Pernikahan di Kulon Progo Menurun 5 Tahun Terakhir, Kemenag Ungkap Penyebabnya

Pernikahan di Kulon Progo Menurun 5 Tahun Terakhir, Kemenag Ungkap Penyebabnya

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Jumat, 16 Mei 2025 15:26 WIB
Kondisi Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, Jumat (16/5/2025).
Kondisi Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, Jumat (16/5/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Jumlah pernikahan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menurun setiap tahunnya. Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kulon Progo menyebut penurunan sudah terjadi sejak lima tahun terakhir.

"Betul untuk tren pernikahan di Kulon Progo menurun, di 2025 ini saja sampai 15 Mei baru ada 542 pernikahan yang tercatat," ungkap Kepala Kemenag Kulon Progo, Wahib Jamil, saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (16/5/2025).

Wahib menerangkan penurunan mulai terlihat sejak 2020. Saat itu jumlah pernikahan yang tercatat mencapai 2.777. Setahun kemudian atau 2021, jumlahnya berkurang jadi 2.672 pernikahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2022, jumlah pernikahan kembali menurun sebanyak 169 sehingga total pernikahan di tahun itu 2.503. Lalu pada 2023 jumlah pernikahan turun lagi jadi 2.432.

Kemudian pada 2024, jumlah pernikahan kembali turun jadi 2.242 pasangan. Adapun pada 2025 jumlah yang tercatat sementara baru 542.

ADVERTISEMENT

Wahib mengungkap sejumlah penyebab menurunnya jumlah pernikahan di Kulon Progo. Mulai dari faktor ekonomi dan kecenderungan menempuh pendidikan tinggi sebelum akhirnya memutuskan menikah.

"Setelah selesai kuliah pun tidak langsung menikah, baik kerja dulu atau lainnya baru siap menikah. Berbeda dengan zaman dahulu ketika usia 20-22 kalau tidak segera menikah kurang bagus," ujarnya.

Menurut Wahib, hal tersebut mengindikasikan bahwa warga Kulon Progo sudah mulai sadar tentang pentingnya menyiapkan pernikahan agar tidak berujung perceraian. Hal ini juga sejalan dengan langkah Kemenag yang menggencarkan program bimbingan pernikahan bagi calon pengantin.

"Kami sudah punya target semua calon pengantin dapat bimbingan pernikahan dari semua aspek," tuturnya.

"Mulai dari aspek agama, kesehatan, perencanaan keuangan, mengatasi konflik akan menjadi materi utama bimbingan pernikahan," lanjutnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Kulon Progo, Muhadi, menyebut jika penurunan ini berkaitan dengan turunnya jumlah penduduk Kulon Progo.

"Rata-rata penduduk Kulon Progo memang menurun sehingga angka pernikahan menurun," ucapnya.

DPMKPPKB Kulon Progo pun akan melakukan langkah strategis agar penurunan tidak semakin masif. Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pernikahan dengan memperhatikan berbagai aspek untuk kelangsungan hidup yang berkualitas ke depannya.

"Iya kami akan mengadvokasi untuk membangun keluarga berkualitas agar pernikahan tidak dihindari. Kalangan remaja atau usia produktif Kulon Progo kami dorong agar mempersiapkan masa muda, pernikahan, pengasuhan agar kemudian menjadi keluarga berkualitas," ujarnya.




(apu/apl)

Hide Ads