Di setiap akhir semester, murid akan menerima laporan hasil belajar dalam bentuk rapor. Tidak hanya nilai, di dalamnya juga terdapat deskripsi yang menjabarkan capaian murid. Lantas, penulisan deskripsi di rapor murid berdasarkan pada apa? Mari kita cari tahu!
Dikutip dari Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi, pendidikan wajib mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah. Capaian terendah dan tertinggi inilah yang nantinya dituliskan dalam deskripsi.
Ingin tahu tentang acuan yang menjadi dasar penulisan deskripsi di rapor murid? Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penulisan Deskripsi di Rapor Murid Berdasarkan Apa?
Berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, penulisan deskripsi di rapor murid bisa dilakukan berdasarkan tiga hal berikut ini.
1. Capaian Pembelajaran
Penulisan deskripsi di rapor murid dapat menggunakan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai panduan utama. CP adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik dalam setiap fase, sehingga deskripsi rapor bisa disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam CP tersebut.
Dengan adanya pembelajaran berbasis fase, deskripsi rapor dapat mencerminkan perkembangan kompetensi murid secara lebih fleksibel. Jika murid membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami suatu konsep, guru dapat mencatat pencapaian mereka sesuai dengan progres yang telah dicapai tanpa terikat oleh kelas tertentu.
Selain itu, CP memungkinkan guru untuk menyesuaikan deskripsi rapor berdasarkan kesiapan murid. Misalnya, seorang murid di kelas III yang masih belajar materi Fase A dapat mendapatkan deskripsi yang relevan dengan kompetensi yang sedang dipelajari, bukan sekadar berdasarkan tingkat kelasnya. Hal ini membantu memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemajuan belajar murid.
Contoh penulisan:
Menunjukkan kemampuan dalam mengidentifikasi, berkomunikasi dan mengajukan gagasan, terkait dengan inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem, interaksi antarkomponen, dan perubahan lingkungan; menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi kimia, perubahan iklim dan pemanasan global, serta pencemaran lingkungan.
Perlu bimbingan dalam kemampuan merancang solusi, dan mengambil keputusan serta penguatan dalam menerapkan hukum-hukum dasar kimia.
2. Alur Tujuan Pembelajaran
Penulisan deskripsi pada rapor murid dapat didasarkan pada alur tujuan pembelajaran. Alur ini adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang sudah dirancang secara berurutan dari awal hingga akhir fase. Dengan menggunakan alur ini, deskripsi rapor dapat mencerminkan proses pembelajaran murid secara lebih jelas.
Alur tujuan pembelajaran membantu guru mencatat kemajuan murid sesuai dengan tahap yang telah dicapai. Sebagai contoh, murid yang berada di kelas I atau II akan memiliki deskripsi rapor berdasarkan tujuan pembelajaran Fase A, yang dirancang untuk dua tahun. Ini memastikan deskripsi rapor sesuai dengan capaian murid, bukan hanya berdasarkan tingkat kelas.
Selain itu, kolaborasi antar guru dalam fase yang sama sangat penting. Guru dapat berbagi informasi tentang pencapaian murid, sehingga deskripsi rapor menjadi lebih lengkap dan berkesinambungan. Dengan pendekatan ini, deskripsi rapor tidak hanya mencatat hasil akhir, tetapi juga perjalanan belajar murid secara keseluruhan.
Contoh penulisan:
Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam:
- menganalisis bioteknologi yang dapat diterapkan dalam pelestarian keanekaragaman hayati;
- mengidentifikasi komponen ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem di lingkungan sekitarnya;
- menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan dan hasil pengamatan ekosistem yang ada di lingkungan sekitar, menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan di lingkungan sekitar;
- mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil pengamatan; dan
- mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan dalam mengatasi perubahan lingkungan dengan menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau wawancara.
Perlu bimbingan dalam kemampuan menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di sekitarnya dengan melakukan proyek sederhana.
3. Poin-Poin Penting dari Materi yang Sudah Diberikan
Terakhir, penulisan deskripsi pada rapor juga dapat didasarkan pada poin-poin penting dari materi yang sudah diberikan selama pembelajaran. Dengan cara ini, deskripsi rapor dapat menunjukkan capaian murid terkait inti dari setiap materi yang dipelajari.
Poin-poin penting ini mencakup konsep utama atau keterampilan esensial yang menjadi tujuan pembelajaran dalam satu periode. Pendekatan ini juga membantu menggambarkan perkembangan murid secara lebih spesifik. Guru dapat menjelaskan materi apa saja yang telah dikuasai murid dan memberikan catatan terkait aspek yang perlu ditingkatkan.
Contoh penulisan:
- Menunjukkan penguasaan yang baik dalam memprediksi kondisi cuaca dan membedakan siang-malam.
- Perlu pendampingan dalam memahami konsep waktu jam, menit, detik, perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemampuan tersebut dikuasai secara konsisten.
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai dasar-dasar penulisan deskripsi di rapor murid. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi!
(sto/rih)