Hukum Marah Saat Berpuasa, Apakah Mengurangi Pahala Puasa?

Bukber detikJateng

Hukum Marah Saat Berpuasa, Apakah Mengurangi Pahala Puasa?

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 13 Mar 2024 16:01 WIB
Ilustrasi marah.
Ilustrasi marah. Foto: Drobotdean/Freepik
Solo -

Bulan Ramadan tak hanya menjadi bulan untuk menahan diri dari makan dan minum, melainkan dari hawa nafsu. Lantas, bagaimana hukum marah saat berpuasa? Begini penjelasannya.

Marah menjadi salah satu emosi dalam diri seseorang yang diutarakan untuk mengekspresikan suasana hati yang buruk. Seringkali marah juga menjadi perasaan yang sulit untuk dipendam.

Namun, ternyata marah ini adalah salah satu emosi yang perlu ditahan. Sebab, biasanya marah ditujukan dalam bentuk verbal berupa cacian, makian, kata-kata kasar, atau nonverbal seperti kekerasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marah Saat Berpuasa

Salah satu dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Surakarta, Sulhani Hermawan, M.Ag. mengatakan, perasaan marah memang lebih baik ditahan. Sebagaimana tertulis dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 133-134, yang mengatakan bahwa menahan amarah adalah ciri orang yang bertakwa.

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ۞
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Saat seseorang tengah menjalankan ibadah berpuasa pun menahan marah menjadi hal yang harus dilakukan. Pasalnya, salah satu fungsi puasa adalah mengendalikan diri dan hawa nafsu, salah satunya yaitu nafsu dari marah.

"Amarah merupakan api nafsu yang kalau dituruti dan tidak terkendali menjadi sebab rusaknya banyak hal," kata Solihin saat dihubungi detikJateng, Rabu (13/3/2024).

Marah Tak Bikin Puasa Batal

Kemudian, bagaimana hukumnya marah saat berpuasa? Apakah dapat membuat puasa yang tengah dijalankan batal? Atau sekadar mengurangi pahala berpuasa?

Sulhani mengatakan, perasaan marah, terlebih yang masih terkendali dan dapat segera disudahi, tidak membatalkan puasa. Hanya saja marah yang tidak terkendali nantinya dapat menjadi sebab hilangnya makna dan pahala puasa.

"Kalaupun orang muncul kemarahan ketika puasa, tentu harus segera ingat bahwa dirinya sedang berpuasa," terangnya.

Namun, batalnya pahala puasa itu bukan berarti puasa seorang Muslim batal karena marah. Puasa orang tersebut sah, hanya saja ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa haus dan lapar.

Ia pun menjelaskan, terdapat hadits yang menyatakan bahwa puasa bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum. Tapi juga menahan diri dari nafsu berupa marah.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الصِّيَامُ مِنْ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ، الصِّييَامُ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ

Artinya: "Rasulullah SAW bersabda, puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari perkataan sia-sia dan keji." (HR Baihaqi dan Al-Hakim).

Sulhani menjelaskan, untuk bisa mengendalikan diri marah, seseorang bisa melakukan wudu, berdzikir dan menyebut nama Allah. Ketiga cara tersebut bisa dijadikan pilihan utama untuk mengendalikan amarah, terutama saat seseorang tengah berpuasa.

عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ -هُوَ ابْنُ سَعْدٍ السَّعْدِيُّ، وَقَدْ كَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ-قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: "إنَّ الْغَضَبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، وإنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وإنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالماءِ، فَإذَا أُغْضِبَ أحَدُكُمْ فَلْيَتَوضَّأْ

Artinya: "Telah menceritakan kepadaku ayahku di hadapan kakekku (yaitu Atiyyah ibnu Sa'd As-Sa'di) yang berpredikat sebagai sahabat, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Sesungguhnya marah itu perbuatan setan, dan setan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudu." (HR. Abu Daud)

Bagi Anda pembaca detikJateng juga bisa menyampaikan pertanyaan seputar Puasa dan Ramadan yang akan dijawab oleh pakar di bidangnya. Pertanyaan bisa dikirim melalui email dengan subjek [bukber detikJateng] dan dikirimkan ke: infojateng@detik.com




(rih/ahr)


Hide Ads