5 Anak di Kulon Progo Suspek Virus Japanese Enhcephalitis, 1 Meninggal

5 Anak di Kulon Progo Suspek Virus Japanese Enhcephalitis, 1 Meninggal

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 14 Nov 2023 14:16 WIB
Ilustrasi anak sakit
Ilustrasi kasus suspek virus Japanese Enhcephalitis (JE) di Kulon Progo. Satu anak suspek virus JE meninggal dunia. (Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d)
Kulon Progo -

Suspek virus Japanese enhcephalitis (JE) ditemukan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Virus penyebab radang otak (Ensefalitis) ini dilaporkan menginfeksi lima orang anak, salah satunya meninggal dunia.

"Iya benar tahun ini kami menemukan lima anak suspek JE, satu di antaranya meninggal dunia. Ini bukan temuan baru karena tahun lalu juga ada temuan enam suspek, tapi seluruhnya dinyatakan negatif," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Rina Nuryati, saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (14/11/2023).

Rina mengatakan temuan ini merupakan hasil dari kegiatan surveilans virus JE yang rutin digelar Dinkes Kulon Progo. Dalam pelaksanaannya, petugas surveilans memeriksa kondisi kesehatan masyarakat, khususnya yang mengalami gejala mirip JE seperti demam tinggi, kejang, dan penurunan kesadaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari surveilans itulah Dinkes Kulon Progo menemukan lima anak suspek JE. Kelima anak itu dinyatakan suspek JE saat menjalani perawatan di rumah sakit pada akhir Oktober sampai awal November 2023.

"Jadi kelima anak ini sudah dirawat di rumah sakit yang berbeda-beda dan sudah mendapat penanganan oleh dokter anak. Dalam pemeriksaan, anak-anak ini menunjukkan gejala JE," jelas Rina.

ADVERTISEMENT

"Untuk kondisinya, empat anak sudah membaik dan kabarnya telah dipulangkan dari rumah sakit. Sedangkan satu anak meninggal dunia," imbuhnya.

Rina mengatakan, Dinkes Kulon Progo telah mengambil sampel dari lima suspek JE tersebut. Sampel ini juga sudah dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jogja untuk dilakukan uji laboratorium.

"Sampel tersebut sudah kami kirim ke BBTKLPP Yogyakarta, tapi sejauh ini belum keluar hasilnya. Kami berharap hasilnya negatif," ucapnya.

Disebabkan Nyamuk Culex, Rentan Serang Anak-anak

Rina menerangkan virus JE bersifat zoonosis atau ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini dibawa nyamuk jenis Culex yang telah terinfeksi virus JE dari binatang seperti sapi, ayam, dan jenis unggas lainnya.

"Jadi penularannya itu bukan manusia ke manusia, tapi lewat binatang, di mana paling banyak dari nyamuk Culex," jelasnya.

Nyamuk Culex merupakan jenis nyamuk yang biasa ditemukan di sekitar rumah, area persawahan, kolam, atau daerah yang selalu digenangi air. Nyamuk Culex bisa menularkan virus JE ke manusia.

Namun, kata Rina, kelompok usia di bawah 15 tahun atau anak-anak menjadi kalangan yang paling rentan terinfeksi virus ini. Sebab, sistem kekebalan tubuh anak belum sepenuhnya terbentuk.

"Dewasa bisa, tapi yang rentan itu anak-anak di bawah usia 15 tahun. Makanya kita prioritaskan pemerintah akan memberikan imunisasi JE pada tahun depan untuk anak-anak umur 15 ke bawah," ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Rina mengimbau masyarakat agar menjaga kondisi tubuh tetap prima.

"Antisipasinya harus jaga kebersihan, memastikan kondisi rumah bersih biar tidak ada nyamuk. Terus karena dia virus, kita harus menjaga kondisi tubuh," pungkasnya.




(dil/rih)

Hide Ads