Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi rumah keluarga diplomat muda yang tewas dengan wajah terlakban di Jomblang, Banguntapan, Bantul, Arya Daru Pangayunan atau ADP (38). Komnas HAM meminta keterangan pihak keluarga dari ADP.
Pantauan detikJogja, sekitar pukul 10.00 WIB, Komnas HAM sudah berada di rumah keluarga Almarhum Daru. Pertemuan tersebut bersifat tertutup, bahkan pintu depan dan pagar rumah tertutup rapat dengan satu orang berjaga di teras rumah.
Sekitar tiga jam kemudian, beberapa orang dari Komnas HAM keluar dari rumah keluarga Daru. Mereka kemudian langsung berjalan dengan cepat untuk menuju ke lokasi parkir mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, mengatakan kedatangan pihaknya untuk bertemu dengan keluarga Daru. Selain itu, Komnas HAM juga meminta keterangan dari keluarga Daru.
"Ya kami meminta keterangan kepada keluarga korban, gitu aja dulu ya," katanya kepada wartawan sembari berjalan menuju mobil yang terparkir di Jalan Munggur, Jomblang, Banguntapan, Bantul, Rabu (23/7/2025).
Menyoal apakah ada temuan baru dari kasus kematian Daru dan membuat Komnas HAM harus turun tangan, Anis enggan mengungkapkannya secara gamblang.
![]() |
"Nanti saja, itu aja dulu," ucapnya.
Terkait apa saja yang digali dari keterangan keluarga, Anis kembali irit bicara. Namun, Anis menyebut akan mengungkapkannya nanti.
"Nanti saja, disampaikan nanti ya," ujarnya.
Sedangkan apa yang keluarga sampaikan pada pertemuan siang tadi, Anis juga enggan menjelaskannya. Menurutnya, semua akan disampaikan apabila sudah ada perkembangan dalam penyelidikan.
"Kami belum bisa disampaikan, nanti akan kami sampaikan. Nanti perkembangan dari penyelidikan akan kami sampaikan, ya," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlakban.
Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian ADP. Polda Metro menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah atau scientific investigation.
"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Kapolda, ini akan diungkap secara scientific investigation. Jadi kita menunggu, penyelidik menunggu semua keterangan, nanti baru kita sampaikan hasilnya," terang Reonald Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7).
(apu/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi