Ramadan merupakan bulan yang istimewa karena terdapat banyak keutamaan dan pahala berlipat. Untuk itu, menyambut bulan suci harus penuh persiapan.
Salah satu tradisi dalam menyambut Ramadan adalah tarhib Ramadan, yang artinya menyambut kedatangan bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan dan kesiapan. Dengan memahami makna tarhib Ramadan, umat Islam dapat mempersiapkan diri secara spiritual, fisik, dan materi agar bisa menjalani ibadah dengan maksimal.
Apa yang Dimaksud dengan Tarhib Ramadan?
Menurut buku Mereka yang Merindu karya Herman Palemmai, tarhib Ramadan bermakna menyambut datangnya bulan suci dengan penuh kebahagiaan. Ini adalah bentuk ekspresi kegembiraan umat Islam dalam menyongsong Ramadan yang penuh berkah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara etimologis, tarhib (ترحيب) berarti penyambutan dan berasal dari kata Rahiba-Yarhabu-Rahaban (رحبا). Kata ini mengandung makna meluaskan, melapangkan, serta menerima sesuatu dengan hati yang terbuka dan penuh keikhlasan.
Selain itu, tarhib juga dapat diartikan sebagai ungkapan selamat datang bagi sesuatu yang istimewa atau menyambut kedatangan seseorang. Dalam konteks Ramadan, ini menjadi simbol penerimaan dengan rasa syukur dan antusiasme.
Mengutip buku Keluargaku di Bulan Ramadhan karya Abdul Wahid Al-Wakil, Imam Ahmad dan Imam an-Nasa'i meriwayatkan sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah RA. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW pernah menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya.
قَدْ أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صَيَامَهُ فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَانِ وَتُغْلَقُ أَبْوَابُ الجحيم, وَ تُغَلَّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ, فَيْهِ لَيْلَةٌ أَبْوَابُ خَيْرٌ من ألف شهرد مَنْ حَرَّمَ خَيْرَهَا فَقَدْ
Artinya: "Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kamu sekalian untuk berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka Jahanam dikunci, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan kebaikannya, maka luputlah semua kebaikannya." (Muttafaq 'Alaih).
Menurut Ibnu Rajab, hadits ini menunjukkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk menyambut bulan Ramadan dengan perasaan gembira dan penuh kebahagiaan.
Cara Mengamalkan Tarhib Ramadan
Dalam buku Jamuan Ramadhan karya M.A. Fadlan Fatazka, tarhib Ramadan juga dipahami sebagai kesempatan untuk memperdalam ilmu dan menambah wawasan mengenai Ramadan.
Berikut ini adalah beberapa cara mengamalkan tarhib Ramadan.
1. Mempelajari Ilmu tentang Ramadan
Sebagai bagian dari persiapan menyambut Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk menambah wawasan mengenai puasa dan berbagai amalan di bulan suci ini. Hal ini dapat dilakukan dengan mendalami fikih puasa serta memahami tata cara ibadah yang dianjurkan.
2. Menjaga Kesehatan Fisik
Menjaga kondisi fisik juga menjadi aspek penting dalam menyambut Ramadan. Meskipun berpuasa tidak seberat ibadah haji, tetap diperlukan tubuh yang sehat dan kuat agar dapat menjalankan ibadah dengan optimal.
3. Menyiapkan Harta untuk Bersedekah
Di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk lebih banyak bersedekah. Semakin banyak sedekah yang diberikan, semakin besar pula pahala yang akan diperoleh.
Dari Anas bin Malik RA, seorang sahabat Rasulullah SAW, meriwayatkan hadits berikut:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Anas dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, "Sedekah di bulan Ramadhan" (HR At-Tirmidzi).
4. Membaca Doa Menyambut Ramadan
Membaca doa untuk menyambut bulan suci juga menjadi salah satu cara untuk tarhib Ramadan. Berikut ini adalah doa yang dapat dibaca menjelang Ramadan tiba,
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلغنَا رَمَضَانَ
Bacaan latin: Allahumma bariklana fi rajaba wa sya'bana wa balighna ramadhana
Artinya: "Ya Allah, Ya Allah berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan." (HR Ahmad)
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً
Bacaan latin: Allahumma sallimni ila ramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallamhu minni mutaqobbalan.
Artinya: "Ya Allah, selamatkan aku hingga sampai Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah Ramadhan dariku dengan benar-benar diterima." (Doa Yahya bin Abi Katsir dalam Hilyah).
5. Menyucikan Niat
Dalam menyambut Ramadan, penting bagi umat Islam untuk menyucikan niat agar ibadah yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT. Dengan niat yang tulus, setiap amalan di bulan suci ini akan lebih bermakna dan bernilai pahala di sisi-Nya.
(mud/mud)