Sebagian besar umat Islam sangat menantikan datangnya Nisfu Syaban setiap tahunnya. Pasalnya, momen tersebut menjadi waktu pengampunan bagi seluruh umat manusia. Lalu kapan Nisfu Syaban 2024 akan tiba?
Nisfu Syaban sendiri merupakan satu hari di pertengahan bulan Syaban. Lebih tepatnya pada tanggal 15 Syaban. Malam Nisfu Syaban sangat istimewa dan disebutkan beberapa kali di dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengetahui jadwal Nisfu Syaban 2024, amalan, keutamaan, serta doanya, mari simak penjelasan berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Nisfu Syaban 2024
Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, tanggal 15 Syaban diperkirakan jatuh pada tanggal 25 Februari 2024. Penting untuk diingat bahwa pergantian tanggal dalam sistem penanggalan hijriah bergantung pada peredaran bulan mengelilingi bumi.
Pergantian tanggal ini terjadi saat matahari terbenam bersamaan dengan terbitnya bulan. Oleh karena itu, kita akan memasuki tanggal 15 Syaban pada Minggu malam tanggal 24 Februari 2024.
Amalan Nisfu Syaban
Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama, terdapat 3 amalan sunnah yang dapat dikerjakan pada saat Nisfu Syaban. Mari simak uraian lengkapnya di bawah ini!
1. Memperbanyak Doa
Amalan sunnah ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW bersabda:
يَنزِلُ اللهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ شَيْءٍ، إلَّا لِرَجُلٍ مُشْرِكٍ أَوْ رَجُلٍ فِي قَلْبِهِ شِحْنَاءٌ
Artinya, "Allah swt turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).
Di malam tersebut, banyak masyarakat yang membaca Surat Yasin tiga kali, sambil memperbanyak berdoa. Yasin pertama diniatkan untuk panjang umur dalam kondisi taat dan patuh pada Allah.
Yasin kedua diniatkan untuk tolak balak seumur hidup. Sementara Yasin ketiga diniati meminta kekayaan dan kecukupan selama hidup.
2. Membaca Syahadat Sebanyak-banyaknya
Dua kalimat syahadat termasuk dalam kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terutama pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb menyatakan:
"Seharusnya seorang muslim memanfaatkan waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan rajin membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, terutama pada bulan Syaban dan malam pertengahannya."
3. Memperbanyak Istighfar
Selain memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak baca istighfar.
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan. Itulah sifat manusia, yang dalam kesehariannya seringkali terjatuh dalam dosa. Meskipun demikian, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang meminta.
Oleh karena itu, tindakan meminta ampunan (istighfar) sangat ditekankan, terutama di malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam karyanya, Ithmi'nânul Qulûb, menjelaskan,
"Istighfar merupakan amalan utama yang seharusnya menjadi kebiasaan bagi umat Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti bulan Syaban dan malam pertengahannya."
"Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Pada bulan Syaban, dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan," tambah Sayyid Alawi.
Keutamaan Nisfu Syaban
Mengutip penjelasan dari buku 'Amalan Sepanjang Tahun' oleh Fadillah Ulfa, malam Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Malam Pengampunan Dosa
Rasulullah SAW bersabda
إِنَّ اللَّهَ لَيَطْلُعُ لَيْلَةَ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِأَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا رَجُلَيْنِ: مُشْرِكٌ وَمُشَاحِنٌ.
Artinya:
"Sesungguhnya Allah mengawasi (manusia) pada malam Nisfu Syaban, Dia mengampuni semua ahli bumi, kecuali dua orang (yang tidak mendapatkan ampunan-Nya): orang musyrik dan orang yang mendengki (pembenci)." (HR Ahmad)
2. Malam Pengabulan Doa
Diriwayatkan dari Abu Darda RA, bahwa Nabi saw. bersabda,
لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَهْبِطُ الرَّحْمَنُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَنْظُرُ إِلَى أَعْمَالِ الْعِبَادِ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفَرِينَ وَيَتُوْبُ عَلَى التَّوَّابِينَ وَيَسْتَجِيبُ لِلسَّائِلِينَ وَيُكْفِي لِلْمُتَوَكَّلِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الضَّغَائِنِ لَا يَفْعَلُ بِهِمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ وَيَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا لِمَنْ شَاءَ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ قَاتِلِ نَفْسٍ حَرَّمَهَا اللهُ عَزَّ وَجَلَّ أَوْ مُشَاحِنٌ.
"Tepat pada malam Nisfu Syaban Yang Maha Pengasih (Allah) Azza wa Jalla turun ke langit bumi melihat amal para hamba- Nya. Dia pun mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampunan dari-Nya, menerima tobat orang yang bertobat, mengabulkan doa orang yang berdoa, dan memberikan kecukupan bagi yang bertawakal kepada-Nya. Membiarkan pendengki dengan kedengkian mereka dan tidak melakukan apa pun terhadap mereka (menunda azab mereka) serta mengampuni doa-doa hamba yang Dia kehendaki, kecuali (si syirik, orang yang membunuh diri (yang telah diharamkan Allah) dan pendengki"
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
خَمْسُ لَيَالٍ لَا تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَّعْوَةُ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَةُ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ وَلَيْلَةُ النَّحْرِ.
Artinya:
"Lima malam saat doa di dalamnya tidaklah ditolak Allah: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jum'at, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha" (HR Baihaqi)
3. Malam Pembebasan dari Api Neraka
Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah berkata:
أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَقَالَ: هَذِهِ اللَّيْلَةُ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلِلَّهِ فِيهَا عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ بِعَدَدِ شُعُوْرٍ غَنَمِ كَلْبِ، لَا يَنْظُرُ اللَّهُ فِيهَا إِلَى مُشْرِكٍ وَلَا إِلَى مُشَاحِنٍ وَلَا إِلَى قَاطِع رَحِمٍ وَلَا إِلَى مُسْبِلٍ وَلَا إِلَى عَاقٍ لِوَالِدَيْهِ وَلَا إِلَى مُدْمِنِ خَمْرٍ.
Artinya:
"Jibril telah mendatangiku dan berkata, "(Wahai Muhammad!) Malam ini adalah malam Nisfu Syaban, di dalamnya Allah membebaskan manusia dari siksaan api neraka sebanyak bulu kambing Bani Kilab. Hanya beberapa orang yang tidak dilihat Allah pada malam itu: orang musyrik, orang yang di dalam hatinya memendam kebencian, orang yang memutuskan tali silaturahmi, orang sombong lagi riya, orang yang durhaka terhadap orang tua, dan pemabuk."
Doa Nisfu Syaban
Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitabnya, Maslakul Akhyar, mencatatkan doa berikut sebagai doa yang dipanjatkan pada malam Nisfu Syaban.
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya:
"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad saw dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah swt."
Doa di atas dibaca untuk diri sendiri. Bila dibaca untuk bersama-sama, dhamir mufrad (untuk diri sendiri) pada doa ini dapat diganti menjadi dhamir jamak (untuk bersama-sama) bila dibaca berjamaah.
Demikian penjelasan mengenai Nisfu Syaban 2024, lengkap dengan amalan hingga doanya. Semoga bermanfaat!
(par/rih)