Timbul Raharjo Dikukuhkan Jadi Guru Besar ISI Jogja, Kaji Jaran Ukir

Timbul Raharjo Dikukuhkan Jadi Guru Besar ISI Jogja, Kaji Jaran Ukir

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Jumat, 31 Mar 2023 18:04 WIB
Institut Seni Indonesia (ISI) di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Jumat (14/8/2020).
Foto: Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul -

Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta atau Jogja, Timbul Raharjo menjadi guru besar dalam bidang kriya setelah mengangkat 'Jaran Ukir' dalam karya tulisnya. Timbul menilai ke depannya kuda atau jaran bakal menjadi ikon visual Kabupaten Bantul, DIY.

Timbul menjelaskan latar belakang mengangkat jaran ukir dalam objek kajian karya tulis yang mengantarkannya meraih gelar profesor. Menurutnya, jaran ukir memiliki sejarah yang erat dengan masyarakat Kasongan, Kapanewon Kasihan, Bantul.

"Jaran ukir itu adalah produk yang fenomenal dulu, yang mengangkat Kasongan tahun 70-an. Jadi itu (jaran ukir) dari Kasongan dan saat ini dikenal masyarakat dunia," kata Timbul kepada detikJateng, Jumat (31/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini inspirasi kuda tersebut dibawa ke bentuk-bentuk gerabah. Meski diakuinya banyak juga bentuk lainnya seperti ayam dan sapi.

"Tapi yang paling terkenal bentuk kuda ini," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, keberadaan jaran ukir tidak terlepas dari nilai sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro yang dicirikan menunggangi kuda. Apalagi, perjuangan Pangeran Diponegoro banyak dilakukan di wilayah Bantul termasuk Kasongan.

"Inspirasinya dari Pangeran Diponegoro yang identik dengan kudanya. Maka masyarakat Kasongan berupaya untuk membuat kuda-kuda itu menyesuaikan dengan karakter tanahnya," ucapnya.

"Karena kalau kakinya kecil tidak kuat keramik itu. Jadi harus dibuat besar dan kuat menyangga tubuhnya," lanjut Timbul.

Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Jogja Timbul Raharjo menjadi guru besar dalam bidang kriya setelah mengangkat 'Jaran Ukir' dalam karya tulisnya. Foto diunggah Jumat (31/3/2023).Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Jogja Timbul Raharjo menjadi guru besar dalam bidang kriya setelah mengangkat 'Jaran Ukir' dalam karya tulisnya. Foto diunggah Jumat (31/3/2023). Foto: dok. ISI Jogja

Jaran ukir Kasongan juga memiliki ciri khas yang tidak ditemukan di sentra gerabah lainnya, dengan penggunaan teknik dekorasi unik melalui keterampilan tangan kriyawan yang telah mentradisi. Selain itu, karakter teraccotta juga menjadi salah satu karakter kuat kriya gerabah tradisional Kasongan.

Kembali soal karya tulis jaran ukir, Timbul mengaku sudah lama mengumpulkan materi terkait karya tersebut. Sehingga Timbul tidak memerlukan waktu lama dalam menyusun karya tulis tersebut.

"Karena pengukuhan tinggal 10 hari baru direncanakan, tulisan itu saya buat, sebetulnya sudah ada materinya. Jadi tinggal membenahi selama dua hari. Ya paling kalau itu (pembuatan karya tulis) dua pekan cukup," ucapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Timbul juga mengungkapkan tujuannya mengusung jaran ukir sebagai karya tulis. Salah satunya, kata Timbul, adalah agar Bantul memiliki ikon visual. Terlebih saat ini Bantul tengah berupaya menjadi kota kreatif dunia versi UNESCO melalui UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2023.

"Salah satu tujuannya mengangkat Bantul itu agar punya ikon visual dengan kuda. Jadi kalau ke Bantul itu ikon visualnya kuda, gitu usulan saya," ujarnya.

"Bukan berarti saya suka bikin karya kuda tapi memang masyarakat Kasongan itu mungkin juga menginspirasi saya, karena kita melihat kan Pangeran Diponegoro kemudian identik dengan kuda, maka masyarakat Kasongan itu sangat takjub dengan kuda Pangeran Diponegoro. Karena itu di medsos saya terkenal dengan kuda egrang," lanjut Timbul.

Timbul berharap dengan mengangkat kembali jaran ukir berdampak positif bagi Bantul khususnya menjadi kota kreatif. Apalagi, di Bantul banyak produsen craft dan ruang pamer karya.

"Harapannya jadi kota kerajinan lah, saat ini pabrik-pabrik kerajinan berada di Bantul dan hand made-nya Bantul. Apalagi Bantul didukung dengan keberadaan ISI Yogyakarta, perguruan tinggi seperti ATK, kemudian juga ada ruang pamer, JEC. Sehingga komplet di Bantul untuk mewujudkan kota kreatif terutama yang berkaitan dengan craft," imbuhnya.

Sidang senat terbuka ISI Jogja dalam rangka pengukuhan guru besar Prof. Dr. Drs. Timbul Raharjo, M.Hum. digelar pada Selasa (29/3) lalu. Prosesi sidang senat terbuka dipimpin Rektor sekaligus Ketua Senat ISI Jogja Prof Agus Burhan.

Halaman 2 dari 2
(rih/apl)


Hide Ads