Singgung Dinasti Politik di Jogja, Ade Armando Minta Maaf

Nasional

Singgung Dinasti Politik di Jogja, Ade Armando Minta Maaf

Matius Alfons Hutajulu - detikJogja
Senin, 04 Des 2023 12:47 WIB
Ade Armando
Foto: Ade Armando. Ade Armando kini minta maaf usai singgung dinasti politik di Jogja. (Tangkapan layar)
Jogja -

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando meminta maaf usai menyinggung dinasti politik di Jogja. Dia menyampaikan permintaan maaf jika videonya menimbulkan kegaduhan.

Permintaan maaf itu disampaikan Ade melalui video yang diunggah di akun X miliknya, @adearmando61, Senin (4/12/203). Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.

"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando yang sudah mengizinkan video untuk dikutip, dilansir detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen FISIP Universitas Indonesia itu berujar, dirinya mendengar kabar akan ada aksi tangkap dirinya di Jogja. Selain itu, muncul juga kabar bahwa kantor DPW PSI di Jogja bakal digeruduk massa.

Ade Armando menekankan bahwa apa yang disampaikannya merupakan sikap politik pribadinya.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah mendengar akan ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta, saya harus clear-kan, apa yang saya sampaikan di video saya tersebut adalah pandangan saya, sikap politik saya, ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik, maupun policy dari DPP PSI, dan DPW PSI Yogyakarta," jelasnya.

"Itu sepenuhnya pandangan saya, tapi karena itu mengikuti arahan dari DPP PSI, saya mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya pada segenap pihak bila ternyata video tersebut telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan," sambungnya.

Sementara itu saat dimintai konfirmasi secara langsung, Ade menyayangkan rencana massa menggeruduk kantor DPP PSI Jogja. Sebabnya, pernyataan yang dia unggah di X merupakan opininya.

"Saya menyayangkan kenapa ada rencana aksi geruduk kantor PSI di Yogya. Isi video yang diributkan itu sepenuhnya opini saya, sama sekali tidak mewakili PSI," imbuhnya.

Politikus PSI Ade ArmandoPolitikus PSI Ade Armando Foto: (Mulia Budi/detikcom)

Ade Armando Kritik BEM UI-UGM soal Politik Dinasti

Dilansir detikNews, Minggu (3/12), politisi PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.

Ade Armando menyebut BEM UI dan BEM UGM ironi lantaran, menurut dia, Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.

Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Dia mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Yogyakarta berkaitan dengan politik dinasti.

"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan," kata Ade Armando seperti dilihat detikcom dalam akun X-nya, Minggu (3/12/2023), dikutip dari detikNews.

"Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," imbuh Ade.

Kemudian, Ade Armando menyinggung nama calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Menurutnya, Ganjar berperan menjadikan politik dinasti di Yogyakarta lewat undang-undang ketika masih menjabat sebagai anggota DPR RI.

"Ini ditetapkan melalui Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta yang dilahirkan pada 2012, dan salah satu anggota DPR yang berperan besar dalam kelahiran undang-undang itu adalah Wakil Ketua Panitia Kerja di DPR yang bernama Ganjar Pranowo," tegasnya.

"Pertanyaannya, kenapa mahasiswa diam saja menyaksikan politik dinasti yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi ini? Apakah mereka takut? Atau memang nggak paham apa arti politik dinasti? Ayo gunakan akal sehat, karena hanya dengan akal sehat Indonesia akan selamat," lanjut dia.




(apu/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads