Kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Dini Sera Afrianti (29) oleh Gregorius Ronald Tannur (31) direkonstruksi polisi. Dalam reka adegan kekerasan itu terungkap sederet fakta baru kasus tewasnya Dini. Apa saja?
Dilansir detikJatim, Rabu (11/10/2023), rekonstruksi itu digelar di Karaoke Blackhole KTV, Lenmarc Apartemen Orchard Tanling, dan National Hospital Surabaya, kemarin. Total ada 41 adegan yang diperagakan saat rekonstruksi di Blackhole KTV dan Lenmarc.
"Di mana kami temukan fakta-fakta baru saat di Blackhole maupun saat yang bersangkutan mengendarai mobil, hingga di situ korban terlindas mobil milik tersangka," ujar Teguh kepada wartawan, Selasa (10/9).
Berikut fakta-fakta penganiayaan keji terhadap Dini Sera Afrianti itu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
41 Adegan di KTV dan Lenmarc
Di dua lokasi ini diperagakan adegan saat pelaku dan korban datang bersama ke tempat karaoke. Adegan terakhir saat korban diangkat masuk ke dalam mobil tersangka Ronald Tannur.
"Tadi dari korban datang bersama dengan pelaku kegiatan di dalam black hole di room hingga saat korban diangkat ke dalam mobil ada 41 kegiatan," kata Teguh.
Dalam rekonstruksi ini Ronald tampak mengenakan rompi tahanan warna merah. Sedangkan Dini diperankan oleh petugas.
Dini Dilindas dan Diseret dengan Mobil
Dalam basement di Lenmarc itu, Ronald memperagakan adegan saat dirinya menganiaya Dini hingga melindas tubuhnya. Setelah itu, Dini diseret sejauh 5 meter dengan mobil.
Setelahnya, penyidik Polrestabes Surabaya membawa Ronald menuju ke Blackhole KTV Club yang berada di lantai 3 dengan lift.
![]() |
Adegan di Ruangan Karaoke Tertutup
Setiba di lantai tiga, pelaku masuk ke room 7 Blackhole belakangan setelah korban. Di dalam room ini, proses rekonstruksi berlangsung sekitar 10 menit dan tertutup dari media.
Rekonstruksi di room 7 ini dibatasi dengan garis polisi dan dijaga polisi berlaras panjang.
Setelahnya Ronald dan Dini keluar dari ruangan bergandengan. Mereka kemudian berjalan menuju lift di sisi utara yang terhubung dengan basement sembari membawa satu botol berisi sisa miras.
Ronald Sempet Menelepon
Kemudian saat di basement, pada adegan ke-33 tampak korban Dini Sera Afrianti sudah tergeletak. Sejumlah petugas keamanan mal datang mendekati korban. Dalam momen ini, Ronald tampak menelepon seseorang.
Ronald Sempat Merekam Video
Pada adegan ke-34, setelah beberapa petugas mendekat, Ronald justru terlihat merekam video korban yang sedang terkapar. Dalam reka ulang itu, korban yang terkapar di tengah jalan basement dipinggirkan lalu mobil Ronald dipindahkan ke posisi sebelah selatan dekat lift.
Selengkapnya di halaman berikut.
Ronald Masukkan Dini ke Bagian Belakang Mobil
Pada adegan ke-39, Ronald sempat menggendong Dini sendirian. Selanjutnya dia memasukkan korban ke bagian belakang mobilnya. Pada adegan ke-41, Ronald terlihat menutup mobil dan proses rekonstruksi selesai.
Pengacara Ungkap Dini Sempat Dicekik
Terpisah, pengacara keluarga Dini, M Nailun Amani menyebut ada fakta baru yang terungkap saat rekonstruksi. Selain ditendang dan dipukul botol, Dini ternyata sempat dicekik oleh Ronald.
Bekas luka tersebut juga ditemukan di jasad Rini Sera Afrianti. Nailun menyebut bekas luka itu ditemukan saat autopsi dan pemeriksaan tubuh jenazah oleh dokter forensik RSU Dr Soetomo Surabaya.
"Waktu autopsi ada luka bekas cekikan di sini (leher). Dan juga ada luka berkat benda tumpul itu tadi. Pemukulan dengan botol tadi," kata Nailun.
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang