6 Hal yang Mengurangi Pahala Puasa, Muslim Wajib Tahu!

6 Hal yang Mengurangi Pahala Puasa, Muslim Wajib Tahu!

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Rabu, 05 Mar 2025 13:19 WIB
ilustrasi puasa
Orang puasa. (Foto: Getty Images/iStockphoto/gahsoon)
Solo -

Ketika berpuasa, kita tidak hanya menahan lapar dan dahaga. Kita juga perlu menjaga sikap dan menghindari berbagai hal yang mengurangi pahala puasa. Bahkan kaum muslimin wajib berhati-hati karena beberapa perbuatan dapat menghilangkan seluruh pahala puasa, sehingga hanya tersisa lapar dan hausnya saja.

Rasulullah SAW bersabda, "Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar." (HR. Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan bahwa jika seseorang tidak menjaga diri dari perbuatan buruk saat berpuasa, puasanya hanya akan menjadi sekadar menahan lapar dan haus tanpa memperoleh pahala.

Lantas, perbuatan apa saja yang dapat mengurangi pahala puasa? Mari kita cari tahu dengan menyimak penjelasan lengkap berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang Mengurangi Pahala Puasa

1. Melewatkan Sahur

Dalam buku Salah Kaprah!, Rizem Aizid menjelaskan bahwa sahur adalah ibadah sunnah yang memiliki kedudukan penting dalam puasa Ramadhan karena mengandung keberkahan. Meskipun puasa tetap sah tanpa sahur, seseorang yang melewatkannya akan kehilangan berkah yang telah Allah SWT tetapkan.

Keberkahan ini tidak hanya berupa kemudahan dalam menjalankan puasa, tetapi juga tambahan pahala. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan." (HR. An-Nasa'i).

ADVERTISEMENT

Bahkan, dalam hadits lain, beliau menegaskan pentingnya sahur meskipun hanya dengan seteguk air, "Sahurlah kalian walaupun dengan setengah air." (HR. Abu Ya'la). Oleh karena itu, meninggalkan sahur berarti mengabaikan anjuran Nabi dan dapat mengurangi keberkahan serta pahala dalam menjalankan puasa.

2. Tidur Sepanjang Hari

Masih dikutip dari buku yang ditulis Rizem Aizid, tidur saat berpuasa memang dianggap sebagai ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Doanya adalah doa yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan." (HR. Baihaqi).

Namun, bukan berarti seseorang dianjurkan untuk tidur sepanjang hari dan melewatkan kesempatan beramal. Hadits ini lebih merupakan perumpamaan bahwa tidur lebih baik daripada melakukan maksiat atau tidak tahan terhadap godaan. Sebab, di akhir hadits disebutkan bahwa setiap amalan saat berpuasa akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, alih-alih menghabiskan waktu dengan tidur, lebih baik mengisi hari dengan ibadah dan perbuatan baik yang dapat semakin mendongkrak pahala puasa.

3. Bergunjing

Kembali dikutip dari buku Salah Kaprah! tulisan Rizem Aizid, Bergunjing atau membicarakan keburukan orang lain merupakan dosa besar yang dilarang dalam Islam. Bahkan, dalam hadits disebutkan bahwa "Menggunjing adalah dosa yang lebih buruk dari berzina." (HR. Thabrani). Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa ghibah bisa membatalkan pahala puasa, karena orang yang berpuasa seharusnya menahan diri dari segala bentuk dosa, termasuk dosa lisan. Imam Ghazali juga menyatakan bahwa secara rohani, puasa dapat batal karena ghibah, berdusta, dan namimah.

Al-Quran juga melarang keras perbuatan ini, sebagaimana dalam firman Allah SWT:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12).

Maka, jelas bahwa menggunjing bukan hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa. Oleh karena itu, seseorang yang berpuasa harus menjaga lisannya agar tidak jatuh dalam perbuatan ini.

4. Berdusta atau Berbohong

Dalam buku Aku Menciptakan Jin dan Manusia hanya untuk Beribadah Kepada-Ku, Dr Muhammad Al-Areifi dkk menjelaskan, dusta atau berbohong juga merupakan perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan selalu mengerjakannya, maka Allah tidak akan memedulikan puasanya." (HR. Bukhari).

Hadits ini menegaskan bahwa berbohong bukan hanya dosa dalam keadaan biasa, tetapi lebih berbahaya saat dilakukan dalam kondisi berpuasa, karena bertentangan dengan esensi puasa itu sendiri, yaitu menjaga diri dari segala bentuk keburukan.

Bahkan, dalam hadits lain dijelaskan bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni orang yang menggunjing sebelum orang yang digunjingkan memaafkannya, sementara orang yang berzina masih bisa diampuni ketika ia bertaubat. Ini menunjukkan bahwa dosa lisan, termasuk berdusta, bukan hal yang sepele. Oleh karena itu, menjaga kejujuran dan menghindari kebohongan saat berpuasa sangat penting agar pahala puasa tetap utuh.

5. Berkata Kotor dan Mengumpat

Kembali dikutip dari buku Aku Menciptakan Jin dan Manusia hanya untuk Beribadah Kepada-Ku tulisan Dr Muhammad Al-Areifi dkk, selain bergunjing dan berdusta, berkata kotor juga merupakan perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda, "Bila kalian berpuasa, janganlah berbuat rafats." (HR. Bukhari). Kata rafats dalam hadits ini diartikan sebagai segala bentuk perbuatan maksiat, termasuk ucapan-ucapan kotor, kasar, dan tidak pantas.

Berkata kotor atau mengumpat tidak hanya merusak hubungan dengan orang lain, tetapi juga mencerminkan kurangnya pengendalian diri. Padahal, puasa bertujuan untuk melatih kesabaran dan ketakwaan. Oleh karena itu, seorang Muslim yang berpuasa sebaiknya menjaga lisannya dari perkataan buruk agar puasanya tetap bernilai di sisi Allah SWT dan memberikan manfaat secara spiritual maupun sosial.

6. Bersikap Sombong

Dikutip dari buku Cerdas Intelektual dan Spiritual dengan Mukjizat Puasa yang ditulis Ustadz Yazid Al-Busthomi, sikap sombong selama menjalankan puasa Ramadhan dapat berdampak buruk pada nilai ibadah yang dilakukan. Tanpa disadari, sikap ini bisa membuat seseorang kehilangan pahala puasanya.

Kesombongan menjadikan seseorang kecil di hadapan Allah SWT sehingga ibadah yang seharusnya mendekatkan diri kepada-Nya justru menjadi sia-sia. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang merasa telah bersikap sombong selama berpuasa, dianjurkan untuk segera bermuhasabah agar ibadahnya tetap diterima dan bernilai di sisi Allah SWT.

Jadi, sudah paham tentang hal apa saja yang dapat mengurangi atau bahkan menggugurkan pahala puasa, detikers? Semoga kita senantiasa dihindarkan dari perbuatan yang buruk.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads