Saat menghadapi reflektif modul, seorang pendidik atau guru sering kali perlu mempersiapkan jawaban terkait dengan pernyataan 'ceritakan pengalaman Anda dalam memberikan layanan individual kepada murid'. Oleh karena itu, contoh pengalaman dalam memberikan layanan perencanaan individual pada murid diperlukan oleh guru, sehingga berikut akan dipaparkan sejumlah referensi jawabannya.
Mengutip dari publikasi bertajuk 'Mengapa Refleksi' yang dibagikan secara resmi oleh Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB) di bawah naungan Kemendikbud RI, dijelaskan bahwa refleksi merupakan proses memaknai secara holistik peristiwa yang terjadi di dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kemudian melalui proses inilah para guru bisa memperoleh informasi terkait solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sementara itu di dalam modul 'Panduan Pembelajaran dan Asesmen' yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan di bawah naungan Kemendikbudristek RI, sejumlah contoh pertanyaan reflektif biasanya bisa digunakan dalam memandu guru untuk memahami capaian pembelajaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang dapat dihadapi adalah pengalaman dalam memberikan layanan individual kepada murid. Lantas seperti apa contoh menjawabnya? Berikut rangkuman contoh jawaban sebagai referensi bagi guru.
Contoh Pengalaman dalam Memberikan Layanan Perencanaan Individual pada Murid
Secara umum, jawaban 'ceritakan pengalaman Anda atau sekolah dalam memberikan layanan perencanaan individual pada murid' yang akan dipaparkan berikut sebagian erat kaitannya dengan strategi atau inovasi yang dapat dilakukan oleh guru. Simak beberapa contohnya di bawah ini.
Contoh Jawaban #1
Merujuk dari dokumen yang diunggah oleh Bumdes Karya Maju Pasir Wetan dalam Scribd, terdapat 'Modul 1 Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual' yang memaparkan contoh jawaban ceritakan pengalaman anda atau sekolah dalam memberikan layanan perencanaan individual pada murid. Adapun jawaban yang bisa disampaikan oleh guru adalah sebagai berikut:
"Pelayanan peminatan waktu saya bersekolah dulu adalah tidak menerapkan prinsip kebutuhan peserta didik, namun lebih cenderung penyesuaian sarana prasarana sekolah. Salah satunya dengan memastikan peserta didik mendapatkan paparan dan ruang eksplorasi yang luas mengenai bidang."
Contoh Jawaban #2
Kemudian terdapat contoh jawaban lain yang dipaparkan melalui modul yang sama. Berikut jawaban yang dimaksud:
"Pelayanan perencanaan individual dilakukan secara kontinu guna memberikan bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya."
Contoh Jawaban #3
Selanjutnya, saat proses layanan perencanaan individual pada murid sudah berjalan dengan baik, guru dapat mempersiapkan jawaban yang berisikan rincian hasil dari proses tersebut. Masih mengacu dari modul yang sama, berikut contoh jawaban yang bisa diberikan:
"Pelaksanaan layanan peminatan dan perencanaan individual sudah berjalan dengan baik melalui beberapa langkah yaitu pengumpulan data, pemberian informasi peminatan, pemilihan dan penetapan minat, penyesuaian serta monitoring dan tindak lanjut. Sedangkan metode yang digunakan antara lain sosialisasi, hingga wawancara."
Contoh Jawaban #4
Lebih lanjut dikutip dari buku 'Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep, Teori, dan Aplikasinya' karya Dr Ahmad Susanto, MPd, terdapat strategi yang dilakukan oleh guru demi mendukung layanan perencanaan individual pada murid. Berikut contoh jawaban yang bisa diberikan dalam memaparkan strategi tersebut:
"Dukungan sistem dapat dipilih sebagai komponen layanan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan sekaligus memfasilitasi peserta didik. Melalui dukungan sistem yang diberikan bisa memperlancar penyelenggaraan layanan dasar, layanan responsif, hingga layanan perencanaan individual."
Contoh Jawaban #5
Tidak hanya melalui dukungan sistem, di dalam buku yang sama juga dijelaskan pihak-pihak yang dapat berperan dalam memberikan layanan perencanaan individual kepada murid. Begini contoh menjelaskannya:
"Melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang tua, dan staf sekolah, serta menjalin kerja sama dengan pihak institusi di luar sekolah atau unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu layanan untuk memperoleh informasi dan umpan balik tentang layanan bantuan bagi peserta didik, khususnya berkaitan dengan layanan meningkatkan kematangan emosi peserta didik."
Contoh Jawaban #6
Keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung layanan perencanaan individual kepada murid ternyata merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Bukan hanya oleh guru saja, tetapi juga orang-orang yang membantu murid selama ini. Seperti diungkap dalam jurnal 'Layanan Peminatan dan Perencanaan dalam Kurikulum Merdeka Belajar di SMA Negeri 12 Jakarta' karya Dwi Maulina dan Siti Hajar, bahwa terdapat penjelasan mengenai kerja sama dalam mewujudkan perencanaan individual kepada murid. Berikut contoh jawaban terkait hal tersebut:
"Pelaksanaan layanan peminatan dan perencanaan individual dalam Kurikulum Merdeka memerlukan kolaborasi dengan tim kurikulum, wali kelas, guru mata pelajaran, serta dapat melibatkan orang tua dalam menentukan pilihan minat anaknya agar dapat mengembangkan dirinya secara proaktif di semua dimensi profil pelajar Pancasila."
Contoh Jawaban #7
Lalu di dalam upaya memberikan layanan perencanaan individual para murid juga dapat dilakukan dengan menentukan bahan ajar yang sesuai kebutuhan mereka. Hal ini juga telah dijelaskan di dalam jurnal sebelumnya. Simak contoh jawaban yang berisikan strategi dengan menggunakan bahan ajar:
"Penerapan layanan peminatan dan perencanaan individual untuk membantu siswa mengembangkan diri secara optimal. Untuk melakukan ini, siswa diberi mata pelajaran wajib, yang merupakan kelompok mata pelajaran dasar yang harus diikuti oleh semua siswa, dan mata pelajaran pilihan yang dipilih sesuai dengan keinginannya."
Contoh Jawaban #8
Mengacu dari 'Laporan Individu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) SMK Negeri 1 Kalasan Yogyakarta' oleh Ernie Ulviatun, terdapat uraian penjelasan terkait dengan praktik layanan perencanaan individual yang diberikan oleh peserta didik. Berikut uraian praktik yang bisa dilakukan oleh guru:
"Praktikan membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran) untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya."
Contoh Jawaban #9
Layanan perencanaan individual juga dapat dilakukan dengan metode belajar berbeda untuk diterapkan di dalam kelas. Hal ini seperti yang telah dipaparkan di dalam modul 'Panduan Implementasi Bimbingan dan Konseling untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah' yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan di bawah naungan Kemendikbudristek RI, bahwa ada strategi yang bisa dilakukan oleh guru. Ini rinciannya:
"Layanan peminatan dan perencanaan individual dapat dilakukan secara klasikal melalui bentuk bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan/atau secara pribadi melalui konseling individual dan layanan konsultasi. Umumnya layanan ini juga memerlukan kolaborasi dengan tim kurikulum, wali kelas, guru mapel atau dapat melibatkan orang tua untuk mendiskusikan tentang arah dan pilihan minat anaknya."
Contoh Jawaban #10
Masih dijelaskan dalam modul sebelumnya, layanan perencanaan individu diperlukan oleh murid guna mendukung potensi yang dimiliki. Ada strategi khusus yang bisa dilakukan guru untuk turut terlibat dalam proses tersebut. Berikut jawaban yang bisa dipaparkan:
"Pada Kurikulum Merdeka, peserta didik diharapkan dapat mengenal serta mengembangkan diri sesuai minatnya secara proaktif di semua dimensi profil pelajar Pancasila. Untuk itu, layanan peminatan dan perencanaan individual diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik dalam mengenali minat, bakat, dan kemampuannya sejak dini. Peserta didik perlu didorong untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini merupakan salah satu cara terbaik untuk pengenalan minat dan bakat terutama bila jenis kegiatannya merupakan pilihan mereka. Selain untuk pengenalan minat, bakat, dan kemampuan."
Itulah tadi contoh pengalaman dalam memberikan layanan perencanaan individual pada murid yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi para guru. Semoga informasi ini membantu.
(sto/rih)