- Apa Itu Tarhib Ramadhan?
- Contoh Amalan Tarhib Ramadhan 1. Bergembira Menyambut Ramadhan 2. Membayar Utang Puasa 3. Memperbanyak Berdoa 4. Memperbanyak Puasa Sunnah 5. Memperbanyak Istighfar dan Muhasabah 6. Menjaga Kesehatan Fisik 7. Menambah Ilmu Agama 8. Mengatur Keuangan untuk Sedekah dan Zakat 9. Menyusun Target Ibadah 10. Menguatkan Niat dan Keikhlasan 11. Membiasakan Ibadah Harian
Nisfu Syaban sudah terlewati dan kita pun semakin dekat dengan bulan suci Ramadhan. Karenanya, banyak umat Islam yang sudah mulai mempersiapkan diri untuk tarhib Ramadhan. Namun, apa itu tarhib Ramadhan sebenarnya? Mari kita cari tahu!
Jika kita mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama, awal Ramadhan 1446 H akan bertepatan dengan 1 Maret 2025. Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga telah menetapkan awal Ramadhan 1446 H jatuh pada hari yang sama. Apakah kamu sudah siap memasuki Ramadhan, detikers?
Mari kita simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui apa itu tarhib Ramadhan serta beberapa contoh amalannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Tarhib Ramadhan?
Setiap menjelang bulan Ramadhan, mungkin kita sering mendengar istilah Tarhib Ramadhan. Beberapa komunitas Muslim dan organisasi Islam mengadakan acara khusus dengan nama ini, biasanya sekitar satu atau dua minggu sebelum Ramadhan tiba. Tapi, apa sebenarnya makna dari Tarhib Ramadhan?
Dikutip dari buku Mereka yang Merindu tulisan Herman Palemmai, secara bahasa, tarhib berasal dari kata rahhaba, yurahhibu, tarhiiban, yang berarti menyambut dengan penuh kelapangan, keluasan, dan keterbukaan hati. Dengan kata lain, Tarhib Ramadhan adalah cara kita menyambut datangnya bulan suci dengan kesiapan lahir dan batin, serta dengan hati yang penuh kebahagiaan.
Persiapan ini sangat penting karena Ramadhan adalah momen istimewa yang hanya datang sekali dalam setahun. Jika kita tidak menyiapkan diri dengan baik, bisa jadi kita melewatkan kesempatan besar untuk mendapatkan pahala dan keberkahan yang ada di dalamnya. Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Barang siapa yang hari ini lebih baik daripada kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka ia tergolong orang yang celaka." (HR Al-Hakim)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa kehidupan harus selalu mengalami peningkatan, termasuk dalam hal ibadah. Tarhib Ramadhan membantu kita memastikan bahwa Ramadhan tahun ini lebih baik dibandingkan dengan Ramadhan sebelumnya. Oleh karena itu, menyambut bulan suci dengan persiapan yang matang adalah langkah awal agar kita menjadi bagian dari orang-orang yang beruntung, bukan orang yang merugi atau bahkan celaka.
Contoh Amalan Tarhib Ramadhan
Dikutip dari buku Risalah Ramadhan karya Furqon Al-Kalam dan Mereka yang Merindu karya Herman Palemmai, terdapat beberapa contoh amalan yang sebaiknya kita kerjakan dalam rangka tarhib Ramadhan. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya!
1. Bergembira Menyambut Ramadhan
Menyambut Ramadhan dengan hati yang gembira adalah bagian dari bentuk syukur atas kesempatan yang diberikan Allah SWT. Tidak semua orang diberikan usia untuk kembali berjumpa dengan bulan suci ini. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW selalu menggembirakan para sahabatnya dengan kabar kedatangan Ramadhan:
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini Allah SWT menurunkan rahmat-Nya, menghapuskan dosa, dan mengabulkan doa. Dia menyaksikan perlombaan kalian di bulan ini dan membanggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya. Oleh karena itu, perlihatkanlah kepada-Nya kebaikan pada diri kalian, karena sesungguhnya orang yang celaka itu ialah orang yang tidak mendapatkan rahmat pada bulan ini." (HR Yahya, 2009: 15)
Allah SWT juga memerintahkan kita untuk bergembira ketika mendapatkan rahmat-Nya:
"Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (QS Yunus: 58)
Maka, bergembira menyambut Ramadhan bukan hanya reaksi emosional, tetapi juga wujud penghormatan kepada bulan yang istimewa ini.
2. Membayar Utang Puasa
Bagi yang masih memiliki utang puasa dari Ramadhan sebelumnya, terutama para wanita yang mengalami haid, sebaiknya segera mengqadha sebelum datangnya bulan Ramadhan. Aisyah RA pernah berkata:
"Kami pernah dalam keadaan haid di masa Rasulullah SAW masih hidup, maka beliau menyuruh kami untuk mengqadha puasa yang tertinggal dan tidak disuruh untuk mengqadha sholat." (HR Bukhari dan Muslim)
Selain itu, Aisyah RA juga pernah menuturkan:
"Dulu saya memiliki utang puasa Ramadhan. Dan saya tidak mampu untuk mengqadhanya kecuali di bulan Syaban." (Muttafaq 'alaih)
Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Syaban adalah waktu yang tepat untuk menunaikan qadha puasa yang tertinggal.
3. Memperbanyak Berdoa
Doa adalah bentuk pengharapan dan ketergantungan kita kepada Allah SWT. Sebelum Ramadhan tiba, dianjurkan untuk memperbanyak doa agar diberikan kesehatan, kekuatan, dan kesempatan untuk menjalani ibadah di bulan Ramadhan dengan baik. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan doa:
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ
ΩΩ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ Ψ±ΩΨ¬ΩΨ¨Ω ΩΩΨ΄ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΨΊΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΩ
ΩΨΆΩΨ§ΩΩ
Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa syabaana wa ballighnaa ramadhaan.
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan." (HR Ahmad dan An-Nasa'i)
4. Memperbanyak Puasa Sunnah
Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Syaban sebagai persiapan untuk Ramadhan. Aisyah RA berkata:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa secara penuh dalam satu bulan selain di bulan Ramadhan, dan aku juga tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada di bulan Syaban." (HR Bukhari dan Muslim)
Puasa di bulan Syaban, termasuk puasa Nisfu Syaban pada tanggal 15, menjadi latihan sebelum memasuki Ramadhan. Puasa di bulan Syaban membantu kita membiasakan tubuh untuk menahan lapar dan haus, serta mempersiapkan mental agar terbiasa dengan ibadah puasa yang lebih panjang di bulan Ramadhan.
5. Memperbanyak Istighfar dan Muhasabah
Ramadhan adalah bulan ampunan. Sebelum masuk bulan suci, seorang Muslim harus banyak beristighfar, membersihkan hati dari dosa, dan melakukan muhasabah (evaluasi diri). Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang berpuasa tiga hari di awal Syaban, tiga hari di pertengahannya, dan tiga hari di akhirnya, niscaya Allah mencatat baginya pahala 70 Nabi dan ibadah selama 70 tahun."
6. Menjaga Kesehatan Fisik
Kesehatan sangat penting agar kita bisa menjalankan ibadah dengan maksimal. Rasulullah SAW bersabda:
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah." (HR Muslim)
Menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan pola makan yang baik, tidur cukup, dan olahraga ringan. Jika tubuh sehat, maka kita bisa menjalani ibadah Ramadhan dengan penuh semangat.
7. Menambah Ilmu Agama
Agar Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya, sangat penting untuk menambah wawasan agama, khususnya yang berkaitan dengan puasa, zakat, sholat, dan ibadah lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan puasa Ramadhan." (HR Muslim)
Islam sangat menekankan pentingnya ilmu dalam beribadah. Oleh karena itu, sebelum memasuki Ramadhan, kita dapat meningkatkan pemahaman dengan membaca buku, menghadiri kajian, atau mendengarkan ceramah terkait fiqih puasa dan keutamaannya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR Ibnu Majah)
8. Mengatur Keuangan untuk Sedekah dan Zakat
Ramadhan adalah bulan berbagi. Oleh karena itu, sebelum masuk Ramadhan, penting untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk sedekah dan zakat. Allah SWT berfirman:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka." (QS At-Taubah: 103)
Dengan menyiapkan keuangan sejak awal, kita bisa lebih leluasa bersedekah dan membantu mereka yang membutuhkan.
9. Menyusun Target Ibadah
Agar Ramadhan lebih terstruktur dan maksimal, buatlah daftar amalan yang akan dilakukan, seperti:
- Membaca Al-Quran dan menargetkan khatam
- Melaksanakan sholat tarawih dan tahajud secara rutin
- Memperbanyak dzikir dan istighfar
- Bersedekah lebih banyak
- Mengikuti kajian Islami
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengisi Ramadhan dengan lebih produktif dan penuh keberkahan.
10. Menguatkan Niat dan Keikhlasan
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Qudsi:
"Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya."
Niat yang ikhlas adalah kunci utama agar ibadah diterima. Jangan jadikan Ramadhan sekadar ritual tahunan, tetapi sebagai momentum meningkatkan kualitas iman dan takwa. Keikhlasan dalam menjalankan ibadah akan membuat segala amal terasa lebih ringan dan penuh keberkahan.
11. Membiasakan Ibadah Harian
Terakhir, kita dapat membiasakan melakukan ibadah harian sebagai upaya mempersiapkan diri menyambut Ramadhan. Agar tidak terasa berat saat Ramadhan, biasakan untuk membaca Al-Quran, sholat malam, bersedekah, dan ibadah sunnah lainnya sejak bulan Syaban. Latihan ini akan membantu agar ibadah di bulan Ramadhan tidak terasa berat dan dapat dilakukan dengan istiqomah.
Sekian pemaparan mengenai arti tarhib Ramadhan serta penjelasan mengenai amalan yang dapat kita lakukan. Semoga bermanfaat!
(par/ahr)