: Ade Armando. (Silvia Ng/detikcom).
Jogja -

Komentar politikus PSI Ade Armando yang menyinggung politik dinasti di DIY menuai tanggapan. Teranyar, Ketua PSI DIY Kamaruddin memastikan komentar Ade itu tak mewakili PSI.

Kamar, sapaanya, menegaskan jika PSI DIY selalu menghormati keistimewaan DIY yang memiliki aturan hukum yang istimewa seperti UU Keistimewaan. Menurutnya, komentar Ade tersebut ditulisnya atas nama pribadi, bukan mewakili PSI.

"Ade Armando menyampaikannya melalui media sosial pribadi ya. Jadi memang bukan dalam ranah PSI," terang Kamar melalui keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (4/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun Ade Armando sebagai caleg PSI, namun tidak masuk dalam kepengurusan organisasi parpol. Hari ini yang bersangkutan juga sudah meminta maaf kepada kita semua, warga di Yogyakarta," imbuhnya.

Dikutip dari detikNews, Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti. Ade menyebut aksi BEM UI dan BEM UGM ironi karena menurutnya praktik politik dinasti justru ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

ADVERTISEMENT

Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Dia mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Jogja berkaitan dengan politik dinasti.

"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan," kata Ade Armando seperti dilihat detikcom dalam akun X-nya, Minggu (3/12).

Ade Armando menilai yang dilakukan BEM UI dan BEM UGM ironi. Dia beralasan yang jelas-jelas menunjukkan politik dinasti justru wilayah tempat mereka menggelar aksi yakni Jogja.

"Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja," jelas Ade.

"Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," lanjutnya.




(ams/dil)

Hide Ads