Doa Buka Puasa Nisfu Syaban 2025 Beserta Sunnahnya Sesuai Anjuran Rasulullah

Doa Buka Puasa Nisfu Syaban 2025 Beserta Sunnahnya Sesuai Anjuran Rasulullah

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 14 Feb 2025 15:52 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi berbuka puasa. Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Solo -

Puasa Nisfu Syaban adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam dan memiliki keutamaan besar. Doa Buka Puasa Nisfu Syaban 2025 juga menjadi bagian penting dalam ibadah ini, sehingga umat Islam juga perlu memahami bacaannya agar dapat menjalankan ibadah tersebut dengan lebih sempurna.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika datang malam Nisfu Syaban maka bangunkanlah malamnya (dengan ibadah) dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah)

Dikutip dari buku Keagungan Rajab & Sya'ban karya Abdul Manan bin Hj Muhammad Sobari, puasa Nisfu Syaban tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari puasa sunnah sepanjang bulan Syaban. Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan ini, dan dalam hadits disebutkan keutamaan luar biasa bagi mereka yang menjalankannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa (orang) yang berpuasa 3 hari sejak awal Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya niscaya Allah menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan menjadi mati syahid."

Lantas, seperti apakah doa yang dibaca saat berbuka puasa Nisfu Syaban? Mari kita simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!

ADVERTISEMENT

Doa Buka Puasa Nisfu Syaban 2025

Dikutip dari buku Fiqih Sunnah 2 tulisan Sayyid Sabiq, berdoa saat berbuka merupakan salah satu sunnah dalam berpuasa, termasuk ketika menjalankan puasa Nisfu Syaban. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa doa orang yang berpuasa saat berbuka tidak akan tertolak. Abdullah bin Amr ibnul-Ash meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω„ΩΩ„Ψ΅Ω‘ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩ…Ω ΨΉΩΩ†Ω’Ψ―ΩŽ فِطْرِهِ Ψ―ΩŽΨΉΩ’ΩˆΩŽΨ©Ω‹ Ω…ΩŽΨ§ ΨͺΩΨ±ΩŽΨ―Ω‘Ω.
Artinya: "Sesungguhnya orang yang berpuasa ketika berdoa dalam berbuka, doanya tidak tertolak." (HR Ibnu Majah)

Oleh karena itu, dianjurkan bagi setiap Muslim untuk memanfaatkan waktu berbuka sebagai momen mustajab dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT. Salah satu doa yang biasa dibaca Abdullah bin Amr ketika berbuka adalah:

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩΩŠ Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ψ£ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ Ψ¨ΩΨ±ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΨͺΩΩƒΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨͺِي وَسِعَΨͺΩ’ ΩƒΩΩ„Ω‘ΩŽ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ‘Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±ΩŽ Ω„ΩΩŠ.
Allahumma inni as-aluka birahmatikal-lati wasi'at kulla shay'in an taghfira li.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuniku."

Selain itu, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW juga membaca doa berbuka sebagai berikut:

Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨ΩŽ Ψ§Ω„ΨΈΩ‘ΩŽΩ…ΩŽΨ£Ω ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΩ„Ω‘ΩŽΨͺΩ’ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ±ΩΩˆΩ‚Ω وَثَبَΨͺَ Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω Ψ₯ِنْ شَاَؑ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.
Dhahaba azh-zhama'u wabtallatil-'urooqu wa tsabatal-ajru in shaa' Allahu ta'ala.
Artinya: "Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah." (HR Abu Dawud dan Baihaqi)

Dalam riwayat lain, doa berbuka yang dibaca Rasulullah SAW adalah:

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω„ΩŽΩƒΩŽ ءُمْΨͺُ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩΨ²Ω’Ω‚ΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ.
Allahumma laka sumtu wa 'ala rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah, aku berpuasa hanya untuk-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu." (HR Abu Dawud dan Baihaqi)

Sunnah Berbuka Puasa

Selanjutnya, pada waktu berbuka puasa Nisfu Syaban, kita juga dianjurkan untuk melaksanakan sunnah sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa sunnah yang dikutip dari buku Fiqih Sunnah 2 karya Sayyid Sabiq serta penjelasan lengkapnya. Mari kita simak!

1. Menyegerakan Berbuka

Menyegerakan berbuka saat matahari terbenam merupakan sunnah dalam berpuasa, termasuk saat menjalankan puasa Nisfu Syaban. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk tidak menunda berbuka, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang menyegerakan berbuka akan mendapatkan kebaikan. Oleh karena itu, bagi yang menjalankan puasa Nisfu Syaban, sebaiknya segera berbuka begitu adzan maghrib berkumandang sebelum melaksanakan sholat maghrib.

2. Berbuka dengan Kurma atau Air

Disunnahkan untuk berbuka dengan kurma, terutama dalam jumlah ganjil. Jika tidak ada kurma, air menjadi pilihan utama. Hal ini sesuai dengan hadits dari Salman bin Amir RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah berbuka dengan kurma. Jika ia tidak menemukan kurma, hendaklah berbuka dengan air karena air adalah suci." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Dalam hadits lain, Anas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma basah sebelum sholat maghrib. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan air.

Berdasarkan hadits tersebut, cara berbuka ini juga dianjurkan bagi yang berpuasa Nisfu Syaban. Setelah berbuka ringan, seseorang bisa melanjutkan sholat maghrib, lalu menyantap makanan berat setelahnya.

3. Berdoa Ketika Berbuka

Selain mendoakan dirinya sendiri dengan membaca doa berbuka puasa seperti di atas, orang yang berpuasa juga bisa memanjatkan doa untuk kebaikan umat Islam. Rasulullah SAW bersabda:

Ψ«ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψ«ΩŽΨ©ΩŒ Ω„ΩŽΨ§ ΨͺΩΨ±ΩŽΨ―Ω‘Ω Ψ―ΩŽΨΉΩ’ΩˆΩŽΨͺُهُمْ: Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩ…Ω حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰ ΩŠΩΩΩ’Ψ·ΩΨ±ΩŽΨŒ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ₯ΩΩ…ΩŽΨ§Ω…Ω Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ§Ψ―ΩΩ„ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨΈΩ’Ω„ΩΩˆΩ’Ω…Ω.
Artinya: "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: (1) orang yang berpuasa hingga ia berbuka, (2) pemimpin yang adil, (3) dan orang yang terzalimi." (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bahwa doa saat berbuka adalah waktu yang mustajab. Oleh karena itu, setiap Muslim yang berpuasa, termasuk pada Nisfu Syaban, sebaiknya tidak melewatkan kesempatan untuk berdoa memohon ampunan, keberkahan, serta kebaikan di dunia dan akhirat.

4. Bersiwak

Terakhir, bersiwak adalah sunnah yang dianjurkan bagi setiap muslim, termasuk bagi mereka yang sedang berpuasa. Dalam puasa Nisfu Syaban, bersiwak tetap disunnahkan, baik di awal hari maupun menjelang berbuka. Imam Syafi'i berpendapat bahwa bersiwak boleh dilakukan kapan saja selama berpuasa, baik di pagi maupun sore hari.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW juga bersiwak saat berpuasa, menunjukkan bahwa amalan ini diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. Bersiwak sebelum berbuka dapat membantu membersihkan mulut dari bau tidak sedap akibat berpuasa seharian. Ini juga merupakan bentuk menjaga kebersihan sebelum menikmati makanan saat berbuka.

Oleh karena itu, ketika berbuka puasa Nisfu Syaban, disunnahkan untuk bersiwak terlebih dahulu, kemudian membaca doa berbuka, dan melanjutkan dengan mengonsumsi kurma atau air, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sunnah ini tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga meningkatkan kesempurnaan ibadah puasa kita.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai doa berbuka puasa Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat!




(par/ams)


Hide Ads