Ramadhan menjadi bulan penuh berkah yang kehadirannya dinanti seluruh muslim di dunia. Masyarakat muslim biasanya menggelar tarhib Ramadan untuk menyambutnya. Apa artinya?
Tarhib Ramadan memiliki makna menyambut datangnya Ramadan dengan suka cita. Rasulullah SAW bersabda tentang anjuran menyambut datangnya Ramadan.
Dari Abu Hurairah RA, suatu saat Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada sahabatnya, beliau bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kamu sekalian untuk berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka Jahanam dikunci, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan kebaikannya, maka luputlah semua kebaikannya." (Muttafaq 'Alaih).
Arti Tarhib Ramadan
Mengutip buku Mereka yang Merindu karya Herman Palemmai, tarhib Ramadan artinya menyambut datangnya bulan Ramadan.
Secara etimologis, tarhib (ΨͺΨ±ΨΩΨ¨) artinya penyambutan. Tarhib berasal dari kata Rahiba-Yarhabu-Rahaban (Ψ±ΨΨ¨Ψ§) yang berarti ittasa'a (melebarkan, meluaskan, melapangkan). Kata ini juga memiliki makna menyambut, menerima dengan penuh kelapangan, keluasan dan keterbukaan hati.
Tarhib juga merupakan ungkapan selamat datang atas kedatangan seseorang atau kehadiran sesuatu yang indah.
Maka dari itu, tarhib Ramadhan artinya menyambut bulan Ramadhan. Ini adalah suatu hal yang dilakukan umat Islam untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita dan persiapan.
Dalam buku Jamuan Ramadhan yang ditulis M.A. Fadlan Fatazka, tarhib Ramadan artinya momen untuk menimba ilmu dan memperbarui pengetahuan menganai Ramadan. Cara mengamalkan tarhib Ramadan sangat beragam, salah satunya bisa dengan mengadakan ceramah agama yang mengupas mengenai Ramadan dan puasa.
Cara Mengamalkan Tahrib Ramadan
Menyambut Ramadan dengan suka cita dan mempersiapkan diri adalah perbuatan yang baik. Tujuannya yakni agar bulan Ramadan dapat diisi dengan ibadah yang maksimal demi mengharapkan ridha Allah SWT.
Ada beberapa amalan yang dapat dikerjakan untuk menyambut Ramadan.
1. Mencari Tahu Ilmu tentang Ramadan
Sebagai bentuk menyambut Ramadan, umat Islam bisa mempelajari dan mencari tahu ilmu seputar puasa dan amalan Ramadan. Cara mempersiapkannya dengan menggali informasi seputar fikih puasa.
2. Persiapan Fisik
Persiapan fisik juga menjadi hal yang harus diperhatikan dalam menyambut datangnya Ramadan. Meskipun ibadah puasa Ramadan tidak seberat ibadah haji, namun perlu juga memiliki fisik yang kuat dan badan yang sehat.
3. Persiapan Harta
Di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Semakin banyak memberikan sedekah di bulan Ramadan maka akan semakin banyak pahala yang akan diraih.
Dari Anas bin Malik RA seorang sahabat Rasulullah SAW, meriwayatkan hadits sebagai berikut:
ΨΉΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ³Ω ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ―ΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΨΆΩΩΩΨ ΩΩΨ§ΩΩ: Ψ΅ΩΨ―ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ
Artinya: "Dari Anas dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, "Sedekah di bulan Ramadhan" (HR At-Tirmidzi).
4. Membaca Doa Menyambut Ramadan
Membaca doa menyambut Ramadan juga menjadi salah satu tahrib Ramadan. Berikut doa yang dapat dibaca menjelang Ramadan tiba,
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ Ψ±ΩΨ¬ΩΨ¨Ω ΩΩΨ΄ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΨΊΩΩΨ§ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ
Allahumma bariklana fi rajaba wa sya'bana wa balighna ramadhana
Artinya, "Ya Allah, Ya Allah berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan." (HR Ahmad)
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ ΩΩΨͺΩΨ³ΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΩΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΨ§Ω
Allahumma sallimni ila ramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallamhu minni mutaqobbalan.
Artinya: "Ya Allah, selamatkan aku hingga sampai Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah Ramadhan dariku dengan benar-benar diterima." (Doa Yahya bin Abi Katsir dalam Hilyah).
5. Meluruskan Niat
Menjelang Ramadan, seorang muslim perlu meluruskan niat dan memantapkan bahwa ibadah yang dikerjakan semata-mata karena Allah SWT. Tujuan dari meluruskan niat ini agar selama menjalankan ibadah, hati selalu tertuju pada ridho Allah SWT.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?